Setelah mendapatkan suntikan dana dari Jackson perusahaan Great AND Enterprise akhirnya memulai rancangan dalam membuat mobil kemudi otomatis mereka.
Kalvin dan beberapa rekannya yang telah ia ajukan sebagai tim, mereka berhasil mendapatkan persetujuan dari Darren.
"Minggu depan akan ada acara demo yang diadakan Silver Group, Kau.. Kalvin saya harap kau dan timmu bisa menunjukkan kemampuan kalian di hadapan para mentor nanti," ujar Darren yang sekarang sedang berada di ruangan meeting bersama dengan karyawan penting lainnya.
"Ku dengar kita sudah mendapatkan suntikan dana dari Equip Group, tapi untuk apa kita harus mengikuti acara yang sedang diadakan Silver Group?" ujar Rick salah satu rekan tim Kalvin.
"Meskipun kita sudah mendapatkan investor, perusahaan kita sudah terlanjur terdaftar dalam partisipasi acara itu jadi tidak mungkin kita mundur begitu saja kan?" Anne bersuara.
"Apa salahnya mencoba mungkin lewat acara demo nanti perusahaan kita semakin di kenal banyak orang dan pasti akan lebih banyak para investor yang mungkin saja berminat bergabung dengan perusahaan kita." sambungnya memberikan penjelasan untuk karyawan lainnya.
Kini rapat telah selesai keputusannya perusahaan mereka akan tetap mengikuti acara demo nanti, mereka akan memperkenalkan ide dari perusahaan mereka yang akan membuat mobil kemudi otomatis berbahan bakar baterai.
"Maaf Pak Darren ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda?" ujar Velo selaku staf marketing di perusahaan.
"Siapa?" tanyanya.
"Seorang wanita dia mencoba memaksa masuk ke dalam kantor, security dan karyawan lain sudah mencegahnya tapi dia tetap kekeh ingin bertemu dengan anda Pak Darren," tuturnya.
"Oke nanti saya akan ke sana melihatnya." katanya.Di siang bolong begini pekerjaan mereka di ganggu oleh seorang wanita yang tidak jelas yang mencoba bersikeras terus ingin masuk ke dalam kantor, dia berteriak-teriak ingin menemui Darren.
"Darren kau mau kemana?" Anne melihat Darren hendak keluar dari ruangan.
"Anne, di depan ada orang yang katanya ingin bertemu denganku," ucapnya.
"Lebih baik kau temui tuan Eros dari perusahaan YK Entertainment yang sudah membuat janji ingin bertemu denganmu hari ini," ujarnya.
"Tapi,"
"Urusan yang di depan biar aku yang menanganinya, cepat temui tuan Eros terlebih dahulu." Darren mengangguk.Anne penasaran siapa orang yang bersikeras ingin bertemu dengan Darren bahkan berhasil membuat kegaduhan di kantornya, ia secepatnya menghampiri kerumunan di depan gedung kantor. Dan benar saja ia melihat secara langsung kehebohan itu, bahkan ada beberapa wartawan yang meliput keributan itu.
"Moa untuk apa dia kemari?" katanya yang melihat keberadaan Moa Gibson.
"Kau dasar wanita jalang perebut tunangan ku," ujar Moa seraya menunjuk Anne.
"Ini dia wanita perebut tunanganku! Kalian semua harus meliput wajahnya agar kalian waspada dan berhati-hati pada wanita ini, kalian harus menjaga pacar ataupun tunangan kalian dari wanita ini." teriak Moa pada para wartawan.Anne menggelengkan kepalanya, "Maaf nona Moa apa maksudmu? Membawa wartawan seperti ini dan menyebarkan rumor yang tidak jelas," tanya Anne padanya.
"Dasar jalang masih saja tidak tahu diri berbicara seakan-akan kau adalah wanita yang paling polos di dunia ini huh?" Anne memalingkan wajahnya.
"Kau sakit hati karena tunanganmu meninggalkanmu nona Moa? Kau sakit hati karena dia lebih memilih ku, kau ingin aku mengatakan itu bukan?" Anne tersenyum simpul berhasil membuat Moa semakim geram, baginya senyum Anne itu terlihat sangat picik.
Para wartawan yang mendengarnya langsung dibuat shock dengan perkataan Anne yang seperti itu sudah sangat menunjukkan jika Anne mengakuinya.
"Apa benar nona Anne, jika kau dan Darren putra dari Jackson Alexander pendiri Equip Group kalian berdua tinggal satu rumah bersama?" tanya salah satu wartawan.
"Iya itu benar karena aku dan Darren sebentar lagi akan menikah. Sudah jelas bukan penjelasan ini semua, terimakasih dan maaf saya sangat sibuk tidak ada waktu untuk meladenimu nona Moa." ujar Anne berbalik dan menatap security kantornya untuk segera membubarkan kerumunan dan jika mereka masih terus nekat untuk membuat kegaduhan, Anne menyuruh mereka untuk melaporkannya kepihak yang berwajib.
***
Anne menundukkan wajahnya dia kesal karena telah berani berbicara asal seperti itu kepada para wartawan, ini semua dia lakukan hanya untuk membuat kerumunan itu berakhir. Jika mereka benar-benar wartawan maka berita itu akan tersebar di seluruh timeline bisnis, tapi jika para wartawan itu hanya wartawan abal-abal maka berita itu tidak akan menjadi bahan pemberitaan di timeline bisnis nanti.
"Hei my boo.. kau kenapa?"
"Aku tidak kenapa-kenapa,"
"Kamu sudah temui wanita itu yang membuat kegaduhan di kantor kita?" Anne mengangguk.
"Siapa dia?"
"Moa," Darren terkejut mendengarnya.
"Untuk apa dia kesini, apa yang dia katakan padamu?" Anne mengangkat bahunya. Dia tidak ingin memberitahu apa yang telah terjadi."Dia hanya ingin bertemu denganmu tapi langsung aku usir, maaf ya," katanya beralibi.
"Kau tidak perlu meminta maaf," Darren mengusap rambut panjangnya.
"Bagaimana pertemuanmu dengan tuan Eros?" tanyanya seraya berhamburan ke dalam pelukannya.
"Dia kemari hanya ingin bertemu denganku, aku dan Eros sudah sangat cukup kenal jadi pertemuan itu bukanlah pertemuan bisnis melainkan pertemuan pertemanan saja." ujarnya seraya mengecup dahi Anne dengan lembut.
Darren merasa Anne sedikit berbeda di hari ini, wanita itu sepertinya sangat terlihat seperti orang yang banyak pikiran. Apa Anne sedang memikirkannya atau memikirkan acara demo untuk minggu depan.
"Darren apa bisa hari ini kita pulang lebih cepat?"
"Maksudmu pulang lebih awal, tumben sekali kau tidak ingin lembur,"
"Malam ini kau mau kan mengajakku kencan?" katanya yang berhasil membuat bibir Darren tersenyum merekah.Darren mengangguk, siapa yang tidak mau berkencan bersama dengannya. Terlalu sibuk dengan pekerjaan, berhasil membuat keduanya jarang keluar sekedar untuk berkencan berdua dan inilah waktunya.
***
Malamnya mereka berdua keluar ke sebuah restoran untuk makan malam berdua, kencan malam ini hanya bertemakan makan malam romantis di restoran sederhana yang letaknya tidak jauh dari rumah sewa Anne.
"Anne maaf aku hanya bisa mengajakmu makan di restoran ini, aku janji jika nanti perusahaan kita semakin sukses, aku akan mengajakmu keliling dunia menghampiri berbagai tempat yang mahal dan terkenal nantinya." Anne tertawa mendengarnya.
Darren selalu bersikap seperti ini padanya padahal jika pria itu mengajaknya di tempat makanan cepat saji pun hal itu tidak akan jadi masalah baginya.
"Bagiku restoran ini sudah sangat mahal asalkan makan bersamamu," kata Anne berhasil membuat Darren blushing, jadi menurut Anne dirinya ini sangatlah mahal bukan begitu maksud dari perkataan Anne barusan.
"Ini yang membuatku semakin mencintaimu Anne, kau sangat sederhana dan kesederhanaan itu berhasil membuatku selalu merasa nyaman saat denganmu,"
"Omaygat! Aku lupa membawa alat tulis harusnya tadi aku bisa menulis kata-kata indahmu itu Darren," sahutnya jenaka berhasil membuat tawa diantara keduanya.
"Sudah ayo makan nanti makanannya jadi tambah dingin, sedingin sikapmu dulu padaku Anne." cibirnya.
Jika terus meladeni gombalan Darren, mereka tidak akan kunjung makan karena terus saling melempar kata-kata di antaranya jadi sebaiknya Anne mendahului makannya.
"Pelan-pelan saja makannya, aku tidak akan merebut makananmu Anne." celetuknya.
Melihat senyumnya itu berhasil membuat Anne blushing, Oh Tuhan mengapa malam ini Darren terlihat sangat tampan walaupun hanya mengenakan stelan hoodie sederhananya berserta topi di kepalanya.
"Aku tahu aku tampan bisakah kau berhenti menatapku seperti itu nona Anne," katanya.
"Uhuk.. " Anne tersedak mendengar perkataan Darren barusan, membuatnya salah tingkah saja.
Anne mengedarkan pandangannya berpura-pura tidak melihat Darren kembali. Tapi, sayangnya wajah Darren itu sangat sulit jika untuk diacuhkan.
TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With My Boss (END)
RomansaAnnetasyah Cloper harus berhadapan dengan bos sintingnya setiap hari yaitu Darren Jackson CEO di perusahaan Anne bekerja menjadi sekretaris sekaligus menjabat sebagai asisten pribadi Darren berhasil membuat seorang Anne merasa gila dengan segala tin...