Yuna tidak berangkat ke sekolah. Semalam suhu tubuhnya naik kembali. Oleh karena itu, ibunya menyuruh untuk mengambil istirahat satu hari.
Itulah yang menyebabkan tiga orang pemuda berada di kamar Yuna sore ini.
Sepulang sekolah, Sunoo, Ni-ki, dan Jungwon datang menjenguknya. Harusnya gadis itu senang, tapi tidak. Ia malah menatap ketiganya dengan mata tajamnya. Yuna kesal. Niat mereka memang untuk menjenguk. Tapi yang dilakukan mereka malah membuat kepalanya pening kembali.
Sunoo, Ni-ki, dan Jungwon terlalu menganggap ucapan ibu Yuna serius. Saat wanita itu mengatakan untuk menganggap rumahnya sebagai rumah sendiri, mereka benar-benar melakukannya. Lihatlah sekarang. Sunoo berbaring di samping Yuna sambil memainkan ponselnya, Ni-ki memainkan playstation milik gadis itu, sedangkan Jungwon tertawa sendirian karena membaca buku komik di meja belajar.
"Woy, kalian sebenarnya niat gak sih jenguk gue?" tanya Yuna sambil melirik ketiganya.
"Niat, tuh kita bawa buah tangan buat lo, Mbak." Dengan mata yang fokus pada layar, Ni-ki menunjuk seplastik jajanan kantin di atas meja.
"Udah gitu aja? Terus abis itu kalian fokus masing-masing gitu, gak peduliin gue?"
Sunoo mematikan ponselnya lalu bangkit ikut duduk di atas kasur. "Mau banget dipeduliin?" tanyanya.
Yuna hanya memutar matanya malas.
Di meja, Jungwon menutup komiknya. "Yun, lo punya komik bagus gini kok gak bilang? Jahat lo!"
Yuna mendecak. "Itu aja gue baru beres setengah."
Sunoo melirik Yuna sejenak sebelum turun dari kasur.
Menyadari itu Yuna bertanya, "Mau kemana lo?"
"Turun," sahut pemuda itu lalu keluar kamar.
Melirik Sunoo keluar, Jungwon jadi menatap Yuna. "Eh, tadi di sekolah Sunoo bikin dua catatan," ucapnya.
Yuna mengernyit. "Buat apa?"
"Buat lo lah, Mbak," sahut Ni-ki tanpa menoleh.
Yuna jadi terdiam. Ia menoleh pada Jungwon, ketika hendak bicara tiba-tiba Sunoo datang.
Pemuda itu duduk di sisi tempat tidur. Tangannya terulur menyentuh dahi Yuna. "Kenapa lo gak tidur aja?" ucapnya begitu menurunkan tangan.
Yuna memasang wajah bingung. "Kenapa? Emang gue panas lagi?" tanyanya.
"Nggak, cuma—"
"YUNA! ADA YANG JENGUK LAGI NIH!" teriak sang mama dari bawah.
Mendengar itu, Sunoo menghela napas pelan. Sedangkan Yuna mengernyit heran.
Siapa?
Derap suara langkah terdengar. Pintu yang sengaja terbuka membuat Yuna menanti siapa yang datang dengan khawatir.
Bertepatan dengan itu, tiga orang pemuda muncul di ambang pintu dengan masing-masing membawa buah tangan yang berbeda.
Di bawah, ibunya melirik pintu kamar anaknya sambil menghela napas.
"Kasihan banget anak gue gak punya teman cewek."
TBC
💜❤💜❤
Up : 25-07-22
KAMU SEDANG MEMBACA
EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔
FanfictionAnggap aja kalian Yuna, oke? Silakan menghalu ria!! - Per-bab berisi ± 500 word Start : 21-12-21 End : 29-06-23 1# imagine 19/11/23 1# halu 17/05/24 1# en- 02/07/24 1# yeen 24/07/24