40. Ngidam lagi

3K 143 6
                                    

[Happy Reading]

.

__________

Sudah 10 hari berlalu setelah kematian Fifi, dan setiap 7 hari belakangan ini juga Rea dan Elang selalu datang ke rumah Fian malam harinya untuk melakukan do'a bersama.

Dan siang ini mereka akan pergi ke rumah Mami.

"El, aku harus bawa baju ini ngga?"

"Ngga usah"

"Bawa aja deh"

"Bawa makanan apa?"

"Mau beli aja apa bikin sendiri?"

"Enakan bikin sendiri kali ya"

"Bentar aku mau masak dulu"

Elang menghela nafasnya sejenak, ini kenapa Rea jadi ribet sendiri dari tadi. "Diem aja bisa ngga? Aku yang pusing liat kamu mondar-mandir" Elang memegang kedua bahu Rea dan menatapnya.

"Kan kita mau ke rumah Mami, masa ngga bawain apa-apa" ucap Rea.

Hari ini Elang memang libur kuliah dan mengambil cuti kerja dua hari, hari ini adalah hari terakhirnya cuti. Elang sengaja hari ini ingin berkunjung ke rumah orang tuanya.

"Kita udah dateng ke rumah aja Mami udah seneng"

"Tapi ngga enak kalo ngga bawain sesuatu, aneh aja gitu dateng-dateng ngga bawa apa-apa" ucap Rea panjang.

"Ngga usah repot-repot, aku mandi dulu" Elang melengos pergi ke arah kamarnya.

Rea memandang punggung Elang yang perlahan menjauh dengan tangan yang mengusap perut buncitnya. "Itu Ayah kamu, emang gitu orangnya"

***

Setelah beberapa menit perjalanan, kini mereka sudah berada di depan rumah yang besar dan juga luas. Satpam yang bertugas di rumah tersebut langsung membukakan pintu gerbang saat mengetahui siapa yang datang.

Mereka keluar dari mobil dan langsung dihampiri Pak Tono, satpam sekaligus sopir pribadi keluarga Elang.

"Ibu sudah nunggu di dalam" ucap Pak Tono memberi tahu.

Elang menggandeng tangan Rea masuk ke dalam. Saat pertama masuk ke dalam rumah hanya kesunyian yang dapat Elang rasakan, dia tersenyum tipis dan mengajak Rea ke ruang keluarga.

"Assalamu'alaikum, Mamii" Elang mengucap salam untuk kedua kalinya dengan suara yang sedikit lebih keras.

"Wa'alaikumsalam, YAALLAH ANAK MAMI" girang Dewi berjalan cepat dari arah dapur.

Elang melihat Maminya merentangkan tangan, dia jadi berinisiatif membuka tangannya lebar-lebar bersiap untuk menerima pelukan dari Diah. Tapi ternyata Dewi melewatinya begitu saja dan memeluk Rea yang berada di belakangnya.

"Anak Mami yang cantik" ucap Dewi memeluk Rea dengan sayang dan mengusap kepalanya. Rea membalas pelukan Dewi dan tersenyum tipis ke arah Elang yang tersenyum masam.

Dewi mengurai pelukannya, "gimana kabar kamu? Elang ngga jahatin kamu kan? Makannya selalu teratur kan?" tanya Diah berturut-turut.

Rea terkekeh pelan, "kabar Rea baik, Elang selalu baik kok bahkan baik banget sama Rea"

"Allhamdulilah kalau gitu"

"Ehm" dehem Elang, dia anak kandungnya loh! Berasa jadi anak tiri.

Dewi tertawa melihat wajah anaknya, kemudian dia langsung memeluk Elang dan mengusap punggungnya.

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang