Tidak hadirnya Negan di sekolah membuat gempar empat orang cowok yang tengah berkumpul di gimnasium. IPS A dan C memiliki jadwal olahraga yang sama. Latihan materi telah selesai, dan semua orang diizinkan beristirahat.
Keempat pemuda masih duduk tidak santai di sana. Tidak santai sebab salah satu di antara mereka menghilang tanpa kabar. Bukannya kerimpungan, tetapi Negan yang tinggal seorang diri itu, berhasil membuncah rasa khawatir mereka.
“Bentar, ini dia lagi ngetik,” sahut Fadhil.
Sekilas Arash melihat ke samping. Berjarak satu meter tampak Aliyah, Fairy, dan Adel berfoto-foto untuk memberi makan sosial media. Lebih tepatnya, kedua gadis itu yang memaksa Fairy agar menghadap kamera.
“Bener, kan, dugaan gue. Negan sakit,” imbuh Putra.
Mendengar kata sakit, ketiga gadis itu kompak menoleh ke kumpulan cowok-cowok tersebut. Bahkan Adel sampai lupa menyimpan hasil boomerang mereka.
“Bisa sakit juga tuh bocah?” celetuk Yoga tak berdosa.
“Kalau dia sakit, kasian Bluty,” ujar Putra dengan wajah yang dibuat sesedih mungkin.
“Iya, bener,” timpal Arash ikut-ikutan.
Ketiga gadis itu berpindah mendekati empat cowok tersebut. Rasa penasaran yang membuat mereka memilih bergeser. Ikut bergabung dengan pria-pria yang kali ini tidak melemparkan ejekan dan cibiran satu sama lain.
“Siapa yang sakit?” tanya Adel mewakili dua temannya.
“Negan, Yang,” jawab Putra atas pertanyaan sang pacar.
Adel menganggut-anggut. “Trus nggak diobatin?”
Fadhil menghela napas. “Negan nggak suka dokter. Pasti nggak mau dia.”
Seorang Negan Anderson punya trauma dengan dokter. Saat dia kecil, gigi susunya yang goyang susah untuk dicabut. Bundanya mengajak Negan mencabut gigi ke dokter. Namun, Negan tidak tahu cairan apa yang dioleskan ke gusinya lewat gumpalan kapas dan menghasilkan sensasi dingin. Lalu, tanpa aba-aba si dokter mengeluarkan jarum suntik dan mengarahkan ke giginya. Negan kecil pun berteriak karena kaget dan kesakitan. Dia melompat dan mendorong bapak dokter itu, kemudian lari meninggalkan bundanya.
Sejak saat itu, Negan tidak pernah lagi mengharapkan dirinya bertemu dokter. Sampai sekarang rasa takutnya masih ada, takut tiba-tiba disuntik.
Dahi Aliyah mengernyit, “Trus dibiarin aja sampe sembuh sendiri?”
“Dia mah gitu. Dulu juga sakit nggak diapa-apain sembuh sendiri. Coba aja kalau dia punya pacar, pasti dirawat ama pacarnya,” cerocos Yoga.
“Dia kalo sakit kayak orang lagi take off. Nggak bisa dihubungin. Ini aja baru dikasih tau.” Fadhil menambahi.
“Trus lo-lo yang menjabat sebagai temennya Negan, nggak niat mau ngerawat dia?” tanya Fairy sinis.
Yoga yang berada di sebelah Fairy, langsung menyampirkan tangannya ke pundak gadis itu. “Gue aja ngerawat diri sendiri nggak sembuh-sembuh. Gimana mau ngerawat orang?” jawabnya sadar diri.
“Singkirin tangan lo atau gue patahin?!” tandas Fairy dengan tatapan tajam.
Cepat-cepat Yoga menarik tangannya. Ia tahu Fairy tidak akan main-main dengan ucapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/293297785-288-k252531.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) Strawberry (COMPLETED)
Fiksi RemajaJUDUL SEBELUMNYA 'STRAWBERRY MILK' Bagi Aliyah Afifa, susu stroberi adalah hidupnya. Sehari tanpa susu stroberi bagai insan tanpa pasangan, serasa ada yang kurang. Termasuk menerima Arash sebagai pacarnya, disogok dulu dengan iming-iming susu strobe...