05.Mulai Dekat

51 22 0
                                    

"Mereka tidak tahu perasaan kita"
~David Argantara~

Happi reading...

Acha berjalan dengan santai menyusuri koridor sekolah. Belum banyak siswa yang datang sebab ini masih pukul 06.24 pagi. Acha sengaja datang sepagi itu hanya untuk kembali tidur dikelas. Biasa habis marathon drakor.

"ACHAAAA!!!!!." Teriak seseorang, berhasil membuat Acha terjingkrak kaget. Acha berbalik dengan cepat untuk melihat siapa yang berteriak. Ternyata makhluk astral, Lesti.

Lesti segera berlari menghampiri Acha. Dengan napas yang tak beraturan ia memeluk Acha begitu erat.

"Lepasin dodol!." Akhirnya Lesti melepaskan pelukannya.

Acha mengerutkan keningnya, menatap temannya yang begitu aneh. "Lu kenapa, datang-datang teriak tros meluk gue."

"Gue capek Cha." Ujar Lesti, masih dengan napas tersenggal-senggal.

"Yaudah duduk." Acha duduk dikursi panjang dekat tiang koridor sambil menepuk tempat diseblahnya agar Lesti duduk.

"Cerita sekarang ada apa?." tanya Acha.

Lesti mengatur napas lalu memulai ceritanya. "Jadi, kemarin gue ketemu sama Faro. Lu tau Faro kan? Anak kelas IPA XII.4?." Acha mengangguk sebagai jawaban.

"Nah kemaren pas gue ketemu dia ngehadang gue, trus dia bilang 'Les Acha dimana?' gue jawab 'udah pulang, emng kenapa'. Dia bilang 'lu mau kan bantuin gue?'. Gue bingung dong ni anak kenapa, pas dia bilang kalo dia mau nembak lo behhh gue langsung nolak. Soalnya kan gue tau lu gak suka sama Faro kan? Jadi gue nolak bantuin dia". Kata Lesti panjang lebar.

Acha mengangguk, lalu menepuk pundak Lesti. "Makasih".

"Sama-sama pren." Lesti memeluk bahu Acha dari samping. "Eh tugas lo udah selesai blom?."

Acha sangat tau, Lesti ketika bertanya seperti itu ujung-ujungnya minta nyontek.

"Gak gue gak mau kasih." Acha melenggang pergi meninggalkan Lesti.

Lesti membulatkan mata sempurna mendengar perkataan temannya. "ACHAA!! TUNGGUIN!!." teriak Lesti sambil berlari.


*****


Jam pertama sedang kosong karena guru mapel sedang ada urusan. Jadi jam kosong hari ini siswa mengisinya dengan mengadakan konser dadakan dikelas.Kelas begitu ribut. Haikal dan teman-temannya berulah, mereka sekarang tengah bernyanyi sambil menggunakan alat kebersihan kelas.

Vino sebagai ketua kelas hanya diam menyaksikan keributan tersebut. Sesekali ia ikut bersenandung bersama.

Acha hanya tersenyum, melihat tingkah ramdon teman-temannya. Sedangkan David tidak lepas pandang memperhatikan Acha dari samping yang notabennya teman sebangku.

"Dung...plakk...dung"

"Jeng..jeng..jeng..."

"Tangan nya diatas semua" kata Haikal.

"kala ku pandang kerlip bintang yang jauh disana..." Haikal memulai nyanyiannya.

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang