“Kok Jeff jarang ke sini sekarang?” Airin membuka pembicaraan di saat mereka sarapan, sungguh pembuka pembicaraan yang langsung membuat Shishi hilang selera makan.
“Ya kan Kak Jeff bukan pacar Shishi lagi,” jawab cewek itu acuh tak acuh, melahap roti lapisnya dengan rakus, pertanda ia langsung kesal.
“Kamu sih suka pacaran sama anak-anak SMA kayak si Jenov itu.” Selalu seperti ini, mamanya yang selalu nyalahin Shishi, meskipun tahu sebejat apa Jeff itu.
“Mama kamu bener, Shi. Buat apa pacaran sama yang seumuran, mending sama yang lebih tua bisa ngertiin dan jagain kamu.” Chakra sang papa juga malah ikut-ikutan, Shishi mendengus saja.
Cewek itu tersenyum miris karena kedua orang tuanya yang seperti itu, mereka gak pernah ngerti perasaan anaknya sedikitpun, sama sekali gak pernah.
Justru yang lebih dewasa seperti Jeff ternyata yang paling kekanakan dan suka semena-mena sama Shishi.
“Shishi berangkat.” Cewek itu berdiri dan langsung melangkah pergi meninggalkan mereka yang terlalu cuek sama anak itu.
Padahal yang Shishi mau kasih sayang dan perhatian mereka, kalau seandainya mereka ngelarang Shishi pacaran Shishi bakal lakuin dengan senang hati, tapi nyatanya malah selalu memperkeruh keadaan.
Mereka gak pernah nanya Shishi suka apa nggak, bahagia apa nggak. Yang selalu mereka lakukan cuma nyalahin Shishi dalam keadaan apa pun. Mereka dipanggil ke sekolah karena kelakuan Shishi juga mereka gak pernah marah atau merasa malu, Shishi kelaparan gak makan juga mereka gak peduli. Hidup Shishi terlalu bebas sekaligus terkekang, gak ada enaknya.
~
Shishi berangkat naik bus kayak biasanya, udah dua bulan ini dia menjomblo jadi gak ada yang suka antar jemput. Rekor tersendiri bagi seorang Shishi sampai dua bulan gak punya pacar, biasanya gak sampai sebulan udah ada gebetan baru dia tuh.
“Hai, Shi. Gue duduk di sini boleh, ya?” Shishi noleh dan langsung terkejut melihat sang kapten basket langsung duduk di sampingnya.
“Gak biasanya kakak naik bus,” balasnya agak sedikit canggung juga, mereka sama-sama kenal tapi gak terlalu akrab, mereka kenal karena Jenov suka basket dan Shishi dikenalin Jenov ke Lucky.
“Emang gak boleh?” tanya Lucky sedikit mengangkat alisnya.
“Eh? Nggak sih, hehe.” Cewek itu nyengir aja akhirnya.
Shishi udah biasa deket sama cowok keren jadi biasa aja, gak sampai deg-degan cuman canggung aja. Tapi kalau mereka yang di posisi Shishi kayaknya bakal deg-degan dan salah tingkah deh.
“Shi, lo sekarang jomblo, kan?” tanya Lucky dan Shishi ngerasa itu cowok SKSD gitu, mereka gak pernah ngobrol lebih jauh kayak gini apalagi berdua.
“Keliatan ya, Kak, Shishi lagi jomblo?” tanyanya sedikit berdecak.
“Soalnya naik bus,” jawab Lucky santai. Shishi hanya balas tertawa kecil aja.
Jangan bilang Lucky mau deketin gue, dia kan baru putus sama pacarnya. Batinnya bak mewanti-wanti.
“Lo mantan Sagara, kan?” tanyanya.
“Lho, kok tau?” Sedikit terkejut karena Shishi sendiri gak tau lagi kabarnya Sagara, mantan pacarnya pas SMP itu.
“Dia temen gue di tongkrongan,” jawab cowok itu.
Shishi hanya ber-oh kecil saja tanpa mau bertanya lebih lanjut lagi, di mana-mana kok pembahasannya selalu mantan? Apa karena mantannya yang kebanyakan itu?
“Shi, kapan-kapan kita jalan, yuk?”
Mata Shishi sedikit terbelalak dan berpikiran jangan-jangan Lucky naik bus ini juga sengaja lagi.
Apa karena gue yang terkenal suka gonta ganti cowok mereka anggap gue gampangan gitu? Shishi terus saja berpikiran ke sana sini.
“Ah iya, Kak.” Shishi bingung harus jawab apa, karena dia bilangnya juga kapan-kapan, masa Shishi balas kapan-kapan lagi buat nolak.
Akhirnya sampai, Shishi lega banget. Dengan cepat-cepat dia turun dan Lucky ini terus aja ngikutin, ah bukan ngikutin lagi tapi dia beneran jalan terus di samping Shishi. Cewek itu agak risih, apalagi pas mereka masuk gerbang dan semua mata tertuju ke arahnya lalu berbisik-bisik.
“Kakak mau ke mana?” tanya Shishi yang bingung karena Lucky masih terus ngikutin.
“Anterin lo ke kelas lah,” jawab Lucky datar.
“Ya ampun, Kak, gak usah, nanti banyak yang salah paham.”
Sumpah, baru kali ini Shishi ngerasa gak suka pas ada cowok berusaha deketin gini, bukan kepedean tapi Shishi udah banyak pengalaman dan ujung-ujungnya Shishi tahu kakelnya itu bakal minta dia jadi pacarnya.
Rasanya sekarang ini Shishi beneran males pacaran. Iya, setelah Jemian deket dan jadian sama Lia. Pasalnya Jemian setelah putus dari Shishi gak pernah pacaran sama siapapun, dan sekalinya pacaran malah sama sahabatnya. Gak ngerasa terjatuh gimana coba jadi Shishi.
“Gue seneng-seneng aja banyak yang salah paham sama kita.”
“Udah, Kak. Sampe sini aja, jangan sampe kelas, ya? Bye, Kak!” Dan akhirnya Shishi langsung berlari kayak anak kecil buat masuk kelas.
“Cieee yang lagi pdkt,” sapaan pertama Lia godain Shishi, di samping Lia ada Jemian tentunya. Makin hari mereka makin lengket.
“Pdkt sama siapa lagi nih?” tanya Arjun sok penasaran.
“Kirain gue tobat lo!” sambung Echan melipat kedua tangannya, beda sama Arjun, Echan kali ini sok sinis, gak biasanya.
Arjun, Jemian dan Echan entah sejak kapan ketiga mantan Shishi ini suka bareng-bareng gini.
“Putus dari Ajie dapat Kak Lucky, dong ....” Lia masih terus aja godain Shishi, di depan Jemian lagi.
“Bisa diam gak, Li? Gue jewer juga telinga lo!” Shishi kesel, langsung duduk di bangku dengan kasar.
“Jemian ... Shishi jahat ... tolongin ....” Lia malah sok manja-manja sambil mengerucutkan bibirnya dan mengguncangkan tangan Jemian.
“Nggak, sayang,” balas Jemian tanpa diduga, dia juga mengusak rambut Lia dengan gemas.
Jadi, lo suka cewek manja dan gemesin kayak Lia ya, Jaem. Shishi lagi-lagi membatin.
“Apaan lagi ini pasutri! Bikin para jomblo makin ngenes aja!” Echan geleng kepala aja melihat kelakuan Lia dan Jemian.
“Kak Lucky, ya? Wah saingan gue berat dong, gue kan beneran mau balikan sama Shishi,” gerutu Arjun yang selalu seperti itu.
Iya, hampir tiap hari Arjun suka jadiin bahan candaan dengan kata mau balikan sama Shishi.
“Gak ada kata balikan sama mantan di kamus gue ya, Njun?” ujar Shishi datar dan tanpa sengaja matanya bertemu sama mata Jemian, membuatnya seketika menelan ludah melihat tatapan tajam itu.
Dari semua mantan, cuma sama Jemian gak pernah bahas kalau mereka itu mantan. Mungkin karena dia yang terlalu dingin dan karena Shishi yakin itu terlalu canggung buatnya karena dia masih menyimpan rasa buat Jemian. Rasa yang kini terlarang, Jemian sudah jadi milik sahabatnya.
tbc

KAMU SEDANG MEMBACA
GREED
Fanfiction[17+] Tidak ada yang berniat selingkuh, namun keadaan membuat mereka menjalaninya dan menjadi pengkhianat. Start : 10 Januari 2022 Finish : 11 Juli 2022 REPUB : 17 Maret 2024