Sudah satu minggu ini Anne dinyatakan koma dan masih belum sadarkan diri, Darren dibuat frustasi dengan keadaan Anne meskipun Jackson dan Emma sudah memberikannya semangat dan selalu menemaninya, tapi tetap saja wanita yang dicintainya sedang terbaring lemah di ranjang rumah sakit bagaimana Darren bisa tenang.
"Darren sudah tenanglah, kau jangan terus-terusan seperti ini anak buahku sudah ku gerakan untuk ikut membantu polisi dalam menyelidiki kasus kecelakaan Anne ini," ujar Jackson yang melihat putranya tidak mau beraktivitas apapun kecuali menemani Anne di rumah sakit.
"Jika kau terus seperti ini, kau akan ikut sakit sama seperti Anne, kau pun harus menjaga kesehatanmu Darren," kata Emma.
"Kalau aku boleh meminta kepada Tuhan biar aku saja yang terbaring sakit disini jangan Anne selama hidupnya dia sudah sering tersakiti, seharusnya aku saja yang kecelakaan," ujar Darren frustasi.
"Berhenti berbicara seperti itu Darren apa kau lupa dengan kami." ujar Emma yang seketika ikut menangis melihat putra kesayangannya seperti ini.
Seketika Darren mendapatkan panggilan telepon dari Frans, ia mendapatkan kabar jika Rick akhirnya berhasil di temukan keberadaannya dan sekarang dia telah di amankan di apartemennya sendiri.
Saat berita Anne kecelakaan ditayangkan di TV bahkan Darren langsung melaporkan kejadian itu ke pihak yang berwajib, seketika entah mengapa Rick ikut menghilang dan tidak ada kabar sama sekali dia hanya meninggal surat pengunduran dirinya di meja kerjanya, hal itu semakin membuat kecurigaan Darren semakin yakin jika Rick termasuk dalang di balik kecelakaan Anne.
"Darren kau mau kemana?" tanya Emma.
"Dad, Mom tolong jaga Anne untukku. Aku harus pergi karena ada hal yang harus ku selesaikan," ujarnya seraya menggenggam tangan ibunya."Darren jangan gegabah dalam bertindak," ucap Jackson mengingatkan.
"Dad aku hanya ingin menemui Rick itu saja, tolong jaga Anne untukku." katanya seraya menatap mata Jackson dengan sendu.
Darren percayakan Anne kepada kedua orang tuanya, ia harus segera menemui Rick. Kini Jackson baru sadar ternyata Darren benar-benar sangat keras kepala seperti dirinya, ia hanya khawatir putranya itu akan melakukan sesuatu di luar batasannya.
***
Darren memukul wajah Rick dengan keras sampai pria itu sudah tidak berdaya, ia tidak bisa melawan karena kedua tangannya diikat ke belakang kursi.
"Sudahlah Rick katakan saja siapa yang menyuruhmu melakukan semua ini," ujar Frans.
"Sudah ku katakan aku tidak ada kaitannya dengan kecelakaan Nona Anne," teriak Rick dengan keras sekeras pukulan Darren di wajahnya.
Bugh! Darren memukulnya kembali bahkan sampai berhasil membuat Rick mengeluarkan darah segar dari hidungnya.
"Jika kau tidak mau memberitahu siapa yang menyuruhmu, aku pastikan kau mati disini dan melemparkan tubuhmu untuk makanan anjing peliharaan di rumah ku," teriak Darren kembali memukul membabi buta.
Tubuhnya sudah benar-benar tidak kuat, terus menerus di hajar Darren jika terus-terusan begini pria itu pasti akan benar-benar membunuhnya.
"Aku akan memberitahumu tapi ku mohon hentikan pukulanmu, aku bisa mati," ujar Rick yang berhasil membuat Frans lega mendengarnya, ia juga tidak tega melihat darah yang terus bercucuran dimana-mana akibat pukulan Darren di wajah Rick.
"Katakan padaku siapa yang menyuruhmu!" Darren mencengkram kuat wajah Rick sampai berhasil membuat sang empu kesakitan.
"Aku melakukannya karena uang demi menyelamatkan nyawa adikku yang sedang sekarat di rumah sakit, saat aku tahu tuan Vincent menawarkan ku bantuan asalkan aku mau menjadi mata-mata di kantor Pak Darren," ucapnya pelan.
"Jadi orang itu Vincent," tanya Darren memastikan.
"Tapi untuk kecelakaan Nona Anne aku benar-benar tidak ada sangkut pautnya, aku pergi bukan karena aku pelaku dari kecelakaan Nona Anne, tapi aku pergi karena anak buah tuan Vincent mengincar ku karena aku gagal membuat mobil yang kita buat rusak di kompetisi itu." ujar Rick kembali.
Demi menyelamatkan nyawa adiknya Rick rela menjadi mata-mata di kantor Darren, dia bahkan sengaja hendak merusak data-data program di laptop Kalvin beruntung Frans sudah mendapatkan salinannya, jadi saat mereka mengendarai mobil di test driver mobilnya masih berjalan dengan normal, bayangkan saja jika mobil kemudi otomatis yang mereka buat tiba-tiba rusak ataupun error kemungkinan besar mereka pasti akan mengalami kecelakaan pada saat test driver.
"Bagaimana Pak Darren?" tanya Frans setelah mendengar semuanya.
"Serahkan dia ke kantor polisi karena bagaimana pun dia sudah termasuk melakukan pembunuhan berencana," ujar Darren, dia masih baik tidak membunuh Rick saat ini juga.
"Baik Pak, ayo ikut kau harus mempertanggungjawabkan apa yang sudah kau lakukan Rick." ujar Frans menyeret Rick keluar.
Sekarang Darren harus membuat rencana, giliran Vincent yang harus dia sergap nanti, pria tua itu sudah berani melukai wanitanya.
Drtt.. Drtt.. ponselnya berdering menampilkan nama Mom di layarnya seketika Darren langsung mengangkatnya.
"Darren kembalilah ke rumah sakit, Anne sudah siuman saat bangun dia langsung mencarimu," ujar Emma.
"Iya mom aku akan segera ke rumah sakit." Darren tersenyum lega mendengarnya.
Betapa bahagianya Darren mendengar wanitanya telah sadar dari komanya bahkan wanitanya mencari keberadaannya.
***
Anne masih linglung entah dia mimpi atau bagaimana saat terbangun tadi yang dia lihat adalah wajah Jackson dan Emma yaitu kedua orang tua Darren. Dia pikir sedang di alam mimpi tapi nyatanya, ia tidak sedang mimpi kedua orang tua Darren benar-benar menjaganya bahkan saat ia sadarkan diri mereka tersenyum kearahnya.
"Apa Darren belum juga tiba nyonya?" tanya Anne yang masih terbaring di ranjang.
"Dia sedang kemari Anne jika kau lelah tidur kembali saja, ingat apa kata dokter jangan terlalu banyak berpikir ya," kata Emma.
"Kau beristirahatlah Anne mungkin Darren sedang mengalami kemacetan di jalan," Jackson bersuara.
"Iya baik tuan." Anne tersenyum canggung.
Sungguh Anne merasa merinding mendengar suara Jackson yang biasanya selalu berbicara seraya menatapnya dengan tajam kini pria tua itu berbicara begitu sangat pelan diselingi dengan senyum manisnya, senyumnya sangat mirip dengan senyuman Darren, wajahnya pun sama-sama tampannya dengan Darren, bahkan mungkin sikapnya pun sama persis seperti Darren yang sangat keras kepala.
Anne mencoba memejamkan matanya tapi anehnya ia belum juga tertidur sial bukan. Ya, jelas ia susah untuk tidur karena yang sekarang ia inginkan adalah melihat Darren, tapi pria itu tak kunjung tiba juga.
"Darren dimana kamu?" batinnya berbicara.
Bukan hanya Anne yang merasa khawatir tapi Jackson dan Emma pun sama merasakan kekhawatiran juga pada Darren, pasalnya anak buah Jackson sudah memberitahu padanya jika Darren sedang menemui Rick di kediamannya, lalu sekarang sudah satu jam lebih mereka menunggu kedatangan Darren sampai Anne di buat gelisah karena pria itu tidak kunjung datang juga.
"Aku akan keluar mencoba menelpon Darren kau temani Anne disini." ujar Jackson seraya keluar dari dalam ruangan.
TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Scandal With My Boss (END)
RomanceAnnetasyah Cloper harus berhadapan dengan bos sintingnya setiap hari yaitu Darren Jackson CEO di perusahaan Anne bekerja menjadi sekretaris sekaligus menjabat sebagai asisten pribadi Darren berhasil membuat seorang Anne merasa gila dengan segala tin...