Bab 32 - Rencana Jahat

657 27 0
                                    

Kalvin dan timnya masih di sibukkan dengan kode algoritma yang ada di depan laptopnya, mereka terus menaikan statistik level di mobil kemudi otomatis yang sedang mereka buat.

"Apa kita perlu ke jalan untuk memastikan jika mobil ini mau mendeteksi jalanan tanpa harus melihat penanda putih di jalan beraspal?" tanya Frans salah satu rekan timnya.

"Sepertinya kita harus turun langsung ke jalan, ayo kita bawa mobilnya tapi sebelum itu kita harus meminta izin terlebih dahulu pada Pak Darren." ujar Kalvin selaku ketua di tim mereka.

Mereka tidak akan bisa langsung membawa mobil yang telah di rancang khusus tanpa izin dari Darren sang CEO di perusahaan.

Kalvin baru menyadari jika banyak hal yang kurang dari kapasitas mobil kemudi otomatis yang mereka buat dan hanya dengan langsung membawa mobil turun ke jalanan mereka bisa dapat memastikan jika mobil telah siap untuk digunakan.

"Aku akan ke ruangan Pak Darren, kalian siapkan saja apa yang harus di bawa nanti." ujarnya seraya keluar dari ruangan khusus untuk mereka.

Saat telah berada di depan ruangan CEO, ia tak sengaja melihat pintunya terbuka jadi tanpa pikir panjang Kalvin langsung masuk betapa terkejutnya, saat ia melihat pemandangan yang tidak seharusnya dia lihat. CEO nya tengah berciuman dengan COO di kantornya.

"Oh shit!" Anne langsung turun dari pangkuan Darren dan menjauh darinya.

"Maaf saya tidak bermaksud bersikap lancang Pak Darren, ku pikir tidak ada orang di dalam karena pintunya tidak terkunci," Kalvin merasa gugup setelah memergoki keduanya.

"Ada perlu apa?" tanya Darren to the point.

"Kami ingin meminta izin untuk langsung membawa mobil turun ke jalanan, kami ingin melihat seberapa banyak kekurangan dari mobilnya, saya harap anda memberikan izin untuk kami Pak Darren." ujar Kalvin dengan hormat.

"Iya aku izinkan tapi ingat kau harus hati-hati membawanya, aku membeli mobil itu khusus untuk uji coba perusahaan kita." Kalvin mengangguk dan ia langsung pamit keluar dari dalam ruangan.

Anne menatap Darren dengan tatapan sebalnya dia malu kepergok Kalvin sedang berciuman dengan Darren saat mereka sedang berada di kantor, malu rasanya ia tidak tahu harus bagaimana jika nanti berhadapan dengan Kalvin.

"Kenapa?"
"Kau membuat ku malu saja,"
"Kau sendiri yang menggodaku,"
"Darren," katanya seraya mencabikan bibirnya.
"Hahaha."

Darren tertawa melihat wajah Anne yang blushing karena malu, suruh siapa wanita itu menggodanya di jam begini, padahal Darren tadi sedang sibuk bekerja tapi Anne yang mampir ke ruangannya malah mengajaknya untuk beradu tatapan manis dengannya. Jadilah berakhir dengan ciuman dan kepergok oleh karyawannya sendiri.

***

Saat di jalan Kalvin yang duduk di jok depan dan Frans yang mengendalikan kemudinya mereka membawa mobilnya ke daerah jalanan yang tidak beraspal berharap mobil kemudi otomatis yang mereka buat berhasil mau melewati jalanan itu.

"Aku sudah memperbarui programnya," kata Kalvin.

"Aku akan menyalakan sistem automatis kemudinya," sedetik kemudian Frans melepaskan tangannya dari setir mobilnya.

Pelan-pelan mobil berjalan, berhasil mendeteksi jalanan yang tidak beraspal senyum senang mengembang dari mereka bertiga. Tiba-tiba mobil berhenti sendiri membuat semuanya terkejut.

"Ada apa ini Frans?" kata Kalvin terkejut.
"Ada anjing lewat," jawabnya.

Jantung mereka hampir saja copot tapi semuanya terasa lega karena akhirnya semuanya berjalan dengan lancar, mobilnya mampu mendeteksi jalan yang tidak memiliki penanda jalanan dan mobil mereka juga mampu mendeteksi hewan.

"Kita harus segera kabari Pak Darren dan juga Nona Anne tentang kemajuan mobil kita," kata Rick yang duduk dibelakang.

"Iya mereka pasti akan senang mendengar kabar kita ini, Ayo Frans balik ke kantor." pinta Kalvin dengan semangatnya.

Frans menjalankan mobilnya kembali mereka benar-benar menggunakan mobil itu dengan mengaktifkan sistem kemudi otomatisnya.

Kesenangan mereka itu hanya akan bertahan sampai berapa hari karena tanpa mereka sadari, ada seseorang yang menguntit pergerakan mereka semua. Dia adalah orang paling terdekat yang akan menghancurkan segala usaha mereka semua.

***

Saat mereka telah berada di kantor mereka secepatnya menghampiri Anne dan meminta dibuatkan jadwal meeting bersama Darren dan Anne yang baik hati ia langsung menyetujuinya, tanpa perlu meminta izin pada Darren karena apapun yang ia lakukan pasti Darren izinkan.

"Jadi bagaimana, apa ada kabar baik?" tanya Darren.
"Iya tentu Pak, AERO Sport berhasil mendeteksi jalan yang tidak beraspal dan juga mampu mendeteksi hewan dan penanda jalan lainnya," ujar Kalvin memberitahu kabar baik itu.
"Whoa.. itu kabar bagus, kalian hebat," kata Anne mengacungkan kedua jempolnya.

Dia memberikan antusiasmenya berbeda dengan Darren tidak bereaksi apapun, dia hanya menganggukkan kepalanya.

"Meskipun mobil ini sudah kalian coba tapi tetap saja nantinya mobil ini harus bisa berhasil lolos dan mendapatkan izin kemudi dengan begitu kita bisa langsung memasarkannya," ujar Darren.

"Tapi kalian harus ingat tetap harus berhati-hati kita sedang menghadapi kompetisi besar, dimana banyak dari mereka yang pastinya akan membuat cara piciknya demi memenangkan tender nanti," sambungnya.

Darren berbicara seperti itu bukan karena semata-mata menakuti mereka, melainkan dia sudah sangat hafal dunia bisnis itu seperti apa, apalagi tentang tender besar pastinya banyak dari mereka yang ingin mendapatkan proyek besar ini.

"Rapat kita akhiri sampai sini, silahkan kembali ke tugas kalian masing-masing,"
"Baik Pak kami permisi."

Saat mereka semua telah keluar dari ruangan meeting seketika Anne langsung menghampiri Darren dan memukul bahunya membuat sang empu kesakitan. Anne hanya tidak menyukai sikap Darren yang terlihat tidak respect sama sekali dengan usaha mereka.

"Kau ini kenapa Anne tiba-tiba memukul ku?" Darren kesal.

"Kau yang kenapa tidak memberikan antusias mu pada usaha mereka, apa kau tahu kita ini sedang bekerjasama sama bukan hanya tentang seorang atasan dan bawahan, hargailah sedikit usaha mereka," tuturnya benar-benar kesal pada sikap Darren.

"Kalvin dan timnya sudah bersusah payah membuat mobil kemudi otomatis untuk perusahaan kita tapi kau malah begini responnya," ujarnya dengan kesal sedangkan Darren hanya berdiam saja.

"Iya aku minta maaf tapi jika aku membuat mereka senang juga nantinya usaha mereka hanya sampai itu saja Anne, aku begini hanya ingin mereka bertambah mengerti jika mereka harus berusaha lebih lagi," Anne menghentakkan kakinya saking kesalnya pada Darren.

"Kau ini tidak melihat apa bagaimana usaha mereka, mereka sudah sangat bekerja keras Darren," Anne lebih keras kepala.

"Iya.. iya baiklah besok-besok akan ku berikan respect yang baik untuk mereka."

Darren dari dulu memang sudah sering bersikap tidak perduli pada usaha para karyawannya, jadi seperti inilah dia sudah keseringan. Jadi ia lupa jika sekarang COO di kantornya sangatlah menghargai usaha jerih payah para rekan kerjanya.

"Bagaimana dengan hasilnya?" tanya seseorang dari balik ponselnya.

"Mobilnya berhasil tuan," jawabnya pelan.

"Sial kau harus membuat mereka gagal pada saat kompetisi itu," pria di balik ponsel itu terlihat sangat marah mendengar kabar baik itu.

"Aku akan mengusahakannya tuan karena data programnya bukan ada pada tangan saya," katanya.

"Kau harus membuat mereka gagal!" ucapnya dengan penuh penekanan di setiap kalimatnya.

TBC.
Di harap memberikan Vote dan Komentarnya ya prend memberikan kedua poin itu sangat gratis. :)

Scandal With My Boss (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang