Bab 11 - Di Perkosa

7K 64 0
                                    

Malam yang sunyi terasa begitu sepi di vila yang sedang mereka tempati, selesai dengan aktivitas memasaknya dan makan dengan lahap Anne langsung terkapar di kamarnya. Darren yang menyelinap masuk ke dalam, ia melihat ke sembarang arah. Huh, dasar bodoh untuk apa dia tengok kanan-kiri sudah tahu di dalam vila hanya ada mereka berdua.

"Kau memang sangat cantik Anne," kata Darren seraya tersenyum manis melihat Anne yang sedang tertidur pulas.

Darren mengendap ikut masuk ke dalam selimut yang sama dengan Anne, ia melirik ke sampingnya dengan pelan tidak ada respon apapun sepertinya Anne ini termasuk wanita yang tidak mudah untuk di ganggu saat tidur. Buktinya dia bahkan tidak menyadari pergerakan kecil Darren yang ikut naik ke ranjang yang sama dengannya.

Jakunnya naik turun saat mereka sekarang satu ranjang bersama, Darren menggelengkan pikiran kotornya, tangannya mencoba memeluk tubuh Anne dan dia benar-benar tidak merasa terusik sama sekali.

"Finally," katanya seraya ikut memejamkan matanya di samping Anne, ia baru tahu ternyata tidur sambil berpelukan seperti ini rasanya sangat nyaman, apalagi di luar sekarang sedang turun hujan.

Kehangatan memang sangat di butuhkan di saat-saat seperti ini.

***

Anne menggeliat dari tidurnya pergerakannya terasa berat ia melirik ke sampingnya mendapati wajah seseorang yang sedang mendengkur. Anne mengalihkan pandangannya menjadi lurus ia kembali melirik ke sampingnya, astaga ternyata ini bukan mimpi.

"Arrghh.. Darren sialan!" Anne berteriak kencang, begitu juga dengan Darren yang ikut terbangun.

"Arrghh.. Anne kenapa kau bisa ada disini?" katanya yang ikut berteriak, membuat Anne mengerutkan dahinya.

"INI KAMAR KU BRENGSEK!" Anne memukul kepala Darren sampai pria itu terjatuh ke lantai karena kewalahan dengan pukulan Anne padanya.

"Dasar kau pria mesum!" umpatnya keras.

"APA! Kau yang mesum Anne, kau pasti sudah memasukkan sesuatu ke dalam makananmu? Kau pasti sengaja membuatku lelah dan cepat tidur dan.. dan kau pasti sudah memperkosa ku!" ujar Darren seraya memeluk tubuhnya sendiri.

"KAU GILA! MANA MUNGKIN AKU MEMPERKOSAMU," Anne tidak terima dengan tuduhan Darren padanya.

"Buktinya sudah jelas lihatlah pakaianmu dan lihatlah pakaianku kau kemana kan bajuku?" Anne terperangah mendengar ucapan Darren yang tidak masuk akal, sudah jelas-jelas pasti pria itu yang masuk ke dalam kamarnya dan sekarang dia malah menuduh Anne.

"Anne kau harus bertanggung jawab atas apa yang sudah kau perbuat padaku," ujarnya.

"APA? Tanggung jawab apa yang kau maksud aku tidak melakukan apapun padamu," Anne di buat bingung dengan segala sikap Darren barusan.

"Shit holly! Bicara hal apa yang sekarang kau bahas Darren," ujarnya tapi Darren sekarang menggelengkan kepalanya.

"KAU MENODAI KU ANNE," katanya seraya berlari keluar dari kamar Anne.

Anne menyentuh dahinya ia benar-benar di buat pusing dengan keadaan sekarang, kenapa tiba-tiba Darren bersikap seakan-akan dirinya yang salah padahal tadi sore sehabis makan bersama ia dan Darren tidak melakukan apapun tapi sekarang kenapa pria itu tiba-tiba berada di kamarnya.

"Darren.. dasar kau pria sialan!" umpatnya dengan kesal.

***

Di dalam mobil saat perjalanan menuju perusahaan dimana mereka akan meeting dengan klien-klien besar sedari tadi Darren hanya diam berhasil membuat Anne seperti merasa orang yang bersalah padanya.

"Darren kau ini kenapa? Sedari tadi kau hanya diam saja, jangan membuatku bingung dengan apa yang terjadi,"

"Kau menodai ku dan kau sudah merebutnya anne," jawabnya yang berhasil membuat Anne mengeratkan giginya kesal dengan Darren yang terus mengatakan kalimat itu.

"Please Darren stop bahas tentang kejadian tadi pagi, aku benar-benar tidak mengingat apapun," Anne benar-benar dibuat kebingungan.

"Kau tidak mengingatnya padahal semalam kau sendiri yang sangat menikmatinya," ujarnya dengan lantang.

"Apanya yang menikmati?" Darren mengangkat bahunya.

Jika memang benar mereka melakukannya semalam seharusnya Anne merasakan sakit di selangkangannya, tapi nyatanya dia tidak merasakan apapun tanpa Anne sadari saat ini jauh di dalam lubuk hati Darren, dia tengah tertawa bahagia karena berhasil mengerjai Anne.

Anne pikir perjalanan dinas ini akan menyenangkan nyatanya sangat menyebalkan. Ya, menyebalkan karena perjalanan dinasnya bersama pria sinting seperti Darren.

"Ku mohon padamu jangan membahasnya lagi Darren, jangan membuatku canggung saat bersamamu," ucap Anne yang berhasil membuat Darren terenyuh hatinya.

"Aku sudah memaafkanmu Anne, sudahlah jangan kau ingat apa yang sudah terjadi." Anne memicingkan matanya mendengar kata itu barusan, siapa pula yang meminta maaf padanya.

***

Meeting kali ini berjalan dengan lancar tapi masih ada rapat berikutnya kembali yang pastinya akan sangat menguras tenaga dan pikiran, mereka yang sedang duduk berdua seseorang dari klien lain memperhatikan Anne yang duduk di samping Darren sekarang.

"Tuan Darren sekretaris anda sangat cantik dan manis, sepertinya saya mengaguminya," ujar Smith yang berhasil membuat Darren memeluk pinggang Anne berhasil membuat sang empu terkejut.

"Iya dia memang sangat cantik dan manis and thanks atas pujiannya tapi sepertinya hanya saya yang pantas memujinya," jawab Darren yang berhasil membuat Anne harus tersenyum ramah karena tingkah Darren yang tidak care pada klien lainnya.

"Terimakasih tuan Smith atas pujiannya, kami permisi," Anne menarik Darren menjauh dari beberapa klien yang lainnya.

"Kau ini tidak ada care nya sama sekali pada klien lainnya, kau tahu sikap mu yang seperti ini pasti akan jadi pertimbangan juga dari para investor nanti kau mau kita tidak dapat membawa pulang proyek tender itu," Anne mencercanya.

"AKU TIDAK SUKA DIA MENGGODA MU ANNE," jawab Darren merajuk membuat Anne menaikan satu alisnya.

"Kau harus membedakan mana yang menggoda dan memuji, kau yang sering menggodaku!" Darren mengangguk.

"Iya aku sering menggoda mu dan hanya aku yang boleh menggoda dan memujimu," lagi Darren bertingkah.

Bugh! Anne memukul punggung Darren dengan keras membuat sang empu meringis yang sebenarnya ingin Anne pukul adalah bagian kepala Darren, bisa-bisanya Darren berbicara hanya dia yang berhak dia pikir, dia itu siapanya Anne.

"Hari ini kau memukul punggungku di kemudian hari kau pasti yang akan mengelus dan menenangkan punggungku ini," ujar Darren berhasil membuat Anne terkesima akan ucapannya.

"Masih ada waktu, ayo apa kau tidak ingin melihat sunset," Darren mencoba mengajaknya jalan-jalan.

"Apa ada laut di sekitar sini?" tanya Anne.

"Tidak ada, tapi kita bisa mencari keberadaan lautnya ayo kita cari." Anne mengangguk dan seketika Darren menggenggam tangannya, lagi-lagi dia buat terkesima akan aksi Darren.

Seketika hati Anne merasa senang bahkan ia tidak menolak genggaman tangan Darren saat ini, Anne pikir ide mencari laut adalah hal konyol yang sedang di bercandakan Darren nyatanya pria sinting itu benar-benar mencari informasi laut terdekat di sekitar tempat vila mereka.

Mengenai kejadian tadi pagi terkadang Anne merasa lucu sendiri akan tingkah Darren layaknya perempuan yang baru saja mengalami pemerkosaan, tapi ia juga kesal karena Darren bodoh itu terus menyalahkannya.

TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang