4. His Friend

174 31 1
                                    

"YUNA CEPETAN TURUN!"

Yuna menghela napas. Ia bangkit dari kasurnya kemudian dengan langkah malas keluar dari kamarnya.

Gadis itu melirik jam dinding. Ia mengernyit. Padahal belum waktunya makan malam tetapi ibunya sudah memanggil. Kakinya pun melangkah menuruni tangga.

"Kenapa sih, Ma? Padahal masih jam—eh?!"

Yuna memberhentikan langkah begitu mendapati tiga orang yang sedang duduk di ruang tengah. Tetapi atensinya segera beralih pada seorang pemuda yang baru saja datang dari arah dapur.

Pemuda bertubuh ramping dan proporsional. Wajahnya tampan. Ia memiliki mulut kecil yang menampilkan kesan imut, berbanding terbalik dengan rahang tegasnya. Dan saat ini pemuda itu tengah menatapnya dengan satu alis terangkat.

Sebuah pukulan mendarat di punggungnya. Yuna tidak sadar ibunya tiba-tiba sudah di depannya.

"Kamu kenapa turun pake baju gini? Udah tahu ada tamu," omel ibunya sambil berbisik.

Saat ini Yuna hanya memakai hot pants dan baju tanpa lengan. Oleh karena itu ibunya marah.

"Aku gak tahu ada tamu, ih. Aku kira Mama manggil doang. Mama mah ngomel mulu!" rengeknya kesal.

"Cepet sana ganti."

Yuna mendengus sebelum akhirnya kembali ke kamar. Di tangga ia menoleh pemuda itu sekilas. Tapi kenapa wajahnya familiar?

~~~~

Yuna sudah mengganti bajunya dengan yang lebih layak. Dan sekarang ia sedang duduk di meja makan bersama keluarga pemuda tadi untuk makan malam bersama.

Ia baru ingat kalau pemuda itu adalah Jay, dia itu salah satu teman Sunghoon yang pernah di kenalkan padanya dulu. Ternyata ibunya Jay merupakan sahabat ibunya sejak sekolah dulu. Keluarganya datang kemari untuk mengundang sang ibu datang ke syukuran rumahnya karena mereka baru pindah ke kompleks sebelah kemarin.

Makan malam telah selesai. Yuna hendak izin untuk kembali ke kamarnya tapi sebelum itu Jay terlebih dahulu buka suara.

"Mom, Jay izin ke rumah Sunghoon ya?"

"Oh, kamu temannya Sunghoon?" tanya Ibunya Yuna.

Jay mengangguk. "Iya, Tan. Sekelas."

Ibunya Yuna mengangguk. Ia lalu menoleh pada putrinya sebelum kembali menatap Jay.

"Bareng Yuna ya?" ucapnya membuat Jay mengernyit dan Yuna melotot kaget.

"Kenapa Tante? Rumahnya ada di sebelah kan?" tanyanya heran.

"Sekarang kan malam minggu, kasian dia Tante larang terus. Sekarang berhubung ada kamu, jadi Tante bisa tenang. Temenin ya."

Jay mengangkat sebelah alisnya kemudian menoleh pada Yuna yang memandang ibunya tak percaya.

"Mama apa sih?" ujarnya sebal.

"Loh, kenapa? Kamu kan biasanya ngebet pengen ketemu dia setiap malam minggu. Kemarin-kemarin Mama ga izinin karena Mama gak mau kamu berduaan malem-malem tapi sekarang kan ada Jay."

"Emang Tante gak tahu?" ucap Jay seketika membuat Yuna melotot padanya.

"Mereka kan udah putus dua bulan yang lalu."

TBC

💜❤💜❤

EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang