Bab 23 - Awal Yang Baru

922 37 0
                                    

Pria itu resah karena beberapa dari investor yang ingin berinvestasi di perusahaannya seketika mereka mengundurkan niat mereka untuk berinvestasi di Great AND Enterprise dan sekarang Darren di buat bingung dengan keadaannya, jika begini terus bagaimana perusahaannya akan berkembang dia membutuhkan dana 2 juta dolar untuk memulai bisnisnya dan sekarang tidak ada satupun investor yang mau bekerjasama dengannya.

"Darren," suara merdu itu terdengar jelas di telinganya.

"Anne bagaimana ini, mereka mengundurkan diri dari kerjasama dengan perusahaan kita." kata Darren yang terlihat sangat frustasi.

Anne memeluknya pria itu pasti sangat frustasi untuk menangani segala kekacauan di perusahaan sekarang. Darren terus berada dalam pelukan wanitanya, jika ini untuk pertama kalinya ia benar-benar merasakan susahnya membangun sebuah perusahaan, kemarin ia bisa membangun D.J Enterprises berkat suntikan dana dari Jackson tapi sekarang Darren benar-benar harus berdiri sendiri, tapi beruntungnya Anne selalu ada di sampingnya.

"Tenanglah aku akan membantu, aku akan mencoba menghubungi beberapa teman dekatku yang sudah sukses mungkin saja mereka nanti mau bergabung dengan kita." ujar Anne seraya mengelus rambut pria itu.

Anne sebenarnya sudah menghubungi beberapa teman masa kampusnya yang telah sukses di dunia bisnis untuk bertemu dengannya, dalam membahas tentang perusahaannya yang akan membuat trobosan baru di era negara yang sudah maju ini.

***

Jika mereka hanya menunggu sebuah keajaiban tanpa adanya pergerakan sama saja dengan ketidakpastian, jadi sekarang mereka berdua baik Anne dan Darren mereka masing-masing akan berkunjung langsung dengan para investor. Dan saat ini Anne sudah berada di sebuah perusahaan otomotif terbesar di kota itu, Anne berharap bisa langsung bertemu dengan Presedir Bei tapi sayangnya ia hanya bertemu dengan sekretarisnya.

"Maaf nona Anne kami tidak bisa mempertemukan anda dengan Presedir Bei saat ini beliau sedang sangat sibuk," ujar sekretaris bernama tuan Wong.

"Baiklah, terimakasih untuk infonya tuan Wong tapi ku mohon tolong berikan dokumen ini untuk Presedir Bei, kami sangat membutuhkan bantuan darinya." kata Anne seraya memberikan dokumen yang berisi tentang perancangan ide trobosan terbaru dari perusahaannya.

Anne menghela nafasnya sebelum ia keluar dari dalam gedung pencakar langit itu padahal dia sampai rela menunggu satu jam lebih tapi ternyata Presedir Bei sulit untuk dia temui. Ya, wajar saja dia bahkan tidak membuat janji sama sekali bagaimana bisa bertemu dengan mudah begitu saja.

"Oh Tuhan kenapa begitu sangat sulit sekali pencari malaikat investor di negara ini," katanya seraya menundukkan wajahnya dia sudah sangat lelah kesana-kemari berkunjung ke beberapa perusahaan tapi mereka selalu menolaknya.

Drrt.. ponselnya berdering secepatnya ia mengangkatnya terdengar jelas suara Darren disebrang sana.

"Dimana kau Anne?"
"Di depan perusahaan Given group," jawabnya.
"Aku akan segera kesana menjemputmu, tunggu aku oke my boo."
"Iya cepatlah datang aku sudah sangat lelah." ujarnya seraya mengipas-ngipasi wajahnya dengan map yang ada di tangannya.

Setengah jam kemudian.. Anne melihat Darren yang sedang berjalan kearahnya entah mengapa dengan melihat senyum pria itu saja sudah berhasil membuat Anne merasa senang, rasa lelahnya barusan langsung hilang.

"Hei sorry aku lama," Anne langsung berhamburan ke dalam pelukan Darren.

"Mobilmu dimana?" tanya Anne seraya memejamkan matanya ia menikmati aroma parfum Darren yang sama dikenakannya.

"Parkir di sebelah sana, ayo kita pulang kau pasti sangat lelah," ujarnya seraya mengelus rambut panjang Anne.

"Darren maafkan aku," katanya yang langsung dapat dipahaminya.

"Tidak apa kau tenang saja semuanya pasti akan ada jalan keluarnya, sudah ayo kita pulang apa kau tidak sadar kita jadi pusat perhatian orang-orang sekitar karena terus berpelukan," ujarnya dan Anne langsung mendorong jauh tubuh Darren berhasil membuat sang empu terkekeh.

"Kenapa kau baru memberitahuku," Anne yang merasa malu jadi pusat perhatian.

"Kau saja yang terlalu nyaman dengan bau tubuhku sampai lupa dengan keadaan kita dimana," jawab Darren dengan bangganya, Anne mengerutkan dahinya mendengar ucapan Darren barusan.

"Sudah ayo pulang." katanya seraya menggenggam tangan Anne.

Saat ini keduanya memang sudah benar-benar sangat menunjukkan hubungan mereka bahkan setelah insiden ciuman pertama mereka, keduanya jadi semakin lengket seperti surat dengan perangko yang sulit untuk di lepaskan.

Mengingat ciuman pertama mereka, Anne terkadang merasa malu karena bisa-bisanya dia berani membalas ciuman Darren, tapi jika ditanya apa Anne menyukai ciuman pertama mereka saat itu. Dia sangat menyukainya, bahkan menginginkan hal itu terulang kembali.

***

Di rumah yang kecil itu terasa hangat bagi mereka berdua entah mengapa Anne begitu merasakan kenyaman setiap hari bersama Darren. Mereka berdua terlihat seperti selayaknya pasangan suami istri.

"Anne aku sangat mencintaimu," kata Darren seraya mencium pipi Anne.

"Iya aku tahu kau sangat tergila-gila pada diriku," ucapnya berbangga diri.

"Bisakah kau melepaskan pelukanmu," Darren menggeleng pria itu masih asik menghirup bau harum di tubuh Anne.

Saat ini mereka sedang berada di dalam kamar bersama. Ya, Anne mengizinkan Darren untuk berbagi tempat tidur dengannya tapi dengan satu syarat tidak boleh ada sentuhan lebih apapun diantara mereka.

"Darren.. Darren lihatlah," kata Anne seraya menepuk-nepuk pundak pria itu.

"Ada apa my boo ku tersayang?" Anne merasa geli mendengar ucapan Darren barusan.

"Perusahaan Silver Group tengah mencari perusahaan rintisan untuk diajak bergabung bersama mereka dalam tema pembukaan tender menuju global di era modern bersama," ujar Anne seraya menunjukkan layar laptopnya pada Darren.

"Jadi menurutmu kita harus mengikuti persaingan tender itu?" Anne mengangguk.

"Iya ayo kita ikuti kompetisi itu, mungkin saja mereka tertarik dengan perusahaan kita yang ingin membuat mobil kemudi otomatis,"

"Kalau pun kita tidak memenangkan tender ini nanti yang terpenting perusahaan kita dan ide trobosan yang kita buat bisa di kenali oleh para investor karena pasti akan ada banyak investor disana," ujar Anne.

"Ternyata selain cantik, kau juga sangat cerdik Anne aku tidak salah mengagumimu. Ya, ayo kita coba ikut kompetisi itu bersama," ujarnya seraya menatap Anne dengan senyum manisnya.

"Aku memang cantik dan cerdik Darren," Anne mengedipkan matanya.

Anne benar dengan mengikuti kompetisi perebutan tender yang diadakan Silver Group, pasti akan membuat perusahaan mereka akan di kenali oleh banyak orang dan yang pastinya disana akan ada banyak para investor yang akan menyaksikan kompetisi itu.

"Sudah ayo tidur besok kita harus persiapkan semuanya," Darren mengambil alih laptop Anne dan menaruhnya di meja kecil yang ada di samping ranjang.

"Kau ingatkan aturannya tuan Darren?" Anne mengingatkannya.

"Iya aku ingat bantal guling di tengah dan tidak ada pelukan saat kita tidur berdua," ujarnya mengingat segala peraturan yang Anne buat dengannya.

"Baguslah jika kau ingat," Anne merebahkan tubuhnya dan seketika. Cup! Darren mencium pipinya berhasil membuat Anne terkejut.

"DARREN KAU?" Anne menatapnya sebal.

"Kau tidak menyebutkan jika aku tidak di perbolehkan untuk menciummu sebelum tidur, good night my boo." katanya seraya cengengesan.

Anne menutupi tubuhnya dengan selimut bahkan ia tidur membelakangi Darren karena bagaimana pun juga, ia harus waspada karena dia dan Darren sama-sama manusia normal.

TBC.

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang