9. Rival

122 23 1
                                    

"Lo naik angkot?!" tanya Sunoo tak percaya.

Yuna mendelik. "Iya elah, gak perlu kaget gitu! Gue bukan belum pernah naik angkot juga, kan kadang pulang sekolah kita sering bareng. Lo lupa?"

"Tahu lo, lebay banget," cela Jungwon.

"Ya kaget lah gue. Pulangnya emang pernah tapi kalau berangkat beda lagi. Sejak TK kan dia selalu dianterin papa gue, terus dari kelas 2 SMP bareng abang gue. Mana mungkin gue gak kaget?" jelas Sunoo.

"Loh, sejak TK? Emang gak dianterin sama orang tua lo sendiri?" tanya Ni-ki bingung.

Yuna memandangnya. "Papa meninggal dari gue tiga tahun, dan sejak itu mama kerja."

"Maaf gue gak tahu," ucap Ni-ki merasa tidak enak.

Yuna menggeleng. "Santai. Yaa, keluarga Sunoo emang baik. Dari dulu mereka mau nampung gue di rumahnya." Ia melirik Sunoo.

"Lo kira lo kucing apa? Ditampung! Ortu gue udah anggap lo kaya anak sendiri tahu gak?!" sembur Sunoo.

Yuna jadi tertawa lalu mencubit pipi Sunoo gemas. "Iya-iya, jangan ngegas dong. Biasa aja," ujarnya.

"Lepas gak?!" seru Sunoo tak suka. Yuna pun segera melepas cubitannya.

Jungwon dan Ni-ki saling bertukar pandang melihat Sunoo yang terlihat salah tingkah.

Dan saat itu salah satu temannya memanggil. "YUNA! WOY!"

Yuna menoleh. "Apa?"

"Ada kakak kelas yang nungguin lo di depan."

Yuna mengernyitkan dahi. "Kakak kelas? Siapa?"

Sunoo, Jungwon, dan Ni-ki saling bertukar pandang.

"Buruan, mereka nungguin!"

"Mereka?" Segera Yuna bangkit, melangkah menuju luar kelas diikuti oleh tiga temannya.

Begitu sampai, betapa terkejutnya gadis itu melihat Sunghoon, Heeseung, Jay, dan Jake berdiri di depan kelasnya.

Jungwon dan Ni-ki menatap keempat pemuda itu takjub sedangkan Sunoo mengepalkan kedua tangannya erat.

Sial, saingan gue tambah banyak ...

TBC

💜❤💜❤

EN- Yeen (EN- Fanfic) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang