18. Focus

105 16 0
                                    

Yuna terkejut saat tiba-tiba tangannya disenggol Sunoo. "Kenapa?!"

"Lo yang kenapa! Dari tadi gue ngomong juga." Sunoo memandangnya kesal.

Gadis itu melihatnya sekilas. Ia menghela napas kemudian memijit pelipis pelan.

Sunoo yang menyadari ada yang salah pada sahabatnya itu jadi bertanya, "Kenapa? Lo sakit?"

Yuna menoleh kemudian menggeleng pelan. "Gue cuma kurang tidur jadi agak pusing," ucapnya.

Semalam gadis itu benar-benar tidak bisa tidur. Perkataan Sunghoon pagi itu terus terngiang di kepalanya.

"Yaudah sono ke UKS, gak perlu ikut olahraga," ujar pemuda itu.

"Gapapa, lagian cuma dodgeball. Cuma ngehindar doang gak perlu lari-lari." Yuna memandang teman-teman kelasnya yang sedang bermain di tengah lapang. Ia lalu melangkah, menghampiri Jungwon dan Ni-ki yang berdiri di sisi lapangan yang lain.

Sunoo menatap punggung Yuna yang menjauh lalu menghembuskan napas. "Batu banget jadi anak." Ia pun melangkah ikut bergabung.

"Kita sharing lapangan hari ini?" kata Jungwon begitu melihat gerombolan kakak kelasnya memasuki lapangan.

"Tumben banget, biasanya mereka di gimnasium," sahut Ni-ki.

Mata Yuna mengikuti arah pandang kedua temannya itu. Bibirnya membulat sempurna begitu matanya menangkap seorang pemuda yang membuatnya begadang tadi malam.

"Oh, itu kan kelas abang gue?"

Yuna tersentak. Ia menoleh pada Sunoo yang sudah berdiri di sampingnya. Pemuda itu balas menatapnya aneh. "Kenapa kaget gitu?"

Baru saja hendak membalas, gurunya sudah memanggil. Sekarang giliran mereka untuk bermain.

Yuna sudah berdiri di posisinya. Sunoo yang sekelompok dengannya berdiri di hadapannya. Pemuda itu menengok kepadanya. "Fokus."

Yuna mengangguk dan permainan pun dimulai.

~~~~

Permainan sudah berlalu cukup lama. Sekarang di kelompok Yuna hanya tersisa dirinya dan Sunoo saja. Teman-temannya yang lain termasuk Ni-ki dan Jungwon sudah keluar karena terkena bola. Tanpa Yuna sadari, sejak awal permainan Sunoo selalu melindunginya. Ia menghalau semua bola yang akan mengenai gadis itu.

Mata Yuna menatap lekat bola yang ada di tangan lawannya. Kelompoknya kalah jumlah, lawannya masih memiliki 4 pemain sedangkan ia hanya berdua.

Sebuah bola basket tiba-tiba menggelinding ke area permainan mereka, membuatnya harus berhenti sejenak.

"Bola basket siapa ini?" tanya guru olahraganya.

"Maaf, Pak."

Yuna membeku seketika mendengar itu. Ia menoleh dan melihat Sunghoon berlari ke arahnya. Pemuda itu mengambil bola yang ada di samping kakinya.

Yuna hampir tidak bernapas saat mata mereka bertemu. Gadis itu lalu membuang muka, pura-pura tak menyadari kehadirannya.

Sunghoon pun kembali kemudian permainan pun dilanjutkan.

Yuna kehilangan konsentrasi. Ia bahkan tidak sadar saat ada yang bola datang ke arahnya. Hal itu membuat Sunoo segera bergerak menghalau bola itu. Tapi pemuda itu gagal bertahan karena bukannya di tangkap, bola itu malah mengenai lengannya.

Sebelum keluar arena, Sunoo menoleh pada Yuna. "Woy, fokus!" Gadis itu mengangguk pelan, dalam hatinya ia ragu. Karena konsentrasinya sudah pecah sejak matanya bertatapan dengan Sunghoon tadi. Sulit baginya untuk fokus kembali.

Permainan dilanjutkan. Yuna berusaha keras untuk tetap fokus. Ia menatap bola di tangan lawan dan saat bola itu dilemparkan, gadis itu berhasil menangkapnya. Bola itu dilempar dan berhasil membuat satu lawannya gugur.

Atensinya teralihkan saat sebuah bola basket menggelinding tak jauh dari arenanya. Jantungnya berdegup kencang, entah kenapa takut jika yang mengambilnya adalah Sunghoon lagi. Tapi beberapa saat kemudian Jaylah yang muncul membuat gadis itu bernapas lega.

"Gue kira—"

"YUNA FOKUS!" teriak Sunoo membuat Yuna menoleh seketika ke arahnya.

Dan saat itulah sebuah bola terlempar membentur kepalanya. Bola itu jatuh ke tanah bersamaan dengan ambruknya Yuna.

TBC

💜❤💜❤

EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang