“Makasih, Jem. Gue udah merasa lebih baik sekarang,” lirih Shishi mengusap mata yang sebenarnya udah gak netesin air mata lagi sedari tadi. Namun, air mata yang sudah kering begitu kentara di wajah cantiknya itu.
“Sekarang makan, ya? Dari siang lo gak makan apa-apa,” ujar Jemian dan Shishi baru sadar dengan piring di tangannya itu.
Sekarang Shishi di rumahnya Jemian, karena kebetulan orang tua Jemian lagi ke luar kota. Tadi sore Jemian langsung bawa Shishi ke rumahnya, karena katanya daripada Shishi ke mana-mana bikin khawatir. Dia seharian tadi terus nemenin Shishi dan ada buat peluk Shishi, ngerawat Shishi seperti saat ini.
Cewek itu menggeleng, beneran gak lapar sama sekali.
“Shi, makan. Tar lo sakit,” lirih Jemian.
“Kalo gue suapin, mau?” lanjut Jemian kini. Shishi seketika terdiam.
“Nih, aaaa ....” Jemian perhatian banget, andai dia melakukan itu bukan karena kasihan sama gue. Iya, gue tau kok dia kasihan karena kejadian tadi, Shishi membatin.
“Na, sebenarnya kamu mau ngomong apa? Kata kamu serius.” Shishi gak terima suapannya Jemian dan malah bertanya, dan kayaknya Shishi selalu kebawa suasana, selalu manggil Na dan aku-kamu.
“Bukan apa-apa, kok. Besok-besok aja gue ngomong.”
“Gue mau makan kalo lo mau cerita,” potong Shishi cepat.
Jemian berdecak. “Ya udah, tapi makannya habisin, ya? Kalo abis baru gue ngomong,” ujarnya dan Shishi langsung mengangguk setuju tanpa pikir panjang.
Shishi membuka mulut, Jemian sendiri kan yang nawarin buat disuapin?
Rasa sakit Shishi perlahan terobati karena perhatiannya Jemian, masalah papanya dan masalah di sekolah sama Lucky.
“Dasar bayi gede,” gumam Jemian yang mengusap sudut bibir Shishi menggunakan tangannya langsung.
Mata Shishi terkunci ke arah mata Jemian.
Andai saja Shishi gak bilang putus waktu itu, apa mungkin Jemian masih jadi milik Shishi? Jemian yang dulu tidak pernah berjuang buat Shishi, gak pernah berusaha pertahanin Shishi. Namun, sekarang Jemian selalu ada buat Shishi di saat Shishi butuh.
Jemian adalah obat untuk Shishi.
“Mau ngomong apa?” tanya Shishi semangat banget setelah selesai makan dan minum sampe kenyang banget.
Jemian menghela napas beratnya, buat Shishi makin penasaran.
“Gue mau tau tentang Jeffano.”
“Jeff?” ulang Shishi karena jauh dari dugaan.
“Iya, gue mau tau hubungan lo sama Jeffano itu gimana yang sebenarnya. Karena gue denger Lucky digebukin dia.”
Shishi menghela napas mendengar ini, akhirnya dia cerita. Mulai dirinya yang baru putus dari Jenov dan kenal sama Jeff yang seorang Mahasiswa dan jauh lebih tua dari Shishi lalu mereka jadian.
Jeff yang ketahuan selingkuh lalu mereka putus, dan Jeff gak terima putus, Shishi kasih kesempatan dia selingkuh lagi, kasih kesempatan selingkuh lagi. Sampai detik ini Jeff masih mengklaim Shishi miliknya.
Shishi jadian sama Arjun, Arjunnya dilabrak Jeff, Arjun putusin Shishi. Jadian sama Ajie juga pada akhirnya sama. Sampai akhirnya masalah Lucky kemarin, Jeff yang udah pasti punya mata-mata di sekolah.
“Thanks, Shi. Kak Theo lebih baik tau dari awal tentang Jeffano.”
Shishi noleh cepat. “Jadi, lo lakuin semua ini buat Kak Theo?” tanya Shishi lirih. Dia pikir Jemian beneran peduli sama dia.
”Karena cepat atau lambat Kak Theo bakal jadi pacar lo, kan? Jadi dia harus tau tentang Jeffano yang pastinya juga bakal labrak Kak Theo,” jelas Jemian begitu santainya.
“Jem, gue udah bilang kan, sekarang gue males pacaran?” lirih Shishi sedikit merasa sesak. “Sama Kak Theo atau siapa pun, kalo Kak Theo nembak bakal gue tolak dan kalaupun gak nembak mau gue bilang duluan kalo gue cuma nganggap sebatas teman,” lanjut Shishi pada akhirnya, ia juga takut kejadian Lucky terulang lagi dan bikin Theo lebih kecewa.
”Shi, Kak Theo beneran suka sama lo,” lirih Jemian namun kalimatnya itu penuh penekanan.
“Kenapa sih lo ngebet banget comblangin gue sama Kak Theo?” sungut cewek itu mulai kesal.
“Gue gak comblangin, gue cuma bantu Kak Theo aja. Dia udah tertarik sama lo lama banget.”
“Lo gak takut sepupu lo jadi korban gue aja? Gue kan playgirl? Kalo gue mainin perasaannya gimana?” Shishi melipat kedua tangan di dada dan menatap dirinya tajam.
“Korban apa? Gue tau lo punya banyak mantan tapi itu bukan keinginan lo. Lo aja barusan bilang diselingkuhin Jenov sama Jeff, terus Arjun sama Ajie putusin lo karena dilabrak Jeff.”
Shishi menghela napas berat. “Kalo akhirnya berakhir kayak lo gimana? Gue putusin lo gitu aja cuma karena keegoisan gue?”
Damn! Ini pertama kalinya Shishi bahas kalau mereka itu pernah jadian!
Jemian malah berdecak kecil. “Ya elah, Shi. Kita tuh gak ada apa-apa, perasaan kita juga cuma sepintas dan sesaat.”
“Gak ada apa-apa lo bilang?” lirih Shishi, hatinya sakit banget.
“Kita pacaran dulu cuma sebulanan, gak pernah ada moment tertentu juga, pacaran cuma status aja kayaknya kita dulu.”
Shishi cuma terdiam dengan perasaan sesak, cuma bisa meremas ujung roknya.
“Sesaat, kan? Gak merasa kita mantan gue mah,” lanjut Jemian begitu santainya dia ngomong.
Tapi perasaan gue sama lo dalam bahkan sampai sekarang! Hal-hal terkecil bareng lo aja gue masih ingat. Atau memang dulu lo gak pernah sedalam itu sama gue?
“Pantes lo dulu main setuju aja pas gue putusin,” ujar Shishi parau karena sesak, tapi Shishi yakin suaranya sedari sudah parau karena nangis terus gara-gara papanya.
Gue waktu itu gak serius mau putus sama lo, gue cuma menggertak aja.
“Mungpung perasaan kita belum jauh, itu aja sih. Lo gak mau lagi jadi pacar gue ya gimana lagi, gue gak mungkin maksa lo buat gak putus. Lo juga dengan mudahnya kan pacaran lagi sama Jenov waktu itu.”
Air mata Shishi sekarang berjatuhan deras, sakit, sakit banget. Ujung-ujungnya tetep dirinya yang salah, apa pun permasalahannya dan sama siapa pun selalu dirinya yang salah. Iya, gonta ganti pacar itu bukanlah hal baik. Gak bakal ada yang bilang keren bisa punya mantan banyak, yang ada dipandang buruk dan hina.
“Dan gue yakin Kak Theo bisa bertahan di sisi lo gimanapun keadaannya.”
Na, aku masih sayang kamu. Dulu iya aku pacaran sana-sini dan yakin hati ini gak ada rasa apapun lagi sama kamu. Tapi nyatanya, meskipun kita cuma sesaat dan begitu singkat kamu adalah mantan yang masih aku tinggalin sisa rasa. Meskipun gak begitu banyak kenangan tentang kita, kamu selalu menjadi yang terindah.
tbc
Ribet? Jadi Shishi itu gak pernah manfaatin Jenov, Jeffano dan yang lainnya buat bisa lupain Jemian ya.... Awalnya Shishi nganggap Jemian kayak mantan yang lainnya yang mudah ia lupain, tapi ternyata ya seperti itu 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
GREED
Fanfiction[17+] Tidak ada yang berniat selingkuh, namun keadaan membuat mereka menjalaninya dan menjadi pengkhianat. Start : 10 Januari 2022 Finish : 11 Juli 2022 REPUB : 17 Maret 2024