26. Siomay

85 15 2
                                    

Yuna mengunyah siomaynya malas. Matanya melirik pemuda bergigi taring di hadapannya. Gadis itu jadi melihat sekeliling, memeriksa meja-meja yang tersedia.

"Banyak tempat kosong loh di sini," sindir gadis itu membuat pemuda itu mendongak.

"Emang kosong," sahut pemuda yang duduk di sampingnya tanpa tahu jika itu bukan untuknya.

Yuna menoleh sekilas pada Sunoo yang menatapnya heran sebelum kembali menatap pemuda di hadapannya. "Iya, kosong. Makanya, lo ngapain di sini?" tanyanya seketika membuat senyuman terbit di wajah pemuda itu.

"Gue di sini buat duduklah, makan itu kan harus sambil duduk," jelas Sunghoon lalu kembali menyuap sepotong siomay.

Gadis itu menghela napas pelan. "Tapi gak di sini juga kali. Gak lihat apa?" Ia melirik pada Sunoo dan Jungwon yang duduk berderet di samping kanannya lalu Ni-ki yang berhadapan dengan Sunoo.

Sunghoon mengikuti arah pandang Yuna sebelum akhirnya tersenyum. Ia menyimpan garpunya lalu menatap gadis itu lekat. "So? Gak ada aturannya kan kalau anak kelas 2 gak boleh duduk bareng kelas 1?"

Yuna melotot dan sudah siap mengeluarkan kalimat untuk mematahkan argumen Sunghoon tetapi terpotong oleh Sunoo yang menyimpan kol di piringnya.

Yuna menoleh pada Sunoo tapi pemuda itu tak berkata apapun dan hanya melihatnya sekilas. Ya, tanpa di jelaskan pun gadis itu tahu kenapa.

"Lo kebiasaan deh! Kok sayurannya dikasih ke Yuna mulu? Lihat dong, punya Yuna masih banyak," omel Sunghoon. "Sini, mendingan buat aba—" Saat hendak mengambil kol itu dengan garpunya, Yuna menepisnya.

"Sunoo ngasih ini buat gue, berarti ini punya gue," sahut gadis itu sambil menatap sengit. Garpunya sudah siap melindungi kol 'miliknya'.

"Tapi siomay lo masih banyak itu, lo yakin bakal habis? Dari pada mubazir mending buat gue aja." Kali ini Sunghoon berhasil menusukkan garpunya pada kol itu. Tapi begitu ia simpan ke piringnya, Yuna kembali merebutnya dengan menusukkan garpunya juga.

"Ini kol punya gue kan? Lo harus dapet izin gue dulu baru bisa ambil. Gimana sih?!" Yuna berhasil merebutnya. Tetapi Sunghoon tak mau menyerah. Ia tak melepaskan kol itu dengan mudah.

Dalam satu potongan kol, dua buat garpu tertusuk di masing-masing sisi. Kedua pemilik garpu itu saling menatap sengit. Tak ada satu pun yang berniat untuk mengalah saat ini. Sedangkan sang pemilik asal dari kol tersebut hanya menghela napas dengan dua temannya yang menganga tak percaya.

Hap

Keduanya sontak menoleh dengan wajah bingung begitu seseorang tanpa tahu malu melahap kol yang mereka perebutkan sejak tadi.

Sang empunya hanya tersenyum lebar sambil mengunyah kol tersebut.

"Daripada kolnya dingin mending buat gue aja kan?" ucap Ni-ki tanpa beban. Ia lalu menoleh pada Sunoo. "Lo kalau gak suka sama kol nanti mah kasih ke gue aja."

Lalu semua orang di meja itu langsung menatap piring siomay Ni-ki yang hanya berisi kol dengan sambal kacang.

"Hahaha, Ni-ki parah lo!" tawa Jungwon dengan nada canggung sedangkan Sunoo hanya menggeleng pelan.

Yuna dan Sunghoon yang tak sengaja beradu tatap segera membuang muka. Entah karena keduanya malu atau masih sama-sama kesal.

💜❤💜❤

up : 16-09-22

EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang