Bab 46 - Launching AERO SPORT

654 22 0
                                    

Hari yang di nanti oleh para jajaran penting di perusahaan Great AND Enterprise akhirnya telah tiba.

Mereka semua telah berkumpul, di salah satu gedung yang telah di sewa Darren untuk launching perdana pemasaran AERO sport, acara ini di hadiri banyak orang penting termasuk Jackson Alexander.

"Mulai hari ini AERO sport telah resmi mendapatkan izin sertifikat pemasaran, dan hari ini adalah hari perdana AERO sport mobil kemudi otomatis yang Great AND Enterprise ciptakan mulai di pasarkan secara resmi." ujar Darren penuh semangat.

Di karenakan hari pertama pemasaran AERO sport jadi pihak perusahaan sedikit memberikan diskon untuk dua puluh pembeli pertama di harga 1,6 milliar sedangkan harga jual secara normal mobil kemudi otomatis tersebut adalah 1,75 Milliar.

Acara lauching tersebut langsung di penuhi para wartawan yang tengah meliput secara live dan berani bertanya pada Darren selalu CEO di Great AND Enterprise.

"Apakah setelah pengeluaran AERO sport akan ada mobil yang lebih hebat lagi yang akan di keluarkan Great AND Enterprise tuan Darren?"

"Iya kami akan secepatnya mengeluarkan mobil baru dan beberapa kendaraan roda dua nanti yang pastinya akan semakin membuat kota ini semakin maju di era teknologi," jawab Darren.

"Proses pembuatan AERO sport ini pasti sangat memakan waktu yang cukup banyak, kalau kami boleh tahu siapa saja orang-orang hebat di balik ide penciptaan AERO sport ini tuan?"

"Yang pertama kali memberikan saya ide untuk membuat AERO sport ini adalah nona Annetasyah Cloper selalu COO di Great AND Enterprise dia adalah wanita hebat yang berhasil membuat saya mampu membangun perusahaan ini, bahkan bisa memproduksi AERO Sport," tuturnya seraya menunjuk wanitanya.

"Dan tidak lupa juga dengan para tim hebat CTO di perusahaan kami yang berhasil membantu saya dalam menciptakan AERO Sport dan saya sangat berharap AERO Sport dapat diterima di kalangan masyarakat sekitar terimakasih." sambungnya mengakhiri segala pertanyaan dari para wartawan karena sedari tadi, ia sudah ingin sekali menghampiri Anne yang tengah berdiri disana bersama kedua orang tuanya.

Anne melambaikan tangannya saat Darren berjalan kearahnya, ia berdiri bersama Jackson dan juga Emma yang ikut menghadiri acara lauching perdana AERO Sport. Melihat Darren sekarang jujur saja Jackson dan Emma sangat merasa bangga karena putranya yang terbiasa manja itu akhirnya bisa berhasil membangun perusahaannya sendiri.

"Mom.. Dad," serunya.
"Selamat untuk kalian berdua karena telah berhasil menciptakan AERO Sport," ujar Jackson seketika Darren memeluknya merasa senang mendengar ucapan selamat dari ayahnya.
"Kami sangat bangga padamu Darren," kata Emma yang ikut memeluk putranya.

Darren hampir saja menangis tapi ia langsung menyeka air matanya dan menetralkan perasaannya karena ia sadar tidak mungkin ia menangis di keadaan seramai ini.

Anne menatapnya memberikan senyum manisnya,"Congratulation tuan Darren," ia mengulurkan tangannya tapi pria itu justru memberikan pelukan hangat untuk wanitanya.

"Congratulation nona Anne," ucap Darren tepat berbisik di telinga Anne.
"Dasar cengeng kau pasti ingin menangis kan?" cibir Anne.
"Tidak,"
"Sudah akui saja,"
"Kau ini masih bisa ya menggodaku." ucap Darren gemas pada wanitanya.

Emma tertawa mendengar cibiran Anne pada Darren mereka memang benar-benar terlihat sangat serasi, melihat Darren bisa tertawa, tersenyum bahagia seperti itu berhasil membuatnya ikut merasakan kebahagiaan, Anne benar-benar berhasil membawa perubahan dalam hidup Darren pantas saja putranya itu sangat kekeh mempertahankan Anne sampai dia berani bertengkar dengan ayahnya sendiri, ternyata wanita yang diperjuangkannya adalah wanita hebat.

