Bab 6 - Kode

2.9K 87 0
                                    

Di siang bolong ini Darren mendapatkan kabar yang tidak terduga dari kedua orang tuanya, seketika mereka memintanya untuk pulang. Selama ini Darren tidak serumah dengan kedua orang tuanya, ia lebih memilih menempati apartemennya dari pada pulang ke rumah.

"Ck! untuk apa sih mereka memintaku untuk pulang, malas sekali rasanya." Darren bergumam seraya menenggelamkan wajahnya di antara tumpukan berkas.

"Selamat siang Pak Darren," ujar Anne dengan ramah.

"Selamat siang sekretaris cantikku," Darren tersenyum manis, melihat Anne memasuki ruangannya.

"Apa kau merindukan ku huh.. sampai menghampiri ku segala," ujarnya yang begitu percaya diri.

"Tidak, aku kesini untuk memberitahumu minggu depan kau ada jadwal dinas ke luar kota," jawabnya sarkas.

"Wah.. senang sekali bisa keluar kota bersamamu nona Anne, kau juga pasti merasa senang kan?" tanyanya seraya menopang dagunya.

"Iya aku senang karena itu akan jadi perjalanan dinas pertamaku.." Anne tersenyum manis.

"Dengan pria sinting sepertimu." batin Anne melanjutkan ucapannya.

Darren menunjukkan wajah kesedihannya berhasil membuat Anne merasa kasihan melihatnya, ada apa dengan pria sinting ini tumben sekali dia memperlihatkan ekspresi sedihnya biasanya dia selalu bersikap seceria mungkin.

Anne mencoba menghilangkan rasa ke penasarannya untuk apa dia perduli pada Darren yang menyebalkan ini.

"Bisakah kau memijat kepalaku Anne? Kepala ku sangat pusing sekali," pintanya.

Huh! Sungguh Anne di buat kasihan melihat ekspresi Darren sekarang. Ya, untuk kali ini Anne menuruti permintaannya dia menghampiri Darren dan memijat kepala Darren berharap sikap keras kepala Darren melunak saat ia memijatnya.

"Bahagianya aku.. jika kau menjadi istri ku Anne," ucapnya pelan.

"Hahaha.. Apa yang anda bicarakan Pak Darren," Anne berpura-pura tidak mendengarnya.

"Aku serius Anne," Darren memejamkan matanya menikmati pijatan tangan Anne di kepalanya, dengan jarak sedekat ini Darren bisa mencium parfum di tubuh Anne yang sangat wangi dan berhasil membuatnya terasa rileks.

"Kau mengenakan parfum apa Anne? Kenapa wanginya bisa membuatku merasa nyaman seperti ini?" tanyanya masih dengan mata terpejam.

"Aku mengenakan parfum pasaran yang biasa di kenakan orang lain juga, mungkin ini efek kepala anda yang sedang pusing Pak Darren," ujarnya asal.

"Benarkah?" Anne mengangguk.

Katanya seperti itu jika kepala kita sedang pusing terkadang hanya dengan mencium bau minyak kayu putih saja bisa membuat kepala terasa rileks, tapi Anne merasa parfumnya mengeluarkan wangi maskulin mana mungkin bisa bikin orang rileks mungkin Darren sedang menggodanya.

"Nanti jam 3 sore kau harus menemaniku Anne," titahnya.

"Kemana? Perasaan hari ini tidak ada jadwal rapat ataupun bertemu dengan klien," kata Anne yang sudah tahu kemana arah pembicaraan Darren.

"Sudah jangan banyak bertanya jam 3 sore, kau harus sudah bersiap dan segera selesaikan tugasmu, oke dear?"
"Iya baiklah." mau kemana lagi Darren ini.

Anne di buat penasaran mau kemana Darren sebenarnya sampai harus mengajaknya segala. Darren sendiri entah kenapa tiba-tiba berantusias mengajak Anne bertemu dengan kedua orang tuanya, ia hanya berharap kali saja dengan memperkenalkan Anne pada mereka berhasil membuat jadwal pernikahannya dengan Moa di batalkan.

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang