07.Sudah Pulang

48 22 1
                                    

"Kenapa dia datang membawa luka?"
~Acha

Happy reading!!

"Gue tuh masih gak percaya anjirr" ucap Lesti sambil menatap Acha yang hanya menatap kedepan. "Masa sih, lu udah pacaran aja? Padahal kemaren habis berantem kek kucing ama anjing" lanjutnya.

Acha menghembuskan napasnya lalu menatap Lesti. "Gue capek."

Lesti hanya melongo. Apa-apaan nih cuman gitu doang jawabannya dih kalo gitu mah Lesti gak usah kepo banget. Ya namanya juga Acha ya keras kepala dan nyebelin.

Sesampainya didepan rumah Acha, Acha segera turun dari mobil. "Thanks Vin."

"Welcome Cha, kita duluan ya." kata Vino

Acha menggangguk dan tersenyum.

Setelah mobil Vino jauh dari pandangan, Acha pun masuk kedalam rumah. Membuka pintu lalu mengucapkan salam "Assalamualaikum" ucap Acha lalu melangkahkan kakinya masuk.

Acha membulatkan mata sempurna ketika melihat seorang perempuan paruh baya yang masih keliatan muda, duduk di sofa utama sambil meminum secangkir teh. Itu Dinda? Ya Dinda sudah pulang.

Senyuman terukir dibibir Acha. Menghampiri Dinda lalu mengambil tangannya untuk dicium. Dinda yang paham lalu memberikan tangannya, Acha segera mencium punggung tangan mamanya.

"Mama kapan sampai?" tanya Acha lalu mendudukkan diri disofa samping Dinda.

"Baru" jawab Dinda, tanpa menatap Acha yang berada disampingnya.

Acha masih tersenyum, ia tidak menyangka mamanya pulang secepat ini.

"Mah aku mau ikut Olimpiade minggu depan boleh?" Ucap Acha.

Dinda hanya berdehem. Acha sedikit sakit hati ketika Dinda tidak menjawab apa-apa. Acha sudah biasa diperlakukan seperti itu. Tidak dianggap ketika bersama Dinda.

Dinda menoleh, menatap Acha yang tertunduk.
"Pergi sana, ganti baju." ujarnya dingin.

Acha menggangkat kepalanya menatap Dinda lalu mengangguk sambil tersenyum.

Sampai didepan pintu kamarnya, Acha menyandarkan kepalanya dipintu. Memikirkan sifat Dinda yang semakin berubah seiring waktu. Air mata Acha lolos begitu saja membasahi pipinya.

"Gak papa Cha" katanya sambil menghapus air matanya.

***

Malam ini Acha hanya didalam kamar. Tidak ada keinginan untuk keluar sejak sore tadi. Bi Inah hanya membawakan makanannya kekamar tanpa mengucapkan sesuatu. Dan mamanya juga tidak mencarinya atau khawatir karena Acha tak keluar.

Acha menyembunyikan diri didalam selimutnya. Mencoba memejamkan matanya namun begitu susah. Pikiran Acha kemana-mana. Memikirkan Dinda, sekolah, tentang olimpiade, hubungannya dengan David. Arghhh sial! Otak Acha serasa mau pecah memikirkan semua itu.

Ting!!

Ponsel Acha berbunyi. Sebuah notifikasi dari David.

David 📸

Malam ayang 😡

Apaan

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang