Bab 19 - Sehari Berdua

1.5K 51 0
                                    

Anne meletakan nasi goreng yang sudah di buatnya di meja kecil, Darren masih dalam keadaan mengantuknya bau harum semerbak di hidungnya berhasil mengundang rasa lapar di perutnya.

"Makanlah selagi masih hangat, kau tampak seperti anjing kelaparan," katanya yang berhasil membuat Darren menganggukan kepalanya, dia memang sangat kelaparan.

Melihat Darren yang sedang lahap memakan nasi goreng buatannya Anne hanya bisa termenung melihatnya, di pikirannya sekarang Anne sebenarnya merasa kesal pada Darren karena pria ini dia harus ikut terseret dari permasalahan yang tidak pernah dia pahami tapi disisi lain, ia juga merasa iba karena dirinya Darren juga melepaskan jabatannya.

"Hei kenapa kau menatapku terus, cepat makan dan bersiaplah pergi denganku," ujarnya membuyarkan lamunannya.

"Mau pergi kemana lagi? Kau mau mengajakku bertemu ayahmu atau bertemu dengan tunanganmu itu lagi," sahutnya kesal.

"Tenanglah my boo aku hanya ingin mengajakmu pergi berkencan," ucapnya.

"Kau ini masih bisa-bisanya memikirkan kencan-kencan dan kencan, aku ini sedang mencoba mencari pekerjaan baru," katanya seraya mengunyah makanannya.

"Sudahlah nanti saja berpikir mencari pekerjaan bisa keesokan harinya, hari ini ayo kita pergi keluar cepat habiskan makananmu," ujar Darren bersemangat.

"Iya tuan Darren," katanya.

Darren tersenyum senang mendengarnya ia rela melepaskan jabatannya asalkan bisa terus bersama wanita yang dia sukai, tidak perduli seberapa murka ayahnya sekarang padanya yang jelas ini untuk pertama kalinya Darren melawan Jackson biasanya ia akan terus-terusan menuruti keinginan Jackson, kali ini tidak akan lagi.

***

Darren sengaja tidak membawa mobilnya dan hari ini mereka pergi menaiki bus, lagi pula sudah sangat lama juga ia tidak naik angkutan umum seperti ini atau bisa di bilang ia tidak pernah naik angkutan umum.

"Kau nampak seperti seorang bocah yang baru pertama kali mengenal bus," kata Anne yang berhasil membuat Darren terkekeh mendengarnya.

"Aku memang tidak pernah naik bus my boo," Anne terkejut mendengarnya.

"Dasar anak orang kaya," cibirnya dan seketika tangan Darren merangkul pundak sempit milik Anne.

"Hei! Kau kondisikan tanganmu disini banyak orang," bukannya melepaskan Darren justru malah menunjukkan senyum manisnya kepada Anne.

"Aku tidak mau biarlah seperti ini, biar semua orang tahu kalau kau itu kekasih ku," Anne menghembuskan nafasnya mendengar penuturan itu barusan.

"Ya.. ya terserah kaulah." Anne malas berdebat.

Entah mengapa Anne merasa nyaman tidak seperti biasanya dia akan marah saat pria itu menyentuhnya, ada apa dengan perasaannya ini seketika tiba-tiba menerima sentuhan dari Darren yang jelas sekarang dia dan pria sinting ini memang sudah berpacaran.

Bus terhenti disalah satu tempat kawasan permainan yang ada di New York City jadi Darren mengajaknya untuk bermain ke tempat bermain.

"Ku dengar pria dan wanita sering berkencan ke tempat seperti ini," kata Darren yang masih menggenggam tangan Anne.

"Jadi itu alasan kau mengajakku kesini?" Darren mengangguk.

Mereka berdua menuju ke tempat bermain wahana bianglala, Anne sebenarnya takut akan ketinggian dia pasti akan muntah tapi Darren terus mendesaknya untuk mencoba permainannya, pasalnya Darren belum pernah mencobanya.

"Ini ambil tiketnya ayo kita ikut berbaris," kata Darren seraya memberikan satu tiket kepada Anne.

"Darren kau tahu tidak disini sering sekali terjadi kecelakaan tiba-tiba, ayo main yang lain saja ya," kata Anne memohon.

"Hei tenanglah ada aku yang akan menemanimu jadi untuk apa kau takut, ayo masuk cepat berikan tiketnya." ujarnya.

Dan benar saja mereka berdua menaikinya, Darren yang tampak senang berbeda dengan Anne yang menunjukkan wajah pucatnya. Darren yang menyadari perubahan di wajah Anne itu ia langsung menenangkannya.

"Kau baik-baik saja?" Anne mengangguk.

"Jika kau takut lihat aku saja jangan melihat ke bawah," katanya seraya menggenggam lembut tangan Anne berhasil membuat sang empu sedikit merasakan kenyamanan.

Pria itu terus menggenggam tangan Anne bahkan sesekali ia mengelusnya dengan lembut begitu juga dengan Anne yang menatapnya begitu sendu berhasil membuat keduanya saling menatap, sedetik kemudian bianglala yang mereka tempati berhenti berputar membuat mereka berada di ketinggian paling puncak di karenakan di bawah sana terdapat seseorang yang akan ikut naik juga.

"Darren.. " kata Anne seraya memejamkan matanya dan meremas kuat tangan Darren.

"Tenanglah Anne sebentar lagi juga kita akan turun, tenanglah jangan takut." Darren menenangkannya.

Beberapa menit kemudian mereka turun dari permainan bianglala dan seketika Anne langsung muntah-muntah pria itu dengan sigap terus memijat pelipis Anne.

"Kau ini sangat payah begini saja sudah muntah," mendengar kata itu barusan Anne langsung menabok punggung Darren.

"Iya-iya maaf aku tidak akan lagi mengajakmu naik keatas, ayo kita beli es krim untuk meredakan rasa mualmu itu," katanya seraya menggandeng Anne menjauh dari tempat itu.

***

Anne menikmati es krim rasa strawberry yang di belikan Darren untuknya dan Darren menikmati es krim rasa coklat kesukaannya, saat ini mereka tengah duduk di salah satu bangku yang di sediakan di tempat wahana sambil menikmati indahnya berbagai permainan.

"Kalau malam hari disini pasti sangat indah," seru Anne seraya melihat sekelilingnya.

"Suatu hari nanti kau mau pergi kesini di malam hari bersamaku?" kata Darren yang langsung di balas anggukan oleh Anne.

"Anne kau mau kan jadi kekasihku?" ucapnya berhasil membuat Anne terdiam dan menatap Darren.

Apakah Darren sedang menyatakan cintanya kembali padanya.

"Kau sudah mengatakannya dan aku sudah menjawabnya," sahut Anne.

"Anne kali ini aku meminta jawaban darimu tanpa paksaan dan tanpa kesalahpahaman?" Darren menekuk lututnya aksinya itu berhasil membuat Anne merasa malu.

"Darren berdirilah jangan seperti ini," Anne menepuk pelan pundak Darren.

"Anne kau mau kan jadi kekasihku?" Darren mengatakannya lagi.

Anne melihat sekelilingnya dan ia  menganggukkan kepalanya, "Iya aku mau jadi kekasihmu Darren Jackson," jawabnya yang berhasil membuat Darren langsung berdiri dan memeluknya.

Inilah yang Darren inginkan menyatakan cintanya dalam keadaan secara sadar, tanpa emosi dan menerima balasannya dengan tanpa paksaan dan untuk Anne ini untuk pertama kalinya dia benar-benar mau menerima pernyataan perasaan dari seorang pria yang mencintainya.

"Anne aku sangat mencintaimu," katanya seraya terus memeluk Anne.

"Iya, aku juga mencintaimu Darren," jawabnya seraya membenamkan wajahnya di dada bidang pria yang baru saja menyatakan perasaannya untuk kedua kali padanya.

Mereka tidak perduli jika saat ini keduanya menjadi bahan sorotan orang-orang yang berlalu lalang, karena yang terpenting sekarang adalah rasa kebahagiaan dari keduanya.

Selama ini Anne tidak pernah berpacaran ia terus memilih untuk fokus pada dirinya sendiri dan sekarang seorang Darren meminta cintanya, benar atau tidaknya Anne mau menerima Darren sebagai kekasih yang sebenarnya itu sudah menjadi keputusannya. Lagi pula jika di lihat-lihat Darren termasuk ke dalam kriteria pria idamannya, siapa yang tidak mau menjadi kekasih pria setampan Darren. Ya, meskipun sekarang pria itu berstatus seorang pengangguran.

TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang