49
”Mau ke mana?” Jemian yang melihat Lia berjalan seorang diri dengan cepat menyusul.“Oh!” Lia membulatkan matanya sangat terkejut. “Mau ketemu Kak Yerii bentar,” jawabnya pada akhirnya dengan memaksakan senyum lebar.
“Shishi sendiri?” Jemian tampak khawatir.
“Dia di kelas. Cuma aku tinggal bentar kok, kalo kamu mau temenin Shishi ke sana aja,” balas Lia.
“Aku temenin kamu aja.” Jemian senyum lebar dan meraih tangan Lia, menggenggamnya.
Lia melirik tangannya yang digenggam Jemian setelah itu cepat-cepat melepasnya.
“Kita bertiga udah sepakat, kan?” lirihnya sedikit menjauh.
Jemian berdeham pelan dan menggaruk tengkuknya, ia lupa dan sepertinya ia tidak bisa, Lia menjaga jarak darinya Jemian merasa aneh dan serasa ada yang kurang.
“Tapi, Li—” Jemian hendak menarik tangan Lia lagi.
“Aku pergi dulu,” potong Lia dengan cepat.
Jemian mengacak rambutnya, dua ceweknya saling berkorban dan ia bingung sendiri sekarang.
Echan?
Mata Jemian tiba-tiba menyipit melihat Lia yang seperti diseret oleh Echan dengan kuat. Melihat Lia yang diperlakukan kasar seperti itu Jemian tentu marah dan khawatir, Jemian pun mengejarnya.
Di sinilah sekarang, belakang sekolah. Di sana ada Lia, Echan dan Yerii.
“Gue beneran gak nyangka banget sama lo, Lia!” Echan wajahnya tampak sangat marah, ia juga mengacak rambutnya berkali-kali.
Lia hanya bisa menangis terus dibentak dan dimarahi Echan. Jemian yang hendak menghampiri mendadak menghentikan langkahnya ketika Yerii menarik tangan Lia dan menjauh dari Echan.
“Udah deh Li, biarin aja orang kayak dia. Yang lo lakuin gak salah kok, yang mulai duluan kan Shishi, lo kayak gitu kan gara-gara Shishi sendiri!” sewot Lia yang jengah melihat Echan tak hentinya memarahi dan menyalahkan Lia.
Jemian yang tak mengerti semakin penasaran, menunggu kejelasan lebih lanjut lagi.
“Chan, lo sama-sama sahabat Lia, lo harusnya ngerti kalo lo di posisi Lia kayak gimana. Jangan berat sebelah, jelas-jelas Shishi yang salah, harusnya lo ngebela yang udah Lia lakuin bukannya ngebela Shishi yang jelas-jelas pelakor!” cerocos Yerii lagi tiada henti, terus menatap Echan sengit.
Lia sendiri sedari tadi hanya diam dan hanya menangis, ketahuan kelakuan jahatnya oleh Echan dan tidak ada yang bisa ia lakukan.
“Tapi gak sampe sebarin video Shishi sama Jemian juga! Oke gue ngerti Lia sakit hati, gue juga kecewa sama Shishi, tapi dengan nyebarin video itu malah bikin Shishi makin dibenci banyak orang!” teriak Echan.
Jemian terdiam dengan keterkejutannya, jadi yang sebarin video ciuman dirinya sama Shishi itu Lia? Batinnya begitu shock.
“Itu udah lebih dari pantes Shishi dapetin, biar semua orang tau dia merebut cowok sahabatnya sendiri!” balas Yerii tak kalah nyaring teriakannya.
“Eh Yerii! Lo jangan kompor terus ya! Jangan-jangan Lia kena hasutan lo ya buat sebarin video itu!” Echan sudah sangat sabar untuk tidak menampar Yerii.
“Emangnya kenapa, hah? Gue gak ngehasut, gue berkali-kali udah pukulin Shishi sama siksa Shishi juga Lia malah berterima kasih sama gue!”
Echan dan Jemian sama-sama terkejut bukan main, Lia benar-benar seperti itu?
“Li, itu gak bener, kan? Lo bukan orang kayak gitu,” lirih Echan dengan nanar.
Ditanya seperti itu oleh Echan tangisan Lia malah pecah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GREED
Fanfiction[17+] Tidak ada yang berniat selingkuh, namun keadaan membuat mereka menjalaninya dan menjadi pengkhianat. Start : 10 Januari 2022 Finish : 11 Juli 2022 REPUB : 17 Maret 2024