Ekstra Part

94 11 5
                                    

Happy Reading🦋

Prilly memasuki kamar Acha. Kamar yang bercorak hijau muda dengan perpaduan warna putih, begitu menyejukkan. Ditambah beberapa bunga segar yang berada dipojok kamar, menambah nuansa ketenangan dikamar ini.

Aroma parfum bubble gum milik Acha menyeruak didalam kamar. Menjadi penyambut saat kita memasuki kamarnya. Kamarnya begitu rapi. Banyak sekali polarid yang terpajang. Ntah itu foto pemilik kamar ini, maupun foto biasnya.

Pandangan Prilly tertuju pada sebuah rak yang berisi album Nct. Ia berjalan mendekati rak tersebut. Prilly kagum pada sahabatnya itu. Sebegitu ngefans nya ia kepada boyband Korea ini, sampai rela ngabisin banyak duit cuma untuk beli album.

"Gue tebak, kalau semua album ini dijual, pasti totalnya nyampe 2M. Gue tebak!" celetuknya dengan kepala yang menggeleng-geleng.

Sorot mata Prilly tertuju pada secarik kertas yang tergantung dipojok kiri atas rak tersebut. Kertas berwarna hijau, yang berisi tulisan tangan milik Acha.

"Thank u so much for being to happiness." ~Acha💚

Senyuman Prilly terukir setelah membaca isi surat itu. Ia kembali meletakkan surat tersebut ditempatnya semula.

Suatu foto menarik perhatiannya. Foto yang dipajang dekat dengan rak album itu, berisikan gambar Acha yang tengah vidcall bersama seluruh member Nct. Prilly menganga saat melihat foto itu. Mau heran, tapi ini Acha.

"Mungkin masih banyak lagi kejutan selanjutnya yang ada dikamar ini."

Langkah Prilly terhenti didepan lemari baju milik Acha. Tangannya terulur memegang gagang pintu lemari. Perlahan, ia membuka pintu lemari itu. Sorot matanya langsung tertuju pada sebuah kotak yang terletak dibawah baju-baju yang ada dilemari itu.

Prilly berjongkok lalu mengambil kotak itu. Ia mendudukkan dirinya dilantai depan lemari. Keningnya mengerut. Perlahan ia membuka kotak berwarna hitam tersebut.

Mata Prilly membulat sempurna saat melihat isi dari kotak tersebut. Terdapat beberapa foto Acha bersama orangtuanya, sebuah surat, dan satu boneka beruang kecil.

Prilly mengambil satu persatu polarid foto yang warnanya sudah memudar itu. Prilly tersenyum tipis melihat foto-foto itu.

"Acha waktu kecil tengil banget pasti." Ucapnya diselingi kekehan kecil.

Setelah cukup melihat foto-foto itu, Prilly lanjut mengambil boneka beruang kecil yang juga Acha taruh didalam kotak tersebut. Dileher boneka itu, terdapat kalung berinisial A. Yang terlintas diotak Prilly saat melihat kalung berinisial A itu adalah, nama Acha.

Lanjut, Prilly mengambil secarik kertas yang sudah berwarna kekuningan. Perlahan Prilly membuka surat itu.

Hai ini Acha. Hehe. Sebenarnya aku gak tau kotak ini bakal ada yang dapat atau enggak. Tapi, aku rasa bakal ada yang nemuin deh, soalnya aku taruh dibawah baju.

Acha cuma mau bilang, kalau Acha kangen sama Mama Papa. Acha kangen dengan canda tawa kalian. Acha kangen perhatian kalian berdua. Mama sama Papa tahu? Jika selama ini, Acha selalu menderita. Sangat banyak masalah yang Acha alami, dan Acha ingin bercerita ke kalian. Tapi, Acha kembali ingat jika kalian sedang sibuk. Dan tidak ada waktu untuk mendengar cerita Acha.

Setiap malam, Acha hanya bisa menatap langit malam yang dihiasi ribuan bintang. Acha menangis dalam diam. Merasakan sakit yang selalu datang tanpa izin. Sakit. Kalian tahu? Ini begitu sakit.

Acha selalu mengeluh kepada Tuhan tentang sakit ini, dan bahkan tentang semua masalah yang Acha alami. Acha ingin mati, tapi Tuhan tak mengizinkan.

Acha sudah begitu lelah dengan alur takdir. Acha hanya menginginkan Papa sama Mama balik, menjadi orangtua yang utuh demi Acha. Tapi, kenapa begitu susah untuk kalian kembali? Hanya itu keinginan Acha.

Dari penyakit ini, Acha tahu jika ada banyak orang yang tak dapat dipercaya. Dan ada juga yang baik dan dapat dipercaya. Contohnya Prilly. Dia orang yang begitu baik. Dia mau-mau aja temenan saja aku, padahal dia tau kalo aku penyakitan.

Emm...

Prill, gue pamit ya? Maaf sudah merepotkan diri lo. Gue benar-benar beruntung ketemu dengan lo. Walau awalnya lo benci sama gue, tapi rasa benci itu akhirnya berubah jadi rasa peduli. Thanks udah nemenin gue sampai akhir napas gue. Gue janji, kalo gue masuk syurga gue bakal kasih tau lo lewat mimpi, siapa tau lo mau ikut juga hehe>< canda.

Untuk Mama sama Papa, Acha pamit ya. Maaf selama ini Acha belum bisa jadi anak yang berbakti sama kalian. Acha harap kalian bisa rukun ya, walau hubungan Mama sama Papa udah gak bisa bersama. Terima kasih, sudah banyak mengajari Acha mulai dari belajar jalan, belajar bicara, belajar membaca, menulis. Acha banyak berterima kasih sama Mama Papa. Kalian orangtua terbaik yang Acha punya. Acha sayang Mama Papa❤️!!

Tanpa aba-aba air mata Prilly jatuh membasahi pipinya. Hatinya terasa sesak saat membaca surat itu. Memang isinya sedikit absurd namun berhasil membuat siapapun yang membacanya merasakan sakit yang teramat menyayat hati.

Acha anak yang begitu baik, dan pintar ternyata banyak menyimpan kesedihannya sendiri. Menyembunyikan semuanya dibalik senyum manisnya.

Kini, rasa sakit yang selalu ia rasa sudah tak ada lagi. Anak baik itu telah beristirahat. Beristirahat untuk selamanya. Senyuman yang begitu indah sekarang hanya tinggal kenangan. Canda tawa dan suara merdu juga telah lenyap. Namun, kebaikan dan kasih sayang yang selalu ia berikan kepada setiap orang tidak akan pernah hilang. Dan akan selalu teringat.

Acha pergi tidak sendiri. Melainkan bersama kekasihnya, David. Jika kembali mengingat bahwa David juga meninggal disaat yang bersamaan dengan meninggalnya Acha. Pukul 21.37 malam. Ini adalah takdir. Tak ada yang dapat disalahkan, karena semuanya terjadi sesuai kehendak-Nya.

Mereka berdua dipertemukan didunia untuk saling melengkapi setiap kekurangan. Melewati berbagai macam ujian bersama. Dan pada akhirnya keduanya menyelesaikan semua tugas mereka didunia. Dan berjanji untuk dapat bersatu disurga. Kini, Acha dan David telah berbahagia disurga. Meninggalkan semua beban dan rasa sakit yang selalu mereka rasakan didunia.

*****

(happy end disurga)

Terima kasih telah membaca cerita ini hingga selesai. Jika kalian menyukai certa ini, boleh dong dispil keteman-teman kalian.

Ada yang mau disampein ke para karakter?

Acha ?

David ?

Prilly ?

Farel ?

Vino ?

Lesti ?

Faro ?

Tante Dinda ?

Om Rey ?

Saya ?

Jangan lupa vote, komen, and follow.


Okeh sekian terima ayang Jaemin💚🙏



ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang