Darren menjemput Anne tepat waktu begitu juga dengan Anne yang tepat waktu telah menunggu Darren di depan gang rumahnya dan siang ini mereka akan bertemu dengan klien penting di salah satu kafe yang sudah di tentukan.
Darren cukup takjub dengan pakaian dan dandanan Anne yang sangat rapi, dan terlihat sangat cantik sampai ia di buat terpesona sendiri.
"Ehem.. maaf Pak Darren kita sudah sampai di kafe tujuan," ucapnya mengingatkan.
"Ya, memang kita sudah sampai. Ayo turun." Anne menghela nafasnya.Ya, itu yang ingin Anne katakan ayo kita turun Darren sayang tapi sayangnya pria itu malah terus memperhatikannya sampai berhasil membuat Anne merasa jengah.
"Anne,"
"Iya kenapa Pak?"
"Hari ini kau sangat terlihat cantik," bisiknya tepat di telinga Anne yang berhasil membuatnya langsung memukul lengan Darren ia sudah sangat kesal di buatnya.
"Kamu ini berani sekali memukul atasanmu,"
"Dan kau berani sekali menggoda sekretaris mu Pak Darren Jackson," kata Anne dengan kesal.Darren malah tersenyum devil mendengar Anne mengatakan kalimat itu barusan, jika bukan karena sedang berada di luar ia ingin sekali tertawa terbahak dengan kencang.
"Sudah jangan banyak bicara apa kau tahu tuan Zack sudah menunggu kita dari tadi," Darren menggenggam tangannya menariknya ikut masuk ke dalam kafe.
Zack selaku investor yang ingin ikut menanam sahamnya di perusahaan D.J Enterprises sudah menunggu kedatangan Darren dan ia dibuat kagum dengan kemesraan Darren menggenggam tangan sekretaris barunya itu, ia sudah cukup lama mengenal Darren dan baru pertama kalinya ia melihat Darren seintens itu dengan wanita.
"Maaf tuan Zack sudah membuat anda menunggu lama," Anne melepas paksa genggaman tangan Darren.
"Wah kalian ini sangat romantis, apa sekretaris barumu ini adalah pacarmu Darren?"
"Menurutmu," Darren mengedipkan matanya dan terkekeh.Apalah daya Anne hanya bisa duduk manis di samping Darren tengil itu dan mendengarkan obrolan penting mereka, bukan hanya obrolan penting tapi keduanya membicarakannya juga ini semua karena ulah Darren yang dengan lancang menggenggam tangannya.
"Tuhan.. kenapa bisa aku bekerja dengan manusia menyebalkan seperti Darren Jackson ini." batinnya berbicara.
Anne rasa ia telah salah memimpikan agar bisa bekerja di D.J Enterprises bisakah ia mengundurkan diri saja tapi ia tidak akan mampu membayar segala kompensasinya.
***
Darren menatap Anne yang sibuk dengan beberapa berkas yang diberikan Zack padanya padahal mereka saat ini sudah selesai bertemu dengan Zack dan saatnya menikmati makan siang bersama.
Seketika Darren tersenyum jahil tangannya menyentuh tangan Anne yang sedari tadi mengetuk-ketuk meja, dan hal itu berhasil membuat Anne terkejut sontak ia langsung menarik tangannya.
"Apa lagi yang ingin kau lakukan?" Anne berteriak keras menatap Darren yang sedang terkekeh.
"Wow.. ternyata kau benar-benar galak sekali ya," Darren masih terkekeh membuat Anne mencabikkan bibirnya karena saking kesalnya.
"Kau dari tadi seperti manusia yang paling sibuk sendiri, apa kau tidak lihat! Itu makananmu sampai dingin berhentilah bekerja saat kita sedang makan." Darren mengedipkan satu matanya berhasil membuat Anne menelan salivanya.Anne mendengarkan kata Darren ia mengesampingkan berkasnya dan memakan makanan yang dipesankan Darren untuknya. Darren memperhatikan Anne, dia mengagumi cara makan wanita yang ada di hadapannya itu yang terlihat sangat menggoda, apalagi saat bibir kenyal milik Anne melahap mienya.
"Apa sebegitu terpesonanya anda padaku tuan Darren!" Anne menatapnya tajam, lagi-lagi Darren terkekeh.
"Bisakah sehari saja kau tidak bersikap manis nona Anne?" katanya seraya menopang dagunya dengan satu tangannya.
"Huh sayangnya aku memang sudah di lahirkan sejak lahir semanis ini tuan Darren," cibir Anne menjawab godaan Darren.
"Wah benarkah, bolehkah aku mencicipi seperti apa rasanya manisnya dirimu nona Anne?" ucapan Darren barusan berhasil membuat Anne menggeramkan giginya, ingin sekali Anne menyentil otak mesum Darren.Anne langsung melahap seluruh makanannya, ia lebih fokus pada aktivitas makannya di bandingkan harus melihat wajah tengil Darren yang sekarang tengah terkekeh.
***
Anne berdiri di samping Darren yang sedang duduk di sofa bersama Moa Gibson tunangannya, sungguh ingin sekali Anne segera keluar dari ruangan ini rasanya ia hanya sedang di jadikan obat nyamuk diantara mereka.
"Ayolah sayang nanti malam kita jalan ya," Moa terus merengek meminta Darren untuk keluar malam berkencan dengannya.
"Aku sibuk Moa kau pergi sendiri saja," Anne bisa melihat sepertinya Darren tidak menyukai Moa, sedari tadi pria itu mencoba melepaskan pelukan Moa di tangannya.Tapi, jika Darren tidak menyukai Moa untuk apa mereka sampai bertunangan. Apa karena mereka di jodohkan, pikiran Anne melayang kemana-mana. Anne mencoba mengusir pikirannya untuk apa dia memikirkan pria menyebalkan seperti Darren.
"Baiklah ayo kita pergi berkencan nanti malam tapi dengan satu syarat,"
"Apa itu baby katakan saja, kau ingin malam ini aku memberikan kehangatan untukmu?" Darren merasa jijik mendengar kata kehangatan itu, siapa juga yang meminta kehangatan dari Moa.
"Tidak pikiranmu itu, aku mau pergi berkencan asalkan Anne ikut bersama kita nanti malam," bagaikan di sambar petir di sore hari Anne membulatkan matanya, ia tidak percaya dengan pikiran sinting Darren barusan.Apa-apaan ini, disini di dalam ruangan ini saja Anne sudah merasa seperti obat nyamuk apalagi jika sampai ia ikut bersama mereka. Sungguh, Anne tidak bisa membayangkannya.
"Maaf Pak Darren sepertinya saya tidak bisa ikut, mana mungkin saya menganggu waktu berkencan anda dengan nona Moa," ucapnya berhati-hati.
"Lihatlah dia saja tidak mau kan, sudahlah kita pergi berdua saja lagi pula aku tidak mau kencan kita di ganggu orang lain," Anne menaikan satu alisnya, siapa juga yang mau menjadi pengganggu.Keberadaannya di ruang ini juga atas dasar perintah dari Darren, jika bukan karena perintah mungkin Anne sudah keluar dari ruangan yang panas ini.
Darren menatap Anne yang di tatap malah ketakutan, ia mengerti maksud Darren. Jika perintah darinya tidak ingin ada kata penolakan.
"Kau harus ikut Anne, kau ini bukan hanya sekretaris ku! Kau juga mulai sekarang adalah asisten pribadiku," titahnya.
"Baiklah, Pak Darren saya akan ikut nanti malam." Anne tidak bisa berbuat apa-apa.Anne harus mengalahkan rasa kesalnya, karena bagaimana pun Darren adalah atasannya. Ya atasan sinting, idiot dan tengilnya. Anne bingung untuk apa ia ikut serta dalam kencan mereka berdua, apa fungsinya ia nanti di sana.
Darren sungguh kau benar-benar sinting berhasil membuat Anne kebingungan sendiri.
Tujuan Darren mengajak Anne ikut serta dalam kencannya ialah karena dia bosan jika harus terus-terusan bersama Moa dari dulu pertunangan ini tidak pernah Darren inginkan, jika bukan karena permintaan Jackson--Ayahnya mungkin Darren tidak akan mau.
Jackson dan ayah Moa yaitu Vincent Gibson mereka sudah bersahabat lama, sejak Darren dan Moa masih kecil kedua orang tua mereka sudah sepakat jika anak mereka telah tumbuh dewasa. Mereka berdua akan menjodohkan keduanya.
TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With My Boss (END)
RomanceAnnetasyah Cloper harus berhadapan dengan bos sintingnya setiap hari yaitu Darren Jackson CEO di perusahaan Anne bekerja menjadi sekretaris sekaligus menjabat sebagai asisten pribadi Darren berhasil membuat seorang Anne merasa gila dengan segala tin...