***

Seperti biasa setelah merayakan  keberhasilan lauching perdana AERO Sport kini Darren membawa Anne untuk ikut bersama makan malam di rumah kedua orang tuanya. Para asisten rumah tangga di rumahnya telah menyiapkan makan malam yang mewah untuk mereka semua.

"Ku pikir kau tidak akan mau ke rumah ini lagi Anne," ujar Emma seraya memeluknya.

Anne tersenyum diselingi tawanya,"Mana mungkin aku melewatkan undangan makan malam ini," jawabnya.

"Dad aku ingin bertanya padamu," ujar Darren seraya duduk di samping Jackson.

"Apa yang ingin kau tanyakan pada pria tua seperti ku ini?" Jackson menatapnya.

"Menurutmu apa aku sudah cocok untuk menikah dalam waktu dekat ini?" pertanyaan itu barusan berhasil membuat Anne merasa gugup.

"Kau sudah sangat-sangat cukup untuk menikah," kata Emma.

"Itulah jawaban ku, kau memang sudah seharusnya secepatnya menikah usiamu sudah memasuki kepala tiga," tutur Jackson.

"Aku baru berusia 29 tahun Dad," elaknya.

"Jadi kapan kalian akan menikah?" tanya Emma.

"Maaf apa sebaiknya kita makan terlebih dahulu, pembicaraan itu bisa kita bicarakan nantikan?" ujar Anne membuat ketiga orang itu langsung menatapnya dengan senyuman mereka.

"Baiklah ayo kita makan calon menantu kita sudah kelaparan," kata Emma berhasil membuat Anne merasa malu.

MENIKAH.. apakah secepatnya ini Anne akan menikah, ia rasa usianya masih cukup muda untuk menikah tapi sepertinya ia harus memikirkan kembali karena bagaimanapun ia sangat yakin Darren pasti sudah ingin sekali menikah sedangkan dirinya tidak mungkin terus bersikap egois hanya memikirkan karirnya saja. Anne bisa berkarir seperti ini juga berkat Darren yang mau menjadikannya bagian terpenting dalam perusahaannya.

***

Kini mereka tengah menikmati keindahan malam hari di gazebo yang ada di taman rumahnya.

"Apa yang sedang kau pikirkan Anne?" Darren memeluknya dari belakang.
"Kau.. aku memikirkan mu,"
"Kau memikirkan aku? Kenapa tiba-tiba kau memikirkan ku, aku ada disini bersamamu," ujarnya.

"Kau nanti ingin menikah dengan siapa?" seketika Anne bertanya sesuatu yang aneh dipikirkan Darren.

Mendengar pertanyaan Anne barusan Darren langsung tertawa terbahak. Ada apa dengan Anne ini, Darren benar-benar di buat bingung sudah jelas Anne adalah wanitanya pastilah ia hanya ingin menikah dengannya.

"Kenapa kau tertawa? Kemarin kau bilang kau ingin melamar seseorang, jadi wajar kan jika aku bertanya seperti itu?" tuturnya.

"Iya tentu aku ingin menikah dengan mu Anne, kau wanita yang ku cintai," jawabannya berhasil membuat Anne entah merasa senang ataupun tidak.

Darren bisa melihat perubahan wajah Anne. Perubahan wajah itu berhasil membuat Darren merasa bersalah seakan-akan dirinya terlalu memaksakan Anne untuk secepatnya menikah dengannya.

"Maaf Anne aku tidak bermaksud untuk memaksamu, kau tidak perlu memikirkan segala ucapan ku barusan," katanya seraya menatap wanitanya.

"Aku tadi hanya bercanda kau tak perlu memikirkannya, kita fokus saja dalam berkarir mengembangkan perusahaan kita," sambungnya kembali berharap Anne mau mendengarkannya.

Bukannya merespon Anne masih terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu dan hanya menatapnya dengan tatapan yang tidak bisa Darren mengerti.

"Anne kau melamun?"
"Tidak,"
"Lalu kenapa kau diam saja, tadi aku hanya bercanda sudah jangan terlalu di pikirkan," katanya seraya memeluknya kembali.
"Maafkan aku ya,"
"Maaf untuk apa Anne? Kau tidak bersalah jadi untuk apa meminta maaf," ucap Darren yang begitu tenang.
"Tapi tetap saja aku harus meminta maaf padamu, maaf karena belum bisa mengambulkan keinginanmu padahal kau sudah sangat baik padaku." ujarnya.

Kini giliran Darren yang terdiam, ia pun jadi bingung haruskah terus bertahan menunggu Anne atau mencari wanita lain yang benar-benar siap untuk mau diajak hidup bersama dengannya.

TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang