23. Teman-teman Elang

4K 196 1
                                    

[Happy Reading]

__________


Weekend pasti akan digunakan Elang dan Rea untuk bersantai di rumah dan menghabiskan waktu berdua. Saat ini Rea sedang berkutat di dapur membuat makanan. Ia hanya membuat sop dan menggoreng ayam. Mengambil sendok untuk mencicipi rasa kuah sopnya, dirasa masih ada yang kurang ia menambahkan sedikit bumbu-bumbunya.

"Eumm.....wanginya bikin laper" Elang mengendus-endus aroma makanan yang sangat menggoda dan membuat cacing di perutnya meronta ronta.

Elang menarik kursi meja makannya dan duduk di sana, menyangga wajahnya menggunakan kedua tangannya dan terus memperhatikan Rea yang sedang memindahkan masakannya ke wadah.

"Mau makan sekarang?" tanya Rea dan Elang menganggukkan kepalanya.

Rea mengambil nasi untuk Elang dan juga dirinya, "mau pake apa?"

"Semuanya"

Rea meletakkan piring yang sudah berisi nasi dan lauk pauk itu ke hadapan Elang. Elang hendak memasukkan makanannya ke dalam mulut namun suara bel rumahnya terus berbunyi.

"Ck, siapa sih" decak Elang, contoh tamu yang ngga ada akhlak tu gini.

Ia berjalan ke arah pintu rumahnya, dan saat membuka pintu ia menatap datar orang yang sudah mengganggu acara sarapannya.

"Hallo bestii" pekik Gevan

"Annyeong pren" sapa Velon dengan melambai-lambaikan tangannya heboh.

Brak

Teman-teman Elang berjingkat kaget saat mendengar gebrakan pintu sebelah. "Berisik, ganggu orang tidur aja" murka seorang pria paruh baya yang tinggal di apartemen sebelah Elang.

"Maaf om" ucap Elang tak enak dan langsung menyuruh teman-temannya masuk ke dalam.

Setelah menutup kembali pintu rumahnya Elang menatap datar teman-temannya yang sudah senyum-senyum tidak jelas. "Ngapain ke sini?" tanyanya dengan nada yang tidak ramah.

"Main" Bukan teman-temannya yang menjawab melainkan Arsya -pacar Raka.

Elang bahkan baru sadar kalau ada seorang gadis mungil yang sedari tadi terus mengikuti Raka. "Lo udah sembuh?" tanya Elang. Pasalnya semenjak kejadian kecelakaan 1 bulan lalu, Arsya dinyatakan lumpuh namun orang tuanya langsung mencari pengobatan yang terbaik agar putrinya cepat sembuh.

"Udah dong" Girang Arsya dengan berputar-putar, meskipun sudah sembuh tapi tidak bisa dipungkiri kaki Arsya belum benar-benar seratus persen sembuh dan masih sedikit pincang.

"Jangan muter-muter" ucap Raka menangkap tubuh Rea dan menyuruhnya untuk duduk.

"Ada siapa?" tanya Rea berjalan dari arah dapur dan langkahnya langsung berhenti saat melihat banyak laki-laki di rumahnya.

"Cantik banget" ujar Velon terpukau.

Plak

"Jaga mata lo!" Velon meringis saat Elang menggeplak kepalanya.

Elang berjalan mendekat ke arah Rea, "Dia temen-temen aku"

"Dia Raka, Arsya, Azka, Gevan, itu yang kaya jamet namanya Velon" ucap Elang dengan memberitahu nama teman-temannya.

"Jamet jamet gini yang ngantri banyak" ujar Velon menyugar rambutnya ke belakang.

"Hallo kak, kenalin aku Arsya pacarnya kak Raka. Kakak pacarnya kak Elang ya? Kok kakak mau si sama kak Elang?" Cerocos Arsya saat sudah berdiri di depan Rea.

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang