Kini Anne merasa tidak nyaman dengan keberadaannya, sekarang ia merasa seperti manusia yang sedang di intimidasi oleh seseorang yang ada di hadapannya.
"Bagaimana kabarmu nona Anne?" Jackson bersuara.
"Kabarku baik tuan Jackson," katanya yang masih tidak berani menatap lawan bicaranya.
"Bagaimana kabar putraku Darren? Aku tahu dia sekarang tinggal bersamamu,"
"Kabar dia sangat baik," ucapnya pelan.Jackson menunjukkan senyum sinisnya seolah tidak percaya dengan apa yang barusan di katakan wanita yang ada di hadapannya ini, ia tidak percaya jika Darren tidak merasa gelisah dengan keadaannya sekarang.
"Kau tahu nona Anne dulu putraku seorang anak yang penurut, dia selalu meminta apapun pada saya dan dia pun tidak akan segan untuk menuruti keinginan saya,"
"Tapi.. suatu hari seorang wanita hadir di kehidupannya, dia mulai berani meninggikan suaranya di hadapan saya, menurutmu apa tindakan putraku itu wajar," ujarnya dan seketika Anne merasa tersindir, ia yang tadinya terus menunduk wajahnya kini beralih menatap wajah pria paruh baya itu.
"Maksud anda apa tuan Jackson?" tanya Anne yang berhasil membuat Jackson terkekeh mendengar pertanyaan darinya.
"Maksudku adalah bisakah kau kembalikan Darren kepada kedua orang tuanya, saya yakin jika kau tidak terus menampungnya di rumahmu dia pasti akan kembali kepada kami," tuturnya.
"Apa kau tega membuat hubungan seorang ayah dan anaknya hancur seperti ini?" katanya kembali seraya tersenyum simpul.
"Maaf aku tidak bisa melakukannya," sarkasnya sontak Jackson langsung menelan salivanya tatkala mendengar jawaban Anne barusan.
"Sudah ku tebak kau pasti tidak akan mau mengembalikannya, berapa uang yang kau butuhkan atau kau ingin aku menjadi investor di perusahaanmu? Akan ku lakukan asal kau mau mengembalikan Darren pada kami," ujarnya kembali.
Pembahasan apa yang sedang Jackson bicarakan.
Sudah sangat jelas pria tua itu menghinanya dan ia sangat benci pada manusia yang hanya bisa merendahkan martabat seseorang hanya dengan selembar uang.
"Bagaimana nona Anne apa kau tertarik dengan kompensasinya, kau kembalikan Darren dan saya akan menjadi investor di perusahaanmu bahkan kau bisa menjadi CEO disana nanti," Anne menatapnya seraya menggelengkan kepalanya.
"Maaf saya tidak berminat dengan tawaran anda!" jawabnya tegas
"Dan jika anda menginginkan putra anda kembali, silahkan minta kepada Darren sendiri untuk meninggalkan saya," ujarnya seraya bergegas melangkah keluar dari ruangan.
"Saya pastikan perusahaan kalian tidak akan bisa bertahan lama," serunya.
"Simpan saja ancamanmu tuan Jackson, kita lihat saja nanti." Anne tersenyum sinis sebelum sampai akhirnya dia keluar dari ruangan VVIP itu.
Berani-beraninya Jackson mengancamnya dia pikir hanya dia seorang pengusaha di kota ini yang hebat, Anne dia tidak pernah takut kepada siapapun, beruntungnya keberadaan Darren membuatnya sedikit terlihat lebih menang karena pria itu tidak mau sama sekali berpihak pada ayahnya. Anne juga tidak ingin melihat hubungan seorang ayah dan anak hancur, ia tidak pernah meminta Darren untuk memilihnya, pria itu sendiri yang tiba-tiba menciptakan skandal dengannya.
Kedepannya Anne harus lebih tegas dan berani dalam menghadapi Jackson, ia tidak ingin terlihat lemah di hadapan pria paruh baya itu.
***
Pria itu merentang kedua tangannya saat wanitanya telah kembali ke kantor tapi sayangnya wanita itu hanya diam dan menatapnya seketika dia langsung menghembuskan nafas kasarnya, ia bisa melihat dengan jelas seperti ada sesuatu yang baru saja terjadi pada wanitanya.
"Anne kau kenapa? Apa ada yang menyakitimu beritahu aku, apa yang investor itu lakukan?" tanyanya dengan khawatir.
"Aku tidak tahu apa dia barusan menghinaku ataupun apa itu aku tidak tahu, aku hanya sedikit merasa kesal," katanya seraya duduk di sofa dan meminum kopi milik Darren.
Darren duduk disampingnya meraih tangannya, "Katakan padaku siapa yang bertemu denganmu barusan?" Anne menatapnya, ia enggan memberitahu.
"Anne katakan padaku siapa yang baru saja bertemu denganmu? Apa kau tidak tahu aku sangat mengkhawatirkanmu saat kau selalu lebih memilih untuk menemui sendirian para investor itu," ujarnya.
"Tenanglah aku tidak apa-apa dan kau tidak perlu tahu siapa orang yang baru saja bertemu denganku," katanya seraya mengelus tangan Darren tapi seketika sang empu melepaskan genggamannya dan ia sedikit menggeser tempat duduk mereka.
"Kau kenapa?" tanya Anne yang bingung dengan sikap Darren.
"Aku kesal padamu yang sudah tidak percaya padaku lagi, aku hanya ingin tahu siapa yang sudah bertemu denganmu barusan tapi kau tidak mau memberitahu ku," katanya dengan wajah di tekuk.
Darren merajuk berhasil membuat Anne merasa geli melihat tingkahnya.
"Aku yakin kau tidak akan percaya, siapa yang baru saja bertemu denganku," ucapnya.
"Benar apa kataku kan.. kau sudah tidak percaya denganku padahal apapun yang kau katakan, aku akan sangat percaya. Ayolah Anne beritahu aku siapa yang baru saja bertemu denganmu. Oh, apa jangan-jangan mantan kekasihmu?" ujarnya seketika berhasil mendapatkan pukulan dari Anne.
Sudah tahu Anne tidak pernah berpacaran sebelumnya dan masih bisa-bisanya berpikir Anne memiliki seorang mantan, mungkin nanti mantan pertamanya adalah Darren.
"AKU BERTEMU DENGAN TUAN JACKSON," ucapnya.
"A.. Apa? Kau bertemu dengan ayahku," Anne menganggukan kepalanya, Darren terlihat sangat shock mendengarnya.
"Kenapa kau bisa bertemu dengannya? Apa yang kalian bicarakan, cepat ceritakan semuanya kepadaku," Darren penasaran.
"Aku tidak ingin menceritakannya, aku tidak mau kau mendengarnya." ujarnya tapi Darren terus memaksanya untuk bercerita dan pada akhirnya mau tidak mau Anne menceritakannya dengan yang sebenar-benarnya.
Disetiap kalimat yang Anne ceritakan pria itu benar-benar menunjukkan wajah shocknya mendengar apa yang sedang di ceritakan Anne kali ini, ia tidak percaya jika Jackson berani menemui wanitanya bahkan memintanya untuk mengembalikan Darren padanya.
Dia pikir Darren adalah sebuah barang yang bisa dengan mudahnya di kembalikan atau bahkan di tukar dengan suatu hal yang lainnya.
Seketika Darren memeluknya, "Anne percayalah padaku aku tidak akan pernah meninggalkanmu bahkan sekalipun kau meninggalkan ku," ujarnya dengan sangat serius.
"Aku percaya kau tidak akan meninggalkanku itu sebabnya aku tidak mau menerima tawarannya, kecuali kau sendiri yang memilih untuk pergi." Darren menggelengkan kepalanya, ia tidak akan pernah pergi, ia rela hidup sesederhana ini asalkan bersama wanitanya.
Tapi tiba-tiba Anne tersenyum manis kearahnya ia menunjukkan ponselnya berhasil membuat Darren kebingungan apa maksud dari ponsel itu.
"Mungkin kau akan sedikit terkejut dengan ide gila ku ini, tapi mungkin hanya dengan ini yang bisa membuat kita berhasil mendapatkan investor untuk perusahaan kita Darren," ujarnya berhasil membuat Darren bingung.
"Apa maksudmu Anne aku benar-benar tidak mengerti," Anne membuka rekaman suara yang diam-diam ia rekam dan menunjukkan rekaman pembicaraannya dengan Jackson saat itu.
Darren tersenyum mengerti apa maksud wanitanya, "Jadi kau ingin mengancam balik ayahku?" Anne menganggukan kepalanya.
"Kau sangat cerdik my boo, ayo kita ancam balik dia buat dia mau berinvestasi di perusahaan kita." ujar Darren antusiasme.
Dengan jejak rekaman pembicaraannya dengan Jackson. Mereka bisa memanfaatkan balik keadaan, Anne akan mengancam balik ayah dari kekasihnya itu, mungkin ide ini terdengar sangat keterlaluan tapi hanya dengan cara inilah agar mereka bisa mendapatkan investor yang pertama di perusahaan mereka.
TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With My Boss (END)
RomanceAnnetasyah Cloper harus berhadapan dengan bos sintingnya setiap hari yaitu Darren Jackson CEO di perusahaan Anne bekerja menjadi sekretaris sekaligus menjabat sebagai asisten pribadi Darren berhasil membuat seorang Anne merasa gila dengan segala tin...