Kabar tentang Equip Group yang berinvestasi kepada Great AND Enterprise langsung jadi bahan pemberitaan di timeline minggu ini, bahkan sekarang Vincent langsung berkunjung ke perusahaan Jackson demi menanyakan perihal rumor tersebut.
"Hei Jack aku kesini tidak ingin berbasa-basi denganmu, aku akan bertanya langsung mengenai perihal perusahaanmu yang berinvestasi di perusahaan baru yang didirikan putramu dan wanita itu," ujarnya menggebu-gebu.
"Apa rumor itu benar?" seru Vincent selaku ayah dari Moa.
"Duduklah kita bisa obrolkan hal ini secara baik-baik," ucap Jackson.
"Apa rumor itu benar Jack?" katanya sekali lagi, ia benar-benar ingin mengetahui jawaban iya atau tidak itu saja.
"Iya kabar itu benar tapi aku melakukan itu semua karena wanita itu mengancam ku, aku tidak bisa melakukan apapun kecuali menuruti keinginannya tapi kau tenang saja. Aku akan pastikan Darren dan Moa akan tetap menikah," ujarnya berharap sahabatnya itu mau menerima penjelasannya.
"Seorang Jackson Alexander begitu mudahnya diancam oleh wanita ingusan seperti dia, penjelasan macam apa yang sedang kau bicarakan padaku Jack?" Jackson menghela nafasnya ia bisa melihat kekecewaan di wajah sahabatnya.
"Oh.. jangan bilang kau sebenarnya menyetujui hubungan Darren dengan wanita itu!" Jackson menggelengkan kepalanya, ia tidak sama sekali berpikiran seperti itu.
"Aku tidak pernah menyetujui hubungan mereka, kau tenang saja Darren pasti akan menikah dengan Moa dan tentang investasi ku di perusahaan mereka, sudahlah kau tinggal lihat saja apa yang akan ku lakukan kedepannya," ujarnya.
"Kau harus ingat Jack jika bukan karena ku, kau tidak akan bisa sesukses ini." Jackson mengangguk ia tidak akan pernah lupa hal itu dan setelah itu Vincent keluar dari ruangannya.
Ya, dulu Jackson hanya seorang pemuda biasa yang baru saja merintis perusahaannya seperti Darren dan Anne yang kalang kabut mencari seorang investor, tapi di kemudian hari Vincent sahabat di masa kampusnya yang telah lebih dulu sukses mau berinvestasi dengannya. Sampai di kemudian hari Jackson menjadi seorang pengusaha sukses bahkan sangat disegani, bukan hanya menjadi pengusaha sukses tapi memiliki istri yang berpendidikan tinggi seperti Emma.
Sampai akhirnya kedua keluarga itu baik dari Jackson dan Vincent pernah mengadakan acara makan malam Darren yang baru berusia 21 tahun saat itu sudah menunjukkan wajah tampannya yang berhasil membuat seorang Moa Gibson menyukai Darren diusianya yang saat itu 15 tahun.
Pada saat itulah putri bungsu kesayangan Vincent sangat menyukai Darren, mau tidak mau sebagai orang tua Vincent sudah berjanji jika di kemudian hari setelah Moa beranjak dewasa dia pasti akan menikah dengan Darren, saat itu pula dia meminta Jackson untuk memberikan putranya untuk dijadikan menantunya, dan sebagai balas budinya karena sahabatnya itu telah membantu perusahaannya berhasil naik pesat di era persaingan bisnis yang saat itu sangat begitu merajalela.
Dan Jackson dengan berat hati mau menyetujuinya ide perjodohan itu, bahkan sekalipun Darren membantah pria itu akan tetap kekeh menyuruh anaknya untuk menikahi Moa.
***
"Huh.. menyedihkan sekali ceritamu tuan Darren kau dijadikan ajang balas budi ayahmu sendiri," ujar Anne setelah mendengar cerita kebenarannya dari Darren.
"Aku tidak yakin ayahku akan melepaskan ku begitu saja, dia dan tuan Vincent sangatlah bersahabat." tuturnya dengan mata sendunya seraya menatap gemerlap bintang di atas awan sana.
Di malam yang sunyi ini di depan pekarangan rumah sewanya Anne bisa melihat dengan jelas, jika Darren sepertinya sangat mengkhawatirkan perihal keinginan ayahnya untuk menjodohkannya dengan wanita yang tidak disukainya.
"Jika dia benar-benar ayahmu sekeras apapun keinginannya, kalau kau mau berbicara dengannya baik-baik, ayahmu pasti akan mendengarkanmu. Aku yakin dia tidak akan lagi memaksamu untuk menikah dengan wanita itu," tutur Anne.
"Dia sangat keras kepala aku tidak mempunyai cara apapun agar bisa menaklukkan hatinya agar mau mendengarkan ku Anne," jawabnya Anne langsung menyentuh telapak tangan Darren memberinya kekuatan.
"Jika tidak ada cara lain aku pernah mendengar sebuah kata-kata, jika kita tidak bisa mengalahkan musuh kita, maka kita harus siap menjadi tawanannya agar kita bisa tahu kelemahan musuh kita itu apa," ujarnya.
"Aku tidak mengerti maksudmu apa Anne yang ku ketahui hanya satu cara," katanya seraya memakan snacknya.
"Apa itu?" Anne penasaran.
"Aku harus menikah dengan begitu dia pasti tidak akan menyuruh ku lagi untuk menikahi Moa," Anne menganggukkan kepalanya ia belum menyadari kalimat Darren sepenuhnya."Memangnya dengan siapa kau ingin menikah?" tanyanya dengan wajah polosnya.
"Kau Anne,"
"Apa.. Aku? Kenapa harus aku?" katanya seraya celingukan masih dengan kebingungannya.
"Your is my girlfriend Anne," ucap Darren penuh penekanan disetiap katanya.
"Maaf aku lupa Darren," jawabnya seraya cengengesan.Oh shit bisa-bisanya Anne melupakan identitasnya sebagai pacar Darren.
"Kau mau kan menikah dengan ku Anne?" pertanyaan Darren barusan berhasil membuatnya gelagapan, bukannya kemarin pria itu menyatakan perasaannya dan sekarang sebegitu cepatnya pria itu mengajaknya untuk menikah.
"Umm.. i'm sorry Darren bukannya aku tidak mau, tapi aku belum siap kau tahukan perusahaan kita masih dalam tahap perkembangan, aku tidak ingin menikah sebelum perusahaan kita maju berkembang pesat Darren." ujarnya penuh makna.
Anne dari dulu selalu bercita-cita ingin menjadi seorang wanita karir yang sukses dan setelah itu barulah dia siap untuk menikah jika untuk sekarang ia belum siap secara fisiknya, mentalnya, finansial nya masih sangat kurang dan ia ingin memberikan yang terbaik untuk pasangannya kelak, bukan hanya seorang lelaki saja yang memikirkan hal tentang itu semua tapi wanita pun ingin menjadi sempurna untuk lelakinya nanti.
"Tapi kau tenang saja kau sudah berjanji untuk tidak pernah meninggalkan ku, maka aku pun berjanji tidak akan pernah meninggalkanmu Darren dan kau tidak perlu cemas aku akan memastikan kau tidak akan menikah dengan Moa," Darren tersenyum mendengarnya.
"Kau terlalu serius Anne," katanya yang berhasil membuat Anne mengerutkan dahinya.
"Jadi barusan itu kau sedang bercanda mengajakku menikah huh?" Darren terkekeh melihat ekspresi kesal Anne kali ini.
"Dasar pria tengil, menyebalkan," katanya dengan tatapan tajamnya, Anne ingin sekali mensetil dahi Darren.
Darren tersenyum, "Aku serius tapi kau ini cepat sekali marah, kau tenang saja aku mengerti pemikiranmu," Anne mencabikkan bibirnya.
"Jangan mencabikkan bibirmu seperti itu, apa jangan-jangan kau sedang memberi kode agar aku menciummu," Anne mendelikan matanya dan seketika ia langsung memukul bahu Darren.
"Dasar pria m-e-s-u-m," umpatnya.
"Aku pria n-o-r-m-a-l sayang." ucapnya.Malam itu di depan pekarangan rumahnya kecilnya begitu banyak kesan manis yang mereka torehkan bersama, melihat bintang, bernyanyi, bersenda gurau mereka lakukan bersama.
Anne selalu berharap kemanisan dan kehangatan itu selalu ada diantara keduanya, kemarin hari ia selalu merasakan kesunyian tapi hadirnya Darren berhasil membawa warna baru dalam hidupnya. Meskipun, dia tahu akan banyak hal yang nanti harus ia lewati dengan penuh kesabaran.
TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With My Boss (END)
RomanceAnnetasyah Cloper harus berhadapan dengan bos sintingnya setiap hari yaitu Darren Jackson CEO di perusahaan Anne bekerja menjadi sekretaris sekaligus menjabat sebagai asisten pribadi Darren berhasil membuat seorang Anne merasa gila dengan segala tin...