Setelah keluar dari kantin Shishi kaget sendiri mengingat yang baru aja ia katakan sama Jemian, Shishi lupa di sana ada Lia. Kalau Lia mengerti arti perkataan Shishi gimana? Tentang mantan tersingkat Shishi itu Jemian.
Atensi Shishi tiba-tiba teralih, melihat Jenov sama genknya lagi nyandar-nyandar santai gitu di dinding koridor. Shishi langsung menghampiri, khawatir.
"Jen," sapanya langsung.
"Shi, kenapa? Kok panik gitu?" Jenov langsung menegakkan tubuhnya berhadapan sama Shishi.
"Lo gapapa, kan? Jeffano gak ngapa-ngapain lo, kan?" tanya Shishi bertubi, tanpa sadar menyentuh rahang tegas Jenov untuk melihat ada luka apa nggaknya.
"Ekhem, kayaknya gue nyium bau-bau celebek-celebek(CLBK) nih," gumam seorang teman Jenov, diikuti suara kikikan temen-temennya Jenov yang lain. Dan Shishi gak peduliin mereka.
"Gue gak kenapa-kenapa, gak ada yang sakit kok, Shi." Jenov menggeleng dan menyentuh tangan Shishi di wajahnya itu.
Seketika itu juga Shishi tersadar kenapa harus seberlebihan ini khawatirin Jenov. Shishi takutnya Jeffano bikin babak belur Jenov.
Mau Shishi lepas tangannya tapi Jenov malah menahannya kuat, dan hasil akhirnya Shishi sama Jenov saling bertatapan. Membuat genknya Jenov lagi-lagi heboh.
"Shi, gue gak tau kalo lo udah ada pacar lagi dan seserius itu sama cowok lo itu," lirih Jenov terdengar begitu dalam.
Kening Shishi mengernyit dengan hati gak enak. "Maksud?"
"Ya lo sama cowok lo yang kemarin itu, gue gak tau apa masalah kalian sampai bikin lo kemarin murung banget waktu jalan sama gue."
"Anj!" teriak Shishi memukul dada Jenov keras. Jeff bener-bener bikin Shishi frustrasi.
"Wush cantik-cantik itu mulutnya!" gumam temen Jenov yang terkejut di belakang Shishi.
"Serah! Serah! Terserah lo deh." Shishi berteriak nyaring. "Kalo lo mau ikutan kayak orang-orang, yang nganggap gue cintanya cuma sama Jeff, gue gak bisa lupain Jeff. Terserah!" Mau nangis aja rasanya, padahal Jenov itu bukan pacar Shishi tapi Shishi kesel aja karena Jeff.
"Gue pikir lo bisa ngertiin gue, Jen. Gue pikir lo gak bakal kena racun omongannya Jeff!" Nada bicara Shishi mulai melemah dan akhirnya ia memilih pergi dari sana.
-
Saat ini Shishi butuh menyendiri, ia lari ke atap dan nangis di sana. Bukan nangis karena patah hati, bukan nangis karena Jenov juga. Shishi nangis kesel sama Jeff, benci Jeff.
Sebelum dirinya kenal Jeff semua baik-baik aja, dia deket sama cowok mana juga gak masalah. Tapi sekarang, siapa pun itu Jeff labrak gak boleh deket-deket Shishi, Jeff racuni mereka kalau Shishi itu cinta mati sama dia.
Yang paling bikin Shishi kesel itu Jeff pergunakan keluarga Shishi dan membuat keluarganya akhirnya ngekang Shishi. Shishi beneran pengin lepas dari jerat Jeff itu, Shishi pengin hidup tenang.
Jeff itu gak tau dirinya ceweknya itu banyak, suka gonta-ganti, tapi gak terima putus sama Shishi. Iya, sampai sekarang Jeff masih mengklaim Shishi itu masih pacarnya karena dukungan mamanya Shishi. Airin yang gak peduli sama perasaan anaknya.
Jeff emang lebih dewasa dari Shishi, tapi kelakuannya itu gak bisa dibilang dewasa, apalagi dalam memperlakukan Shishi. Waktu pacaran Shishi sering banget merasa dilecehin sama Jeff, suka sentuh-sentuh Shishi tanpa izin.
"Jeffano biadab! Gue benci!" teriak Shishi sekeras-kerasnya, lalu meraung menangis sejadi-jadinya.
