15. Awal dari semuanya

4.6K 206 2
                                    

[Happy Reading]

Kita punya keinginan tapi keadaan punya kenyataan.

__________


Malam harinya mereka telah selesai membereskan barang-barang, ralat lebih tepatnya hanya Elang yang membereskan sedangkan Rea hanya duduk termenung di sofa. Awalnya Rea sudah antusias ingin membantu Elang membereskan barang-barang, namun dengan tegas Elang menolak bantuannya dan memintanya untuk diam dan beristirahat.

"Biar aku aja yang nyapu" Rea hendak merebut sapu yang ada di tangan Elang tapi dengan cepat Elang sembunyikan sapu itu di belakang tubuhnya.

"Ngga!"

Rea mencebikkan bibirnya, kenapa si niat baik kok malah di tolak, aneh. "Ak-"

"Ssttt, duduk aja! Kamu ngga boleh cape" Elang menempelkan telunjuknya di bibirnya menyuruh Rea agar diam.

"Duduk aja juga cape tau" Dumelnya kembali mendudukkan tubuhnya di sofa.

Matanya terus memperhatikan gerak-gerik Elang yang terus mondar-mandir membereskan rumah. Sebenarnya tangan Rea sudah sangat gatal sekali ingin membantunya, tapi lagi-lagi ia dilarang keras olehnya. Menghela nafas pelan ia menyandarkan punggungnya ke sofa.

Selesai dengan kegiatan beres-beresnya, Elang berjalan mendekat ke arah Rea. Ia duduk di bawah dengan beralasan karpet dan menyandarkan punggungnya ke sofa.

"Sini aku pijitin" Rea menggeser tubuhnya menjadi di belakang Elang dan bersiap akan memijat pundaknya.

"Jang-"

"Sstt diem" Ucap Rea dengan menangkup kepala Elang agar tidak bisa menoleh ke arahnya.

Rea mulai memijat pundaknya, semakin lama Elang terhanyut dengan pijatan Rea. "Lagi Re, sebelah sini dong" Pintanya dan dengan senang hati Rea memijatnya.

"Udah" Elang melepas tangan Rea yang berada di pundaknya kemudian ia berbalik menghadapnya.

Rea mengerjabkan matanya saat Elang menatapnya dengan intens. "Kenapa?"

"Kamu percaya kan, dengan semua perkataan aku?"

"Aku akan percaya kalau semua itu terbukti, aku ngga mau lagi terjebak dalam janji-janji palsu yang buat aku terluka kembali" Ucap Rea tersenyum tipis.

"Tolong tetap berada di sampingku apapun yang terjadi nanti" Pinta Rea

Elang menganggukkan kepalanya dan membalas senyuman Rea. "i will be a man who is just for you, Izinkan aku masuk ke dalam hidupmu dan mengisi hari-harimu sepanjang waktu. Buat aku cinta dan sayang sama kamu"

"Rubah hidupku yang kelam menjadi lebih berwarna dengan adanya kehadiranmu" Tutur Rea

Elang pindah ke sofa dan menarik tubuh Rea ke dalam pelukannya, menyandarkan kepala Rea di dada bidangnya. "Udah malem, tidur ya"

"Ngga mau" Tolak Rea dan melepas dari pelukan Elang.

"Udah jam 10 Re"

"Belum nga-" Rea menguap dengan memalingkan wajahnya agar tidak terlihat oleh Elang

"Ntuk" Lanjutnya

"Boong"

"Ben- AAAAA" Tiba-tiba tubuhnya seperti melayang saat Elang dengan entengnya menggendong Rea ala bridal style.

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang