Dua perempuan dan tiga laki-laki sedang duduk bersama di kantin, tepatnya stan Mbak Titin, memandang serentak pada sejoli yang baru datang dan mengempaskan tubuhnya tak jauh dari mereka. Lima orang itu ikut tersenyum melihat tidak ada masalah yang cukup berat di antara keduanya.
"Minumnya apa?" tanya si cowok, orang yang menjadi pusat perhatian teman-temannya.
Cewek yang ditanya itu memilih bergumam sebelum menjawab, "Jus stroberi aja, deh."
Yoga membuka suara, "Inilah yang namanya ... habis cemburu terbitlah stroberi," sahutnya pada lima manusia yang duduk bersama.
Ketika satu cowok pergi memesankan makanan dan minuman, si cewek menoleh ke arah meja orang-orang kurang kerjaan yang memperhatikan mereka, "Apa liat-liat?"
"Buset. Baru baikan udah galak aja lo, Al!" rutuk Fadhil.
"Tau, tuh. Lo udah hampir bikin Fadhil pipis di celana," kata Yoga yang sempat membuat Fadhil mengangguk, tak lama Fadhil sadar dan memukul kepala Yoga.
"Sembarangan punya lambe!" Fadhil melototkan matanya.
"Siapa suruh kurang pinter," cebik Aliyah membalas Fadhil.
Fadhil mendengkus. "Gini-gini gue pinter ngerokin babeh gue."
Aliyah memalingkan wajahnya, mengabaikan mereka.
"Kebanyakan cabe kuah aku, jadi pedes," desis Adel yang duduk di sebelah Putra.
Adel bukan tipe orang yang suka pedas. Dia tidak bisa memakan sesuatu yang pedas dan berujung sakit perut.
Putra menyodorkan mangkuk bakso miliknya, "Tukeran, Yang. Jangan banyak-banyak ambil sambel makanya, Yang."
"Ini kalo manggil yang-yangan mending duduk berdua aja, deh," usir Yoga yang sudah terlalu muak pada teman kasmarannya satu itu.
"Lo aja yang pergi!" seru Fairy ketus. Hidup Yoga kebanyakan omong dan protes. Berisik!
"Eh, Peri. Mbak Titin aja nggak pernah ngusir gue walaupun utang gue bulan kemaren belum dibayar. Lo yang bukan siapa-siapanya Mbak Titin kenapa ngusir gue?" sentak Yoga tak terima.
"Itu karna Mbak Titin udah capek sama lo, Ga!" cecar Adel memihak Fairy.
Mendengar itu, Yoga membalikkan badannya ke arah Mbak Titin. "Mbak Tit!" panggilnya pada wanita yang tengah menunggu rebusan minya matang.
"Apa?" Mbak Titin menoleh datar.
"Bener Mbak Titin capek sama saya? Pengen ngusir saya?"
"Iya, saya capek banget sama kamu. Pengen pensiun saya jadi tukang bakso!" cetus Mbak Titin tanpa pikir panjang.
Yoga membalikkan badannya lagi ke arah teman-temannya. Pemuda itu mengusap-usap dadanya. "Susah, ya, jadi orang ganteng," ujarnya dengan raut wajah sedih.
Melihat keanehan Yoga yang tidak bisa dikomentari lagi, malah membuat mereka geli sendiri dan berhasrat ingin membuang Yoga ke lubang raksasa yang ada di dunia.
🍓🍓🍓
Citra memandangi cucu laki-lakinya yang menonton kartun bocah kembar berkepala botak di layar televisi. Ia berjalan mendekati Arash sembari mengecek kembali penampilannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
With(out) Strawberry (COMPLETED)
Novela JuvenilJUDUL SEBELUMNYA 'STRAWBERRY MILK' Bagi Aliyah Afifa, susu stroberi adalah hidupnya. Sehari tanpa susu stroberi bagai insan tanpa pasangan, serasa ada yang kurang. Termasuk menerima Arash sebagai pacarnya, disogok dulu dengan iming-iming susu strobe...