Sebentar, aku mau ngomong sesuatu dulu.
Gini ya teman-teman, cerita ini aku tulis berdasarkan hasil pemikiran aku sendiri. Jadi, jika ada kesamaan adegan, ex misalkan adegan si A nembak si B pakai novel romance seabrek bukannya pakai bunga. Nah, kalau cerita yang aku bikin sama dengan cerita lain yang punya sedikit adegan yang sama, itu adalah hal yang tidak disengaja. Soalnya tembak-menembak itu author punya kreasi masing-masing, bukan?
So, enjoy this story!
Maaf banget kalau dalam penulisan aku belum maksimal. Sejujurnya masih butuh kritik dan saran dari teman-teman sekalian.
Jangan lupa vote sebelum membaca dan komen setelah membaca ya, tems!
Happy reading💕
-------
Arash tidak tahu mengapa pacarnya jadi berubah menempel dan tersenyum padanya. Sifat manjanya tak henti-henti diperlihatkan. Seperti sekarang, Aliyah menggenggam tangannya selama mereka menuju ke parkiran.
Apa yang terjadi? Arash bukannya merasa senang, tetapi malah seram!
Apa ceweknya itu kerasukan jin manja? Apa Bu Mimin menceritakan Arash yang sayang sekali sama pacarnya? Ah, tidak mungkin. Arash saja tidak pernah mengatakannya pada Bu Mimin.
“Eh, bentar-bentar,” sahut Arash menghentikan langkah mereka.
“Dikit lagi sampe motor kamu, tuh. Kenapa berhenti?” bingung gadis itu.
Detik ini, Arash langsung mengubah raut wajahnya. Ia memegang kedua bahu Aliyah. Tatapannya yang serius menusuk kedua iris gadis itu. “Lo kenapa? Kesurupan?” tanyanya panik.
Aliyah memutar bola matanya. Apa Arash berpikir hanya dia yang bisa berlaku manis? Giliran Aliyah yang begitu, Arash menjabarkan jika dia kesurupan?
“Bawa aku ke dukun, Arash. Kayaknya setan di warung Bu Mimin tadi masuk ke tubuh aku,” balas Aliyah ikut ke dalam pemikiran Arash.
“Beneran?”
“Iya,” jawab Aliyah tak kalah serius.
“Emang warung Bu Mimin ada setannya?” Arash mulai menganalisis.
Aliyah mengangguk meyakinkan. Satu yang Aliyah dapati di dalam dirinya, ternyata dramanya sangatlah apik. Mungkin Aliyah akan mencoba ikut casting habis ini.
“Pacaran jangan di parkiran napa, Bang?”
Arash melepaskan pegangannya di kedua bahu Aliyah. Sejoli itu menoleh ke asal suara, yang rupanya si bangor Yoga.
Aliyah kembali melirik Arash, ia melebarkan senyumnya. Tangannya tergerak merapikan rambut Arash yang sedikit berantakan.
Yoga yang berdiam diri menonton adegan drama Korea hanya bisa mengembuskan napasnya. Ingin pergi dari sana, tetapi motornya bersebelahan dengan mereka. Terpaksa Yoga menunggu sejoli itu sampai keduanya sadar ada kamera pengawas dari mata Yoga.
Arash semakin tak paham. Pacarnya ini benar-benar kesurupan. Oh, ayolah. Iman Arash belum sempurna, bagaimana caranya dia menghilangkan jin yang merasuki tubuh pacarnya?
Lihatlah Aliyah yang tersenyum manis seperti si manis jembatan ancol.
Arash menggelengkan kepalanya, lalu ia menghampiri Yoga. “Ga, pacar gue kenapa, Ga?” tanyanya yang membuat Yoga juga kebingungan.
“Pacar lo lagi cosplay jadi Kim Go-eun,” jawab Yoga polos.
Arash kian tak paham. Siapa lagi Kim Go-eun? Anak babe-enyak mana itu?
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) Strawberry (COMPLETED)
Teen FictionJUDUL SEBELUMNYA 'STRAWBERRY MILK' Bagi Aliyah Afifa, susu stroberi adalah hidupnya. Sehari tanpa susu stroberi bagai insan tanpa pasangan, serasa ada yang kurang. Termasuk menerima Arash sebagai pacarnya, disogok dulu dengan iming-iming susu strobe...