27. Hujan

36 15 0
                                        

~Happy Reading~

Acha menghampiri bankar David, yang berada didekat bankarnya. Ia membuka secara pelan gorden penghalang mereka. Acha berjalan secara perlahan mendekati bankar David.

Tatapannya sayu melihat kondisi David yang terluka lumayan parah. Acha membelai secara halus rambut hitam lebat milik kekasihnya itu.

"Vid, aku mau kita putus ya? Soalnya aku tidak pantas bersamamu." lirihnya. Tanpa ia sadari air matanya jatuh begitu saja.

"Aku egois, kenapa waktu itu aku nerima kamu,"

Tangan David bergerak, membuat Acha terkejut. Dengan cepat ia menyambar pipinya untuk membersihkan air matanya.

Senyuman Acha terukir saat melihat David mulai membuka matanya.

"Yang mana sakit Vid?" tanyanya.

David hanya menggeleng pelan seraya tersenyum.Tangannya naik meraih pucuk kepala Acha, ia mengusapnya dengan penuh kasih sayang.

"Aku gak kenapa-kenapa." balas David.

"Sebenarnya kamu punya masalah apasih, sama Faro?"

"Aku juga gak tau, tadi itu, tiba-tiba aja Faro nyerang aku. Aku gak tau penyebabnya apa."

"Emang perlu dikasih pