Bab 10 - Geser Sedikit

2.8K 61 0
                                    

Perjalanan menuju Chicago berhasil membuat Anne ketiduran di dalam pesawat, mereka berangkat di pagi buta membuat berhasil membuat Anne jadi sangat mengantuk, bahkan ia juga kekurangan tidur karena Darren sialan itu memintanya untuk mengemaskan pakaiannya juga ke koper, jadilah sebelum mereka ke airport Anne harus ke apartemen Darren terlebih dulu.

"Kau sepertinya sangat kelelahan dear," kata Darren yang melihat Anne tidur di sampingnya mereka satu tempat duduk.

Seketika senyum jahil Darren terpampang di sudut bibirnya, ia mulai mengeluarkan ponselnya dan memotret Anne yang sedang berada di mode tidurnya wajahnya yang begitu menggemaskan berhasil membuat Darren menahan tawanya.

"Ini akan menjadi senjata ampuh ku," ujarnya seraya memperhatikan beberapa foto Anne yang sedang tidur di ponselnya.

Darren yang sedang fokus dengan ponselnya seketika bahunya terasa berat ternyata kepala Anne bersandar di bahunya, berhasil membuat jantung Darren berdegup cepat entah kenapa Darren merasa gugup sekarang padahal wanita itu tidak melakukan apapun ia hanya tidur di bahunya.

"Huh ada apa ini, kenapa jantungku ini," ia menempelkan tangannya di dadanya.

"Hork.. hork.. " suara dengkuran itu terdengar jelas di telinga Darren, apa ini wanita cantik seperti Anne mengorok dengan jelas di telinganya.

"Dia ini benar-benar tidak ada cantiknya saat tidur." katanya seraya menyumpal telinganya dengan earphone berharap Anne secepatnya bangun.

Kalau dia pria yang tega mungkin Darren sudah menggeser kepala Anne agar menjauh dari bahunya, nyatanya mana mungkin Darren melakukan hal itu pada wanita yang di kaguminya ini.

***

Anne yang sudah bangun dari tidurnya ia terkejut karena tidur di bahu Darren seketika ia langsung menjauh dari tubuh Darren, aksinya itu berhasil membuat Darren yang tidur di sampingnya pun ikut terkejut.

"Kau mengejutkan ku saja," Darren terbangun.
"Maaf aku tidak sengaja," ucapnya.

Mata Anne membulat sempurna saat ia melihat air liurnya menempel sempurna di jas yang di kenakan atasannya dan Darren yang menyadari bau tidak sedap dari jas yang di kenakannya bibirnya terbuka membentuk huruf O.

"Anne kau.. "
"Sorry, aku tidak tahu seharusnya kau memindahkan kepalaku saat itu juga." ucapnya merasa tidak enak hati.

Seketika Darren melepaskan jasnya dan melemparkannya kearah Anne.

"Sampai di vila nanti kau harus mencucinya baunya hampir membunuhku, apa kau tidak pernah gosok gigi hah?" tuduhnya.

"Aku selalu  rajin gosok gigi lagi pula yang namanya air liur tidak ada yang bau wangi," ucapnya sarkas.

"Akan ku cuci, kau ini bawel sekali." Anne dibuat kesal.

15 menit kemudian pesawat telah landas di daratan, mereka telah sampai di Chicago. Anne dengan semangatnya turun tanpa memperdulikan kopernya, berhasil membuat Darren harus sendirian mengurusi kedua koper mereka.

"Anne kau sialan, aku atasanmu tapi aku yang malah membawa koper mu," ujarnya seraya menyeret dua koper di kedua tangannya.

"Huh dasar pria lemah dua koper saja kau sudah mengeluh, sini koper ku sana cepat hubungi orang jemputan kita," Anne mengambil alih kopernya sendiri.

"Kau memerintah ku?" Anne menghela nafasnya.

"Maaf Pak Darren aku tidak bermaksud, kau tahu kan aku ini seorang wanita jadi seharusnya kau mengerti." ujar Anne menunjukkan puppy eyes-nya.

Sungguh untuk kali ini Darren di buat kesal kalau Anne bukan wanita yang disukainya mungkin Darren akan segera memecatnya sekarang juga. Tidak perlu di hubungi seketika mobil jemputan Darren dan Anne telah menunggu mereka.

"Dasar bodoh kalian kemana saja hah, harusnya kalian menunggu kami di depan kalian tidak lihat kita membawa dua koper!" umpat Darren pada dua orang sewaannya berhasil membuat Anne menggelengkan kepalanya.

"Sudahlah Darren kau tidak perlu memarahi mereka seperti itu, Maafkan dia Pak bisakah kalian memasukkan koper kami ke dalam mobil." kedua orang sewaan Darren mengangguk dan memasukkan koper mereka.

***

Di dalam mobil perjalanan menuju vila dan di sepanjang jalannya Anne di buat kagum akan keindahan kota Chicago.

"Wah indah sekali.. " ucapnya pelan.

"Ya kau benar sangat indah dan sejuk," ucap Anne yang tidak sadar akan maksud kata indah dari Darren, padahal pria itu mengatakan kata indah seraya mencuri pandang pada Anne yang sedari tadi melihat ke arah kaca.

"Indah dan sangat seksi," mata Anne seketika menatap tajam Darren yang barusan mengatakan kalimat itu.

"Bisakah kau geser sedikit, tempat duduk mu masih sangat luas di sebelah sana!" ujarnya seraya mendorong tubuh Darren yang terlalu dekat dengannya.

"Pelit sekali kau ini, aku kedinginan," Anne terkejut mendengarnya.
"Bukan urusanku!" sarkasnya.

Padahal Darren ingin duduk berdekatan dengan Anne tapi wanita itu terlalu menjaga jarak dengannya, nanti tiba saatnya wanita itu pasti akan jatuh ke dalam pelukannya dan ketika sudah berhasil ia dapatkan, Darren tidak akan pernah melepaskannya.

Patut untuk di acungi jempol karena kota Chicago sangat bersih jauh dari kata banyak sampah yang berserakan, sepanjang jalan benar-benar sangat di jaga dan tertata rapi tapi sayangnya hari ini udaranya cukup dingin mungkin sebentar lagi akan turun hujan.

Mobil mereka berhenti tepat di depan vila mewah yang di sewa Darren untuk mereka berdua menginap untuk beberapa hari ke depan.

"Wah.. dia benar-benar gila sampai menyewa vila segala, seharusnya dia menyewa hotel saja itu sudah sangat cukup, benar-benar orang kaya," gumam Anne masih takjub dengan luasnya vila yang di sewa.

"Hey jangan diam mematung cepat masuk, kau tidak lihat cuacanya sebentar lagi akan turun hujan." ucap Darren yang melihat Anne masih berdiam diri memandangi luar taman vila yang cukup luas.

***

Kelelahan akan perjalanan yang cukup jauh membuat Darren memilih langsung tidur kembali di kamarnya dan Anne sekarang sibuk di dapur memasak perutnya kelaparan padahal tadi di pesawat ia sudah sempat makan.

Setengah jam sendiri Anne sibuk bergulat di dapur seketika ia terkejut akan sebuah pelukan di perutnya.

"Hay apa yang sedang kau lakukan," tanya Darren.

"Darren..!" ia menyikut perut pria sinting itu dengan siku tangannya berhasil membuat perutnya kesakitan.

"Kau dasar wanita bar-bar!" perutnya terasa nyeri.

"Pria sinting kau Darren!" bukannya marah karena di umpat, Darren malah menunjukkan senyum jahilnya dan ia memilih duduk tidak jauh dari Anne.

Darren menopang dagunya di atas pantry, menatap Anne dengan seksama dia melihat wanita itu terlihat sangat sempurna karena terlihat pandai dalam memasak.

"JANGAN MENATAPKU TERUS!" kata Anne.

"Huh siapa juga yang menatapmu," jawabnya barusan berhasil membuat Anne kesal ingin sekali dia melemparkan teflon yang ada di genggamannya.

Anne menghiraukannya ia kembali fokus pada memasaknya, tidak perduli dengan keberadaan Darren sekarang.

"Kau tahu Anne kita ini sekarang terlihat seperti dua pasangan yang sedang honeymoon bukan," ujar Darren terkekeh.

"Siapa juga yang mau honeymoon dengan pria sinting sepertimu!" ujarnya.

"Kau.. nanti kau pasti honeymoon bersamaku," ucap Darren percaya diri.

"Darren diam atau ku pukul kau dengan teflon ini," seketika Darren refleks menjauh.

"Baiklah aku tidak akan mengganggumu Anne, nikmatilah waktu memasakmu jangan lupa bagi makanannya denganku bye have fun dear." ujarnya melenggang pergi.

Akhirnya Anne merasa lega setelah keberadaan Darren menghilang dari pandangannya, ia bisa masak dengan tenang sekarang.

TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang