"Oh, teman-temannya Yuna ya?" Heeseung menyapa Jungwon dan Ni-ki dengan senyuman di wajahnya.
Jungwon menyimpan komiknya lalu memperbaiki duduk. Sedangkan Ni-ki segera menghentikan permainannya lalu mengangguk kikuk.
Heeseung melangkah lalu menyimpan buah-buahan yang ia bawa di meja belajar dimana Jungwon berada. "Yuna, buat lo," ucapnya sambil menunjuk keranjang itu.
"Makasih, Kak."
Sunghoon melangkah dengan diikuti Jay di belakangnya. "Yuna, ini bolu buatan Mama."
"Cupcakes buatan mommy," sahut Jay sambil mengangkat kotak bekal di tangannya.
"Makasih banyak, tapi kenapa gak kasih ke Mama aja?" tanyanya bingung.
"Mama lo yang nyuruh ngasihin ini ke lo," jawab Sunghoon.
"Oh, gitu ya. Um ... Kalau gitu simpen aja di sana, Kak." Yuna menunjuk meja belajar membuat keduanya segera menyimpan barang bawaannya.
Yuna merutuk dalam hati.
Kenapa mama nyuruh ngasih ke gue sih?! Kan bisa simpen di bawah!
Ketiganya masih berdiri di tempat membuatmu Yuna seketika tersadar. "Eh, Kak, maaf, di kamar aku gak ada kursi lagi ... Duh, gimana ya?"
"Gapapa kok, gue cuma sebentar aja. Lagian gue udah lihat lo. Lo udah baikan kan?" tanya Heeseung dijawab anggukan Yuna.
"Baguslah, kalau gitu gue pamit ya." Heeseung melambai dari jauh. Gadis itu balas melambai dan pemuda itu pun pergi.
"Gue juga pulang," sahut Jay kemudian pergi begitu saja tanpa membiarkan Yuna menjawab.
Jungwon jadi berdiri, mengambil tasnya. "Eh, Yun, gue juga pulang deh."
"Gue ikut," timpal Ni-ki sambil berdiri.
"Loh, mau pulang?" tanyanya.
"Gue duluan ya."
"Cepat sembuh, Mbak."
Kedua pemuda itu pun pergi.
"Gue juga pamit." Kali ini Sunghoon. Yuna meliriknya sekilas kemudian mengangguk.
Sunghoon melirik Sunoo yang sejak tadi diam duduk di sisi Yuna. "Lo gak pulang?"
"Gak," jawabnya cepat.
"Pulang, biarin Yuna istirahat," ujar Sunghoon tegas sebelum melangkah keluar.
Sunoo mendengus pelan lalu melirik Yuna sekilas. Ia bangkit kemudian mengeluarkan buku dari tasnya. "Catatan tadi."
Yuna melihat buku itu kemudian menatap Sunoo. "Buku lo?" tanyanya.
"Buku lo." Sunoo menyimpannya begitu saja di atas tubuh Yuna yang tertutup selimut.
Ia pun melangkah pergi, "Gue balik," ucapnya.
Yuna melirik buku itu sekilas. "Sunoo! Makasih!"
Di ambang pintu, Sunoo menengok. "Makanya cepat sembuh," ujarnya dengan senyum mengejek.
Pemuda itu pun pergi setelah menutup pintu.
Yuna mulai membuka buku itu. Ia tersenyum melihat tulisan yang terlihat kurang rapi. "Padahal biasanya tulisan lo bagus."
Beberapa menit setelahnya, suara ketukan terdengar di pintu.
"Masuk aja, ma—"
"Yuna."
Dahinya seketika mengernyit ketika suara laki-laki yang terdengar.
TBC
💜❤💜❤
KAMU SEDANG MEMBACA
EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔
FanficAnggap aja kalian Yuna, oke? Silakan menghalu ria!! - Per-bab berisi ± 500 word Start : 21-12-21 End : 29-06-23 1# imagine 19/11/23 1# halu 17/05/24 1# en- 02/07/24 1# yeen 24/07/24