"Jemian," lirih Shishi pelan banget dan tanpa sadar.
Kenapa harus lo yang selalu gue ingat, lo yang sekarang gebetannya sahabat gue.
"Hei, hei, jangan bunuh diri!" teriak seseorang menghampiri Shishi yang mengubah posisi berdiri dan jalan ke depan.
Shishi menoleh dan itu Ajie.
"Kak Shishi, jangan lompat, aku mohon, Kak." Ajie langsung meluk Shishi dan suaranya parau, dia mau nangis?
"Siapa yang mau lompat? Gue bukan mau bunuh diri," ujar Shishi kebingungan dan masih mematung dipeluk Ajie erat.
Perlahan Ajie melepaskan pelukannya, menatap Shishi lalu mengusap air matanya itu.
"Mata kakak sembab, kalo ke kelas sekarang keliatan banget abis nangis." Ajie dengan telatennya menghapus air mata Shishi yang benar-benar udah banjir itu.
"Sedari tadi aku liat kakak nangis di sini, sebut-sebut nama Jeffano."
Mata Shishi terbelalak mendengar ucapan Ajie dan sedikit mundur menjauh darinya, lalu mengusap-usap wajahnya dengan kasar.
"Makasih, Jie, udah peduli sama gue." Shishi hendak melangkah tapi ditahan sama Ajie.
"Kak," panggilnya pelan. Dan ya cewek itu berbalik.
"Waktu aku ngajak jadian Kakak aku tulus punya perasaan sama Kakak, tapi Kakak kayaknya nggak."
Shishi langsung menghela napas mendengar ini.
"Aku tulus suka dan sayang sama Kakak."
"Jie, gue gak pernah terima cowok dengan niat manfaatin doang, dengan niat main-main doang, kalo nyoba sih iya sering, gue nyoba buka hati gue sama beberapa cowok tanpa adanya tujuan sebagai pelarian atau buat lupain cowok lainnya," ujar Shishi yang mulai merasa sedikit pusing.
"Dan kalo lo beneran sayang sama gue, harusnya jangan putusin gue. Jangan percaya apa kata Jeff, karena Jeff statusnya sama gue cuma mantan. Sekalipun gue masih ada rasa sama cowok lain, harusnya lo jadiin kesempatan itu buat bikin hati gue sepenuhnya milik lo." Shishi gak maksud ngasih wejangan, tapi itu beneran apa yang mau Shishi sampaikan ke Ajie selama ini.
"Oh ya, lo juga harus tahu, kalo gue terima lo jadi pacar gue waktu itu juga sama sekali bukan main-main dan gak ada niat buat manfaatin atau buat seneng-seneng aja."
"Gue pergi dulu, makasih ya udah peduli dan hapusin air mata gue hari ini," tutup Shishi menepuk pelan bahunya dan melangkah pergi meninggalkan Ajie itu yang hanya mematung itu.
-
Shishi merasa pusing, efek kelamaan nangis dan di bawah terik sinar matahari. Bentar lagi jam istirahat habis dan ia harus cuci muka dulu biar sedikit fresh.
Selesai cuci muka Shishi langsung keluar lagi dari toilet. Tapi ...
Byur~
Seketika tubuh Shishi basah kuyup karena tiba-tiba satu ember air jatuh dari atas pas Shishi buka pintu. Ada yang ngerjain ini mah.
"Uuuu, lihat deh siapa yang abis nangis." Itu Yezy menyandar ke dinding dengan tangan bersidekap santai.
"Lo!" desis Shishi kesal.
"Kasian. Nempelin Jenov lagi pengin balikan tapi ditolak, ya?" cibir Yezy tertawa meremehkan.
Yezy pasti lihat Shishi sama Jenov tadi, tentang Shishi yang khawatirin Jenov dan akhirnya nangis gara-gara ngomongin Jeff.
"Gak tau apa-apa gak usah bacot lo!" Sumpah Shishi tu gak mood banget buat layanin Yezy kali ini. Tubuhnya menggigil dan ia pusing.
Perlahan pandangan Shishi juga berkunang-kunang, dan
Bruk~
Shishi gak ingat apa-apa lagi.
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
GREED
Fanfiction[17+] Tidak ada yang berniat selingkuh, namun keadaan membuat mereka menjalaninya dan menjadi pengkhianat. Start : 10 Januari 2022 Finish : 11 Juli 2022 REPUB : 17 Maret 2024