Bab 12 - Beach

2.8K 53 1
                                    

Mereka berdua sampai di pantai sesuai dengan petunjuk internet yang menunjukkan tempatnya, melihat keindahan laut Anne langsung berlari dan bermain air di bawah kakinya. Darren sedari tadi masih mengenakan kaca mata hitamnya menatap Anne yang sedang bermain air yang tidak jauh dari pandangannya.

"Melihatmu seperti ini kau benar-benar terlihat seperti seorang bocah Anne," gumamnya seraya menatap Anne yang masih bermain air.

"Darren sini.. " ujar Anne melambaikan tangan kearahnya, memintanya untuk ikut bermain air, entah kenapa seketika Darren menggelengkan kepalanya tanda ia tidak mau ikut bermain.

"Darren," seru Anne dari kejauhan.

"Panggil aku My Sweetie Bos baru aku akan ikut bermain air denganmu," teriaknya seraya memainkan kedua alisnya.

Anne mengangkat kedua bahunya merasa geli dengan permintaan Darren barusan, apa untungnya dia mengatakan kalimat mengerikan itu, jadi sekarang ia lebih memilih bermain sendiri ketimbang harus meladeni permintaan pria tengil itu.

Byur! Darren menendang air dengan kakinya berhasil membuat pakaian Anne jadi basah.

"KAU GILA! BENAR-BENAR SUDAH TIDAK WARAS," umpatnya.

"Suruh siapa kau tidak mau menuruti perkataan ku," jawabnya seraya tersenyum seketika Anne pun menendang air ke arah Darren membuat hal yang sama, imbas pakaian mereka sama-sama basah.

Anne tertawa dengan renyahnya melihat ekspresi Darren saat ini, sungguh itu ekspresi yang sangat menggemaskan. Anne mengedipkan matanya melihat Darren yang menatapnya seraya memicingkan bibirnya.

"Kau mau ku lempar ke laut hah," katanya.
"Silahkan jika kau bisa tuan Darren," jawabnya meledek Darren dan seketika berlari menjauh.
"Anne jangan lari kau.. " ujarnya seraya mengejar Anne yang semakin jauh.
"Hei hati-hati nanti ada ikan hiu kau tidak takut apa, berhentilah berlari.. aku lelah.. usiaku tidak muda lagi apa kau tidak kasihan pada pria yang lebih tua ini." ujarnya berteriak sekeras mungkin berhasil membuat langkah kaki Anne terhenti.

Nafas Darren naik turun ia berbohong jika dia kelelahan mengejar Anne, usianya tidak setua itu brother. Tapi, Anne yang mudah di bohongi ia menghampiri Darren yang wajahnya menampilkan ekspresi kelelahannya.

"Darren are you oke?" tanya Anne seraya menyentuh dada Darren, ia bisa merasakan detak jantung Darren yang berdetak di dalam sana.

"Yes i'm ok," jawabnya yang seketika menggendong tubuh Anne membuat sang empu terkejut.

"Hey brengsek kau membohongiku," ujar Anne seraya meronta dari gendongan tangan Darren.

"Hahaha.. akan ku lempar kau ke dasar laut Anne, kau berani membuat tubuhku basah kuyup seperti ini," Darren terkekeh seraya menggendong Anne menuju semakin jauh ke arah air laut yang ombaknya semakin besar.

"Darren aku hanya bercanda, kau jangan main-main, aku tidak bisa berenang," ujar Anne yang hampir ingin menangis akan aksi Darren.

Seketika Darren menurunkan tubuh Anne ia melihat wajah Anne yang masih tertutup dengan telapak tangannya. Ia tertawa melihat wanita yang sekarang tengah ketakutan karena aksinya barusan.

"Hey sudahlah aku pun sama hanya bercanda, kau benar-benar menangis?" tanyanya seraya memeluk Anne dan mengelus rambut panjang Anne yang masih belum juga membuka telapak tangannya.

"Dasar kau pria menyebalkan, kau membuatku jantungan aku tidak bisa berenang dan kau ingin melempar ku ke dasar laut," katanya seraya membuka matanya dan senyum manis terpancar di bibir Darren.

"Iya aku memang gila." jawabnya seraya memeluk Anne kembali, kali ini tidak ada perlawanan dari Anne justru ia menikmati pelukan yang di berikan Darren.

Untuk pertama kalinya Anne sedekat ini dengan seorang pria, begitu juga dengan Darren untuk pertama kalinya dia merasakan kenyamanan saat memeluk seorang wanita.

"Anne," ucapnya.
"Hem," jawabnya yang masih menyenderkan kepalanya di dada bidang Darren.
"Apa kau pernah berciuman?" tanyanya.
"Aku tidak pernah berhubungan dengan pria jadi aku tidak pernah melakukannya," jawabnya entah mengapa seketika dia menjelaskannya kepada Darren.

"Look at me," ucap Darren berhasil membuat Anne menatapnya, seketika Darren menyentuh dagu manis Anne.

"Mau kah kau berciuman denganku?" katanya seraya tersenyum manis, seketika Anne pun membalas dengan senyum manisnya.

Mata Anne terpejam begitu juga dengan Darren pun ikut memejamkan matanya, sedetik kemudian saat bibir keduanya hanya berjarak beberapa senti Anne langsung membuka matanya, ia menyentil bibir Darren dengan kuat berhasil membuat sang empu terkejut.

"NO! DASAR MESUM," umpatnya.
"AW.. ANNE!" katanya seraya memegangi bibirnya yang terasa sakit akibat sentilan tangan Anne barusan.
"Bagaimana rasa ciuman tanganku? Sangat hot bukan hahaha," ujar Anne terbahak menyenangkan juga ternyata menipu Darren.
"Huh lihat matahari sudah tenggelam, ayo kita kembali ke vila." serunya.

Matahari telah tenggelam di ufuknya dan momen melihat sunset itu tidak dapat Anne saksikan karena ide gila Darren yang ingin mengajaknya berciuman, memang benar-benar menyebalkan seseorang bernama Darren itu sepertinya besok-besok nanti Anne akan datang sendiri ke pantai, dari pada bersama Darren yang hanya bisa mengacaukan keadaan saja.

***

Sampai di vila Darren masih menunjukkan wajah kesalnya pada Anne yang sudah memberikan harapan palsu akan ciumannya tadi, padahal ia sudah sangat berharap sekali bisa berciuman dengan Anne.

"Hey tersenyumlah jangan menekuk bibirmu seperti itu, apa kau tidak melihat aku sudah memasak makanan yang enak untuk makan malam ini," ujar Anne seraya melahap makanannya.

"Dasar pemberi harapan palsu," katanya yang berhasil membuat Anne memicingkan matanya.

"Sebegitu kesalnya kah kau.. karena tidak jadi berciuman denganku?" seketika Darren mengangguk dan berhasil membuat Anne merasa jijik.

"Ck! Sudahlah lupakan kejadian di pantai tadi, kau ini pria tapi begitu cepatnya terbawa perasaan," celetuknya.

"Kau selalu menyuruhku untuk melupakan segala hal yang baru saja terjadi hari ini," Anne menutup telinganya kesal karena Darren pasti akan membahas tentang kejadian tadi pagi.

"Darren hentikan omong kosongmu itu jika memang tadi pagi kita melakukannya, aku minta maaf dan aku minta mari kita melupakan apa yang terjadi." Darren menggeleng ia tidak setuju dengan ucapan Anne.

Sudah benar-benar tidak waras rupanya Darren ini, padahal jika memang kejadian tadi pagi itu benar terjadi yang dirugikan itu pasti pihak Anne bukan Darren, tapi pria ini sangat pandai berakting sampai-sampai berhasil membuat Anne yang lugu percaya begitu saja.

"AKU MENYUKAIMU ANNE," ucap Darren.

Uhuk! Anne tersedak makanan ia langsung mengambil minum, Darren sialan ini benar-benar sangat menyebalkan bisa-bisanya mengatakan kalimat itu dengan terang-terangan tanpa rasa malu apapun.

"Omong kosong apalagi yang kau katakan Darren," ujarnya.
"Sungguh Anne aku menyukaimu," ucapnya seraya menatap Anne dengan tulus.
"Maaf aku tidak menyukaimu," jawabnya.

Oh Tuhan, balasan jawaban dari pernyataan perasaannya barusan berhasil membuat hati Darren terluka.

"Kenapa kau tidak menyukaiku Anne?" tanyanya yang berhasil membuat Anne menelan salivanya, entah mengapa ia jadi merasa tidak enak hati mengatakan kalimat itu barusan.

"Maaf aku tidak bermaksud melukai hatimu Darren tapi jika kau benar-benar menyukaiku aku rasa itu hanya perasaan obsesimu saja," tuturnya dengan baik.

"Sungguh Anne ini bukan perasaan obsesi, aku benar-benar menyukaimu tapi kenapa kau tidak menyukaiku Anne, apa aku jelek?" tanya Darren kembali.

Anne terdiam ia mengigit bibir bawahnya, situasi macam apa ini yang membuat dirinya harus terpojok dengan pernyataan perasaan Darren padanya.

Tuhan bisakah hari ini saja engkau memberikan keajaiban agar dirinya bisa menghilang seketika dari situasi seperti ini, tapi sayangnya dia hanya manusia biasa yang sekarang sedang terhimpit problem dengan atasannya.

APAKAH ANNE AKAN MEMBALAS PERASAAN DARREN?

TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang