14. Free Candy

109 17 1
                                    

Saat ini Yuna sedang berada di kelas klub inggrisnya. Setelah pemberian materi tadi, sekarang seluruh anggota baru sedang mengerjakan soal-soal dari seniornya.

Dan saat itulah tiba-tiba Yuna mencium aroma durian, buah kesukaannya.

"Hm ... Bau durian," ucapnya.

Jake yang sedang memeriksa jawaban gadis itu jadi menegakkan tubuh. "Eh, lo gak suka ya?" tanyanya.

Yuna menggeleng cepat. "Gak, bukan! Malah suka banget," ujarnya antusias.

Jake tersenyum melihatnya. "Oh gitu, sama dong. Kalau gitu lo mau satu?" tanyanya sembari menyimpan satu buah permen durian di atas meja.

"Oh, jadi baunya dari lo, Kak? Makasih ya." Ia mengambil permen itu kemudian tersenyum manis.

"Makan aja, gapapa kok. Gue juga makan nih," ucapnya sambil menunjuk pada mulutnya.

Yuna mengangguk kemudian membuka bungkus permen itu dan memakannya.

~~~~

"Mau jajan apa?" tanya Sunoo ketika melihat Yuna yang terdiam di depan warung.

Yuna menoleh. "Keripik—"

"Keripik kentang sama susu kotak? Kalau ujung-ujungnya itu lagi ngapain lo pake acara mikir segala?" kata pemuda itu tak mengerti.

Yuna mendecih. "Suka-sukalah!"

Tiba-tiba ia jadi teringat permen yang diberi oleh Jake di ekskulnya kemarin. "Oh, sama permen durian juga!" serunya.

Sunoo menoleh sekilas sebelum mengambil semua pesanan Yuna. "Bu, ada permen durian?" tanya pemuda itu.

Pemilik warung itu melihatnya sebelum melirik Yuna yang berdiri di belakangnya. Ibu itu kemudian tersenyum. "Buat si nengnya ya?" tanyanya.

Sunoo menarik alis sebelum akhirnya mengangguk. Ibu itu pun memberinya permen durian yang sudah di bungkus pada plastik putih. "Buat permennya aja gratis."

"Eh? Beneran, Bu?" tanya Sunoo tak percaya.

"Iya, khusus hari ini."

"Kalau gitu saya mau Bu seplastik lagi," ucap pemuda itu antusias membuat Yuna yang tadinya fokus pada ponsel jadi mendekat.

"Kenapa?" tanya gadis itu.

"Permennya lagi gratis hari ini doang," cerita pemuda itu.

"Buat siapa?" tanya ibu pemilik warung itu.

"Buat saya lah, Bu," ucap Sunoo membuat ibu itu jadi menggaruk tengkuknya.

"Emh, i-itu ... Maksud Ibu gratis buat anak cewek doang," ucapnya membuat Sunoo mengernyitkan dahi heran.

"Kasihan deh, gak dapet gratisan!" cibir gadis itu sebelum merebut permen durian yang ada di tangan Sunoo.

"Makasih ya Bu, yaudah gue cari tempat dulu. Bye!" Ia pun pergi meninggalkan Sunoo.

Sunoo masih berdiri di sana dengan sekantong jajanan di tangannya. Ia menatap ibu pemilik warung yang menurutnya terlihat aneh. Buktinya ibu itu tidak berani menatap matanya.

TBC

💜❤💜❤

Up : 31-03-22

EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang