[Happy Reading]
.
__________
2 hari setelah mimpi buruk itu, Elang menjadi semakin merasa was-was dengan kondisi Rea. Siang ini, tepatnya pada pukul 13.00 WIB, Elang berjalan santai keluar dari gedung kampusnya seorang diri. Beruntungnya hari ini dosen yang membimbing mata kuliah selanjutnya tidak hadir, berakhirlah ia bisa pulang lebih cepat.
Disaat langkah kakinya sudah mendekat ke arah parkiran, ia berpapasan dengan Raka dan Azka. Ya, mereka memang masuk kampus yang sama, begitupun Velon dengan Gevan, tapi kali ini Elang tidak melihat keberadaan dua anak itu.
"Langsung pulang lo?" tanya Raka. Elang membalasnya dengan anggukan kepala.
"Main dulu lah, udah lama kita ngga keluar bareng" ajak Raka.
"Ya kan?" Raka menyenggol lengan Azka dengan sikunya, Azka yang ditanya seperti itu hanya mengangguk menyetujuinya.
Elang tampak diam, ia menimang nimang ajakan Raka, tidak ada salahnya kan dia pergi main sebentar? Elang mengeluarkan handphonenya berniat untuk mengabari Rea.
Selesai memberi kabar kepada Rea, Elang memasukkan kembali handphonenya ke dalam saku celana.
"Ayo"
Elang masuk ke dalam mobilnya dan mulai menyalakan mesinnya, sedangkan Azka dan Raka mengendarai motornya masing-masing. Mereka berjalan beriringan dengan Elang yang berada di belakang. Awalnya ia tidak tahu mereka mengajaknya pergi kemana, tapi setelah melihat jalan yang dilewati sekarang ia paham.
tak sampai 15 menit mobilnya belok ke sebuah bangunan terbengkalai namun terawat, terlihat banyak motor yang berjejer rapi di halaman rumah berlantai 1 itu. Ia keluar dari mobil dan mengikuti langkah Raka yang masuk ke dalam.
Kedua kalinya Elang menginjakkan kakinya ke dalam bangunan ini, saat pertama kali bangunan ini memang masih kumuh dan banyak tembok yang sudah roboh, tapi lihatlah sekarang bagian dalam bangunan ini sudah sangat rapi layaknya rumah seperti biasa. Basecamp yang nyaman karena dilengkapi banyak perabotan rumah.
Basecamp RESPECT, geng motor yang diketuai oleh Rafa, adik kandung Raka. Terhitung ada 12 orang ada di sana termasuk Rafa.
"Weish tumben tumbenan dateng kesini" seru Rafa saat menyadari kedatangan mereka bertiga.
Rafa melakukan high five dengan Elang dan Azka. Disaat berhadapan dengan Raka, bukan salam manis yang ia dapatkan, melainkan sentilan pada dahinya yang cukup keras.
"Aduhh" ringisnya.
"Bolos lagi" ucap Raka.
"Sekali-sekali bang" balas Rafa.
Anggota RESPECT yang lain pun dengan kompak menyapa mereka bertiga yang baru saja duduk di sofa. Elang melepas kemejanya yang ia jadikan sebagai outer dan menaruhnya di tangan sofa.
Rafa berjalan ke arah kulkas untuk mengambil beberapa minuman kaleng dan meletakkannya di atas meja. Elang mengambil satu minuman soda dan meminumnya.
"Sekalian camilan nya dong" pinta Elang.
Sudut bibir Rafa naik sebelah dan menatap Elang dengan sinis. "Tamu ngga boleh ngelunjak, ambil sendiri sono"
Elang yang mendengar ucapan Rafa hanya menatap Rafa malas dengan menye-menye. Ia mengambil handphonenya yang berada di saku celana kemudian membuka room chatnya dengan Rea. Terlihat pesan yang ia kirim belum juga mendapat balasan darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rapuh
Teen FictionHanyalah kisah seorang gadis cantik nan lugu bernama Reana Aqeela Darmawangsa. Kisah seorang gadis yang harus menerima segala takdir hidupnya yang sangat membuatnya terluka. -Kesalahan yang mampu mengubah hidupku- __________ Jangan lupa sebelum ba...