5. Classmate

164 29 2
                                    

"Udahlah, ancur udah!" Yuna mengacak-acak rambutnya frustasi.

Sunoo yang duduk di sampingnya menggeleng pelan. "Ya lo ngapain pake rahasiaan segala? Udah tahu hubungan lo itu ngelibatin dua keluarga."

Yuna menoleh pada Sunoo. "Gue bukannya mau ngerahasiain. Gue juga mau cerita, cuma nunggu waktu yang pas aja."

"Emang dua bulan gak cukup apa?"

"Bukannya gak cukup, gue belom dapet waktu yang pas aja." Yuna menghela napas kemudian menidurkan kepalanya ke atas meja.

"Lo nunggu waktu yang pas cuma alasan aja kan? Sebenarnya lo gak mau bilang karena kalo bilang lo gak bisa dapet tebengan lagi buat ke sekolah," sindir pemuda itu.

"Enak aja!"

Kepala Sunoo menjadi target kekesalan Yuna. Pemuda itu mendelik sambil mengusap dahinya.

"Sebelum gue pacaran sama dia juga gue udah nebeng kali. Lo lupa, hah?" kesalnya lalu kembali menidurkan kepala.

Sunoo memutar bola mata, tak mengindahkan ucapan Yuna.

"Hey guys!" Dua orang pemuda datang menghampiri mereka. Keduanya pun duduk di depannya.

"Kenapa dia?" tanya Jungwon. Pemuda berwajah kecil dengan alis tebal. Pemuda yang tingginya hampir setara dengan Sunoo itu bermata cantik dengan sorot tajam. Saat tersenyum, dua lesung pipit di pipinya muncul menambah kesan lucu padanya.

Sunoo mengedikkan bahu tak peduli membuat Jungwon menyatukan alis bingung.

"Mbak, lo galau ya?" tanya Ni-ki yang duduk di samping Jungwon. Pemuda paling tinggi di antara mereka. Meski umurnya lebih muda satu tahun, ia merupakan teman sekelasnya.

Mendengar itu sontak Yuna mengangkat wajah, memandang kesal pemuda keturunan Jepang yang memiliki nama lengkap Nishimura Riki itu.

"Mbak-mbak! Gue bukan mbak lo ya!" serunya. "Kenapa sih lo manggil gue doang mbak, tapi gak manggil dua curut ini abang?!" lanjutnya kesal.

"Gapapa dong, seru." Pemuda berwajah bulat kecil itu tersenyum menampilkan box smile andalannya.

Yuna mendengus kesal membuat Jungwon dan Sunoo terkikik geli melihatnya. Ni-ki memang terkenal jahil, mungkin karena faktor umur juga atau karena itu merupakan sifat alaminya. Gadis itu tidak peduli, yang pasti ia tidak menyukai itu karena ialah yang selalu menjadi sasaran jahilnya. Padahal baru satu bulan mereka kenal.

Tapi Yuna cukup senang. Setidaknya karena mereka kehidupan sekolahnya tidak akan membosankan seperti saat ia SMP dulu.

TBC

💜❤💜❤

EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang