39. Make It Clear

45 9 0
                                    

Sunghoon
Jay|
Gue sama yuna di uks|
Tolong bikinin surat izin|

Selesai mengirim pesan singkat, Sunghoon melirik Yuna yang duduk di atas ranjang sembari mengusap rambut basahnya dengan handuk kecil. Ia berjalan menghampiri kemudian duduk di ranjang sampingnya, membuat mereka saling berhadapan.

Merasakan mata yang menyorot padanya membuat Yuna spontan menghentikan aktivitasnya. Ia mendongak hanya untuk menemukan Sunghoon menatapnya lurus. "Ah." Yuna menarik handuk di kepala dan meremasnya diam-diam. "Sebenarnya ada yang mau gue omongin sama lo."

Sunghoon terdiam beberapa saat sebelum mengubah posisi dengan menyandarkan tangan kanannya ke belakang. "Silakan," ujarnya sambil menggerakkan dagu kecil.

Yuna menggigit bibirnya. Perlahan ia menarik napas lalu mengangkat wajah, memandang Sunghoon pasti. "Hubungan kita udah selesai kan?"

Alis Sunghoon terangkat sebelah. "Kan lo yang bilang sendiri kemarin. Kenapa sekarang nanya ke gue?" Ia mengekeh pelan.

"Iya, tapi maksud gue .... Yah, seperti yang lo tahu, hubungan kita gak berakhir dengan baik kan? Makanya sekarang gue mau ngelurusin semuanya."

Sunghoon menatapnya datar.

Yuna menarik napas sebelum berkata, "Kak, maafin gue. Gue salah sama lo." Yuna menipiskan bibirnya. Ia kembali melanjutkan, "Waktu gue mutusin lo tiba-tiba dan gak ngasih penjelasan apapun, itu kesalahan pertama gue."

Yuna seharusnya tahu, mau semarah apapun dirinya terhadap Sunghoon, apa yang dilakukannya adalah keterlaluan. Tidak sepatutnya ia meninggalkan pemuda itu tanpa satu pun penjelasan, terlebih setelahnya gadis itu malah berlaku seolah-olah tak ada masalah di antara mereka.

Sebenarnya alasan kenapa Yuna meminta putus saat itu adalah karena ia lelah. Sunghoon yang selalu memperlakukan dirinya sebagai adik membuatnya muak. Yuna merasa pacarnya waktu itu tidak pernah membiarkannya bertindak sendiri. Sunghoon selalu saja membuat Yuna agar hanya bergantung padanya.

Yuna tidak tahu sejak kapan semuanya bermula. Karena seingatnya dulu ia tidak pernah keberatan dengan sikap Sunghoon. Apakah sejak ia beranjak dewasa? Atau semenjak teman-temannya mulai mengomentari caranya berpacaran? Atau .... Entahlah, Yuna tidak ingat jelasnya. Yang pasti, ada satu titik dimana cintanya perlahan berubah menjadi amarah yang membuat segalanya terasa salah.

Padahal baru beberapa bulan berlalu, tetapi jika dipikirkan lagi, sekarang rasanya masalah tersebut terdengar sangat sepele baginya. Aneh sekali, mengingat waktu itu ia menganggapnya sebagai sesuatu yang besar dan sulit untuk diselesaikan.

Yuna mengedikkan bahu. "Yaa ... setelah lo kasih tahu alasannya waktu itu, gue paham sih. Tapi tetep aja! Kenyataan kalau gue pernah sakit hati sama perlakuan lo gak akan pernah berubah."

Entah sejak kapan Sunghoon menegakkan tubuhnya. Namun, ekspresi seriusnya tidak banyak berubah. Berbeda dengan Yuna yang tidak terlihat tegang lagi.

"Dan kesalahan gue selanjutnya ... karena gue jauhin lo."

TBC

❤💜❤💜

Gimana sejauh ini ... suka gak sama ceritanya? Kalau bisa kasih tahu ya di komen :D

EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang