Saat ini keduanya sudah berada di salah satu gedung pencakar langit, mereka berada di lantai 09 sebuah gedung yang sudah di sewa oleh Darren untuk di jadikan tempat perusahaan baru mereka nanti luasnya memang tidak seluas perusahaannya dulu, tapi setidaknya disinilah mereka akan memulai karirnya kembali.
"Darren kau yakin ingin mengembangkan perusahaan rintisan?" Darren mengangguk dia sudah sangat yakin.
"Kau tahu Anne sejak aku kuliah, aku lebih menyukai hal yang berkaitan tentang bisnis start-up tapi karena ayahku adalah seorang pengusaha di bidang properti, jadi dia selalu memintaku untuk menjadi apa yang dia mau," ujarnya yang sekarang menatap jalanan kota yang sedikit lumayan padat di bawah sana.
"Sekarang apa yang ingin kau lakukan di perusahaan kita ini?" kata Anne yang ikut berdiri di samping Anne.
"Kita harus mencari seorang programmer, aku ingin menciptakan mobil listrik kemudi otomatis," ujarnya.
"Seperti Tesla?" kata Anne dan seketika Darren mengangguk.
"Iya kita harus membuat yang lebih hebat lagi dari Tesla," ujar Darren.
Anne benar-benar di buat takjub dengan ide Darren bahkan pria itu berani mengambil resiko besar, padahal sudah jelas dia belum pernah mencoba perusahaan rintisan atau biasa disebut start-up itu seperti apa persaingannya.
"Ayo kita buat sebuah mobil kemudi otomatis yang paling hebat dari yang lainnya," ujar Anne seraya memeluk Darren.
"Tapi aku masih bingung Anne perusahaan ini masih sangatlah baru apakah ada seorang programmer dan beberapa karyawan lain yang mau bergabung dengan kita?" Anne menaikan satu alisnya bisa-bisanya Darren berpikir pesimis seperti itu.
"Hei jangan pesimis ayolah kita pasti bisa," kata Anne seraya memukul bahu Darren.
Seketika Anne mengingat sesuatu hal yang belum mereka bicarakan bersama, "Darren apa kau sudah memilih nama untuk perusahaan kita ini?" tanya Anne mengingat Darren.
"Aku sudah punya nama yang paling bagus untuk perusahaan kita ini, aku yakin kau pasti akan menyukainya," Darren tersenyum.
"Apa namanya beritahu aku?" Darren menggeleng.
"Nanti minggu depan saja setelah launching perusahaan baru kita, ayo sekarang mari kita buat beberapa informasi untuk lowongan yang nanti akan kita pasang," serunya dengan semangat.
"Kau ini membuatku penasaran saja, seharusnya kau memberitahuku sejak dari semalam," Anne merajuk.
"Sudah ayo kita pulang dulu minggu depan adalah peresmian perusahaan baru kita, jadi sekarang ayo kita siapkan segalanya." Anne jadi ikut semangat setiap melihat sikap senang Darren.
Mereka harus menyiapkan segalanya yang pertama, harus mencari beberapa karyawan dan yang kedua dia harus mendapatkan seorang investor untuk perusahaannya, jika sebauh perusahaan tanpa seorang investor dimana nanti, ia bisa mendapatkan modal untuk produk yang akan mereka buat.
***
Darren dan Anne sekarang tengah menunggu seseorang yang katanya dia adalah seorang programmer hebat, dia juga teman sekampus Anne dulu.
"Dimana temanmu itu?"
"Tunggu sebentar sepertinya dia terkena macet,"
"Kalau sampai 15 menit dia belum sampai juga, kita pulang saja," Anne mencabikkan bibirnya kesal dengan Darren yang tidak bisa menunggu sebentar.
"Nah itu dia, Hei.. Kelvin come here," ucap Anne seraya melambaikan tangannya pada pria yang sedang celingukan.Ternyata teman Anne itu seorang pemuda tampan yang berkaca mata minus tapi meskipun berpenampilan seperti itu tetap saja masih keliatan tampan.
"Hei Anne apa kabar?" sapanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With My Boss (END)
RomansaAnnetasyah Cloper harus berhadapan dengan bos sintingnya setiap hari yaitu Darren Jackson CEO di perusahaan Anne bekerja menjadi sekretaris sekaligus menjabat sebagai asisten pribadi Darren berhasil membuat seorang Anne merasa gila dengan segala tin...