19. Perlahan tau

3.9K 177 0
                                    

[Happy Reading]

Belajar untuk tidak berharap, apapun pada siapapun

__________

"REA"

Fian berlari menghampiri Rea yang bersimpuh di dekat pohon dengan tangan yang memegang perutnya. Tadi ia sedang berjalan menuju gerbang belakang yang letaknya bersebelahan dengan taman ini, samar-samar ia mendengar suara seseorang dari arah taman dan begitu ia sampai di sini ia terkejut melihat Rea yang kesakitan.

"Re, lo kenapa?" tanya Fian khawatir

"S-sakit"

Fian sangat khawatir dengan Rea yang seperti menahan sakit dari perutnya. Ia langsung menggendong Rea ala bridal style dan berjalan ke arah gerbang belakang, di sana sudah ada Danis, ya! Sebelumnya memang Fian dan Danis berniat untuk kabur ke tongkrongannya yang berada tak jauh dari sekolah.

"Rea kenapa?" tanya Danis saat melihat Fian yang menggendong Rea.

"Mana kunci mobil lo"

"Buat apa?" Bingung Danis, maklum saja otak Danis memang sedikit lemot.

"Buruan bangsat" Umpat Fian saat Danis tak kunjung memberikan kunci mobilnya.

Danis terlonjak mendengar bentakkan Fian, kemudian ia langsung memberikan kunci mobil miliknya ke Fian. Fian akan membawa Rea ke rumah sakit menggunakan mobil Danis, dan ia memberikan kunci motornya ke Danis. Danis sendiri masih syok dan memegang dadanya dengan raut wajah dramatis.

Meletakkan Rea di kursi samping kemudi dan memasangkan seatbelt. Memutari mobil dan masuk ke dalamnya, ia mulai menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi. "Tahan Re" ucap Fian sesekali matanya melirik ke samping, dimana Rea berada.

"Ati-ati dong" Teriak seorang pengemudi motor saat melihat mobil yang Fian kendarai melaju dengan cepat dan menyalip beberapa kendaraan lain.

Sampainya mereka di rumah sakit Fian langsung membawa Rea dan meneriaki para suster untuk memeriksa keadaan Rea. Tidak peduli dengan orang-orang yang menatapnya aneh dan heran, heran melihat dua orang remaja yang masih menggunakan seragam sekolah datang ke rumah sakit dengan penampilan yang sudah urakan.

Setelah dokter memeriksanya, Rea kembali merubah posisinya menjadi duduk. "Gimana dok, kandungan saya ngga papa kan?" tanya Rea langsung

"Tidak apa-apa, kamu hanya mengalami kontraksi Braxton-Hicks, Kontraksi yang umum dirasakan ibu hamil. kontraksi ini terasa seperti pengetatan otot perut sehingga perut terasa lebih kencang atau keras dan membuat perut kamu terasa sakit" Jelas Dokter tersebut dengan ramah. Awalnya ia sedikit terkejut saat mengetahui remaja perempuan ini hamil.

Fian terdiam dengan jantungnya yang berpacu cepat, Rea hamil? Bagaimana mungkin.

"Terimakasih dok" Dokter tersebut menanggapinya dengan mengangguk dan tersenyum ramah.

Rea berjalan ke luar dan Fian mengikutinya di belakang. "Lo beneran hamil?" tanya Fian pelan saat mereka berdiri bersebelahan. Rea hanya menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.

"Siapa laki-laki yang udah buat lo kaya gini?"

"Kamu ngga perlu tau siapa dia" Fian dibuat diam dengan ucapan Rea.

Rapuh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang