Bab 24 - Senior

921 43 0
                                    

Mereka berdua baru saja mendaftarkan Great AND Enterprise di website PT. Silver Group dalam kompetisi tender MENUJU GLOBAL ERA MODERN BERSAMA.

Saat ini Anne tengah menemui seseorang yang tadi pagi mengirimkan email kepadanya, seseorang itu ingin bertemu Anne langsung karena dia ingin menjadi investor di Great AND Enterprise dan hari ini Anne kembali menemui seorang investor tanpa di temani Darren, pria itu mempunyai tugasnya sendiri.

"Halo nona Anne," ujarnya yang baru saja tiba di restoran itu dan saat ia membuka kacamatanya berhasil membuat Anne terkejut.

"Halo..  kakak senior?" katanya seraya berdiri menatap jelas pria yang sekarang ada di hadapannya.

"Kau pasti terkejut, iya ini aku Lucas kakak seniormu," dia tersenyum manis dan duduk di hadapannya.

"Ku pikir siapa yang mengajakku bertemu," ucapnya.

"Maaf sudah membuat sedikit terkejut melihat kedatanganku, tapi mulai sekarang jangan panggil aku kakak seniormu lagi oke," Anne mengangguk.

"Setelah mendengarmu menjadi pengusaha sukses di LA ku pikir kau tidak akan kembali ke New York lagi," ujarnya.

"Mana mungkin aku melupakan kota kelahiran ku Anne dan mana mungkin aku melupakan wanita yang ku kagumi dari semenjak aku kuliah," Anne terkekeh mendengarnya pria itu tidak pernah berubah.

Lucas Vixion teman sekaligus seniornya saat dulu Anne masih kuliah, pria itu juga pernah dengan terang-terangan mengungkapkan perasaannya pada Anne tapi sampai sekarang Anne masih tidak kunjung menjawabnya.

"Tapi Anne aku menemui bukan hanya sekedar ingin bertemu tapi aku benar-benar ingin berinvestasi di perusahaanmu itu," ujar Lucas.

"Darimana kau mengetahui perusahaan kami padahal perusahaan itu baru saja diresmikan," katanya penasaran.

"Anne aku ini punya banyak kenalan di New York dan banyak sekali teman kampus kita yang sekarang telah berhasil menjadi orang-orang yang sukses. Jadi kabar itu pasti akan sangat mudah sampai terdengar di telingaku bukan," ujarnya seraya memakan steaknya.

"Dan ku dengar kau membutuhkan seorang investor, aku siap berinvestasi di perusahaanmu Anne," sambungnya kembali.

"Terimakasih Lucas kau sepertinya benar-benar malaikat penolong bagi perusahaan kami," ujarnya seraya tersenyum manis.

Mungkin ini yang di maksud malaikat penolong seketika tiba-tiba datang di waktu yang tepat dan mana mungkin Anne menolaknya lagi pula dia mengenal dengan baik Lucas jadi mana mungkin dia meragukan seniornya itu.

***

Anne membawa Lucas datang ke perusahaannya, kedatangan Lucas langsung di sambut dengan baik oleh beberapa karyawannya. Tapi, sayangnya Darren sedang berada di luar menemui investor kenalannya sendiri.

"Jadi kau disini sebagai COO?" Anne mengangguk.

"Apa kau mau menunggu sebentar, Darren sedang menuju kemari." Lucas mengangguk dia tak masalah, jika harus menunggunya asalkan berdua bersama Anne.

Beberapa jam kemudian Darren telah tiba di kantornya, dia langsung masuk ke dalam ruangannya dimana disana Anne telah menunggunya dengan seorang pria yang berstelan jas rapi seperti dirinya.

"Darren akhirnya kau datang juga aku sudah menunggumu dari tadi," serunya.

"Sorry ada sedikit kendala," katanya yang tak memalingkan pandangannya dari Lucas yang sama menatapnya.

"Darren.. ini Lucas investor yang tadi pagi tiba-tiba menghubungiku, dia bukan hanya seorang yang ingin berinvestasi di perusahaan kita tapi dia juga adalah senior ku saat di kampus," ujarnya memperkenalkan Lucas.

"Hei perkenalkan saya Lucas," ia mengulurkan tangannya tapi Darren enggan menjabat tangannya.

"Darren, kau sudah tahu mengenai proposal tentang perusahaan ini?" katanya tanpa basa-basi.

"Iya Anne sudah menjelaskannya padaku semua dan saya tertarik untuk berinvestasi dengan perusahaan kalian," ujarnya yang sebenarnya sedikit kesal dengan sikap Darren.

"Semudah itu kau langsung berminat untuk berinvestasi dengan perusahaan kami?" tanya Darren seraya duduk di sofa yang ada di ruangannya.

Anne kebingungan dengan ucapan Darren barusan sepertinya pria itu tidak terlalu menyukai Lucas, tapi Anne hanya berharap Darren tidak berulah kembali karena bagaimana pun perusahaan mereka sangat membutuhkan seorang investor.

"Tunggu sepertinya aku harus berbicara denganmu dulu Darren, ayo ikut aku sebentar," Anne menarik Darren keluar dari ruangannya dan meninggalkan Lucas yang masih sendirian di dalam ruangan itu.

"Apalagi Anne?" keduanya berbicara diluar ruangan.
"Jangan bilang kau ingin menolak Lucas menjadi investor di perusahaan kita," tebaknya.
"Aku memang ingin menolaknya kau mudah sekali menebak jalan pikiranku," ujarnya.

"Darren kau jangan gila ya cukup kemarin kau menolak seorang investor hanya karena hal konyol dan sekarang ku mohon jangan lakukan hal itu kembali," pinta Anne.

"Apa kau tidak berpikir secara realistis mengapa dia dengan mudahnya mau bergabung dengan perusahaan rintisan yang baru saja di mulai, bahkan dari kemarin sudah banyak puluhan investor yang kita temui tapi tidak ada satupun dari mereka yang mau bekerjasama dengan kita," tutur Darren mengingatkannya.

"Apa kau tidak pernah berpikir jika dia ingin bergabung hanya karena ada maksud lain," tanyanya lagi.

"Aku bukan sepertimu Darren yang selalu mempunyai presepsi yang tidak baik hanya karena pikiran konyol mu itu, jadi aku minta tolong pikirkan perusahaan kita," ujar Anne yang mulai kesal.

"Tidak, aku tidak akan mengizinkannya untuk bergabung dengan perusahaan kita," jawab Anne kesal.

"Kenapa bisa begitu?" katanya menatap dengan tajam.

"Aku disini CEO nya jadi aku berhak memutuskan sesuatu bukan," Darren tak mau kalah.

"Apa hal yang bisa membuatmu mau menerimanya menjadi investor di perusahaan kita," tanya Anne.

"Kau harus membujukku terlebih dahulu, baru aku akan pertimbangkan dia untuk jadi investor di perusahaan kita," Anne mengeratkan gigi gerahamnya dia kesal pada Darren saat ini.

"Get ready I will seduce you." Anne menarik dasi kemeja Darren.

Cup! Anne menyambar bibir tebal Darren karena ia tidak ingin menyia-nyiakan ciuman manis dari wanitanya, Darren langsung menarik pinggang Anne merapatkan tubuh keduanya agar bisa semakin berciuman dengan intens.

"Mmhh..,"

Beruntung keadaan koridor depan ruangan Darren sepi jadi mereka berdua bisa berciuman lebih dalam lagi.

***

Anne marah besar pada pria sintingnya itu, ia bahkan sudah membujuk Darren dengan berani menciumnya tapi pria itu justru tetap tidak mau menerima Lucas sebagai investor di perusahaan mereka.

"Maaf sudah membuatmu menyia-nyiakan waktumu untuk datang ke perusahaan kami tapi akhirnya seperti ini, aku benar-benar meminta maaf padamu Lucas," ujar Anne yang sekarang tengah berada di lobby bersama Lucas.

"No Problem, Darren sepertinya seorang pria yang tegas dan hebat dia sampai begitu teliti melihat profil diriku Anne," katanya dengan senyum menawannya.

"Meskipun aku tidak bisa menjadi malaikat penolong bagi perusahaanmu, tapi aku sangat berharap sampai kapanpun kita akan tetap berteman," sambungnya seraya memberikan kartu namanya pada Anne.

"Jika kau membutuhkan bantuan ku jangan sungkan untuk mengabari ku Anne," ucapnya.

"Iya aku akan mengabarimu tapi bukan karena meminta bantuan tapi karena kita teman sudah seharusnya bukan untuk saling bertukar kabar." Lucas terkekeh mendengarnya.

Sebelum Lucas benar-benar pergi meninggalkan gedung pencakar langit ini, ia sempatkan untuk menatap Anne sejenak wajah wanita yang sekarang ada di hadapannya ini adalah salah satu wajah yang paling ia rindukan, Lucas rindu melihat senyum manis Anne sewaktu mereka masih satu kampus dulu.

Siapa yang tidak merasa damai setiap kali bertatapan dengan wajah manis milik Anne.

TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang