Bab 8 - Sandwich

2.2K 71 1
                                    

Mentari begitu sangat terang menyinari sebagian belahan dunia dan saat ini sebagian manusia telah memulai aktivitasnya begitu juga dengan Darren dan Anne yang sudah ada di kantor.

Pria itu terlihat sangat amat bahagia bisa dilihat dari siulan yang berasal dari mulutnya, beberapa karyawan yang melihatnya di buat heran pasalnya ini untuk pertama kalinya mereka melihat atasannya sebegitu bahagianya, tapi rasa bahagianya memudar seketika dia melihat Anne bersama Brian yang berada di kafetaria.

"Ngapain dia pagi-pagi begini udah berduaan aja sama cowok," kata Darren pada dirinya sendiri.

Darren menghampiri mereka dan melihat Brian yang sedang memakan sandwich di kotak bekal yang tadi di bawa Anne.

"Huh.. masih pagi seperti ini kalian sudah berpacaran!" Brian berdiri memberikan salam hormatnya pada Darren, terkecuali Anne yang masih duduk kesal mendengar penuturan Darren barusan.

"Maaf Pak Darren, saya dan Anne tidak berpacaran saya hanya sedang mencoba sandwich buatan Anne," mata Darren memicing mendengarnya, apa jadi sandwich itu buatan Anne dan khusus di berikan untuk Brian.

"Bagaimana enak rasanya?" Brian mengangguk semakin membuat Darren naik pitam.

"Bubar kalian berdua, sana kembali bekerja saya tidak mau ya melihat kalian berduaan seperti ini lagi," ujarnya semakin emosi.

"Jam kantor kan belum di mulai Pak Darren," Anne bersuara tidak terima melihat Darren bersuara seperti itu.

"Terus kalau jam kantor belum di mulai kalian bisa enak berduaan, melepaskan tanggung jawab dari tugas kalian masing-masing?" suara Darren yang menggelegar berhasil membuat beberapa karyawan menyaksikan aksinya saat ini.

"Maafkan kami Pak Darren, saya akan kembali bekerja, sekali lagi saya meminta maaf hal seperti ini saya berjanji tidak akan terulang kembali," Anne di buat tidak percaya dengan ucapan Brian yang begitu polosnya meminta maaf.

"Bagus! Kalau begitu tunggu apalagi sana kalian berdua kembali bekerja," Brian mengangguk dan membawa kotak bekal sandwich yang di berikan Anne padanya.

Sekarang tersisa Anne yang masih berdiri mematung ia mengepalkan tangannya, gregetan akan sikap Darren barusan.

"Kau tidak ingin meminta maaf padaku?" Darren menatap sekretarisnya.

"TIDAK!" Anne pergi melenggang begitu saja meninggalkan Darren yang sedang tersenyum puas, karena sudah berhasil membubarkan adegan romantis yang menganggu di matanya.

"Kalian semua ngapain pada diam, bubar sana.. kembali bekerja!" ujar Darren kepada beberapa karyawan yang masih memperhatikannya.

Darren di lawan, ia merasa bangga sekarang karena selalu di segani para bawahannya, termasuk Brian mulai sekarang Brian masuk ke dalam daftar karyawan yang tidak di sukai Darren karena berani mendekati Anne.

***

"Ini dokumen yang anda minta," Anne menyerahkan dokumen itu pada Darren yang sedang menopang dagunya, memperhatikan wajah cemberut Anne.

"Apa seperti itu sikapmu pada atasanmu nona Anne?" cibirnya.

"Iya maaf aku tidak bermaksud," katanya seraya menunjukkan senyum kudanya.

"Jangan tersenyum terpaksa seperti itu, aku tidak suka melihatnya. Sekarang perlihatkan senyuman tulusmu untukku," ucapnya seraya menyenderkan kepalanya di kursi kerjanya.

Anne mendengus sebal, apa lagi sih yang sedang Darren minta ia sudah mau melihat wajahnya saja harusnya dia sudah bersyukur, malah sekarang memintanya untuk tersenyum tulus padanya.

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang