08.Janji

38 17 0
                                    

"Setiap orang mempunyai kekurangan dan kelebihan"
~Acha

Happy Reading!!

Pembelajaran pertama sudah dimulai. Semua siswa sedang khusyuk mengerjakan tugas fisika dari Bu Tiara.

Sedang Acha, dia hanya diam tidak bergerak sama sekali dari tempatnya. Acha menatap kedepan, tatapannya kosong. Ia ingin sekali mengakhiri hidupnya saja. Ia sudah capek selalu dituntut oleh Dinda tanpa diberi sedikit kasih sayang dari mamanya.

David hanya sibuk menulis untuk nanti ia salin kembali dibuku Acha. David khawatir dengannya sejak tadi Acha tak mengatakan sepatah kata pun. David kembali menoleh kearah Acha yang berada disampingnya.

"Are you okey? " tanya David, sambil memegang tangan Acha. Acha hanya menggeleng tanpa menoleh sedikit pun.

David tersenyum kecut. Baru kali ini ia melihat Acha sekacau ini. David belum tau apa yang membuat Acha sampai seperti ini, namun ia tau kalau hati Acha sedang tidak baik-baik saja.

***

Bel istirahat telah berbunyi, semua siswa sudah keluar kelas. Termasuk David dan Acha. David mengajak Acha ketaman sekolah, untuk menenangkan hati Acha.


Mereka berdua duduk dikursi panjang yang sudah disediakan ditaman itu.

Tangan David naik mengusap pucuk kepala Acha.
Sambil terus menatapnya. Dari samping saja Acha terlihat begitu gelisah, namun ia belum mau bicara sama sekali.

"Cha." panggil David. Acha menoleh, manik mata mereka bertemu. Tatapan Acha begitu sendu, ia bingung mau mengatakan apa ke David.

"Cerita aja Cha, gue pasti dengerin kok" kata David lagi.

Acha menarik napas panjang lalu menghembuskannya secara kasar. Menggenggam erat tangan David. Tak disangka air mata lolos membasahi pipinya. David yang melihat itu segera membersihkan air mata Acha menggunakan ibu jarinya. Ia menarik Acha masuk kepelukkannya, membiarkan bajunya basah karena air mata Acha.

Acha kembali menangis. David masih setia mengelus lembut pucuk kepala Acha, sambil memeluknya.

"Tenang Cha ada gue disini, kalo ada yang gangguin lo lapor ke gue. " ujar David, menenangkan.

Acha melepaskan pelukkannya. Menatap David yang masih tersenyum.

"Jangan tinggalin gue Vid. " lirih Acha.

David tersenyum lalu mengangguk pelan sambil terus mengusap pucuk kepala Acha. "Gue janji Cha."

Acha pun tersenyum. Senyuman yang dirindukan David kembali terukir.

"Ada masalah apa? " tanya David, secara tiba-tiba.

Acha kembali termenung. Menghembuskan napas kasar. Lalu menceritakan semua yang terjadi tadi pagi. David masih setia mendengar semua cerita Acha tanpa memotong sedikitpun ucapan Acha.

Setelah selesai bercerita Acha menyandarkan kepalanya dibahu David.

"Tetap semangat Cha. Bagaimanapun keputusan mama kamu, kamu harus terima. Acha gak boleh sedih, disini masih ada gue yang mau denger semua kekesalan lo. Jangan pikir lo sendiri. No. Lo punya banyak temen termasuk gue. Kalo ada masalah cerita aja Cha, pasti gue denger and kasih lo motivasi juga kok tenang aja." ucap David sambil menggenggam tangan Acha.

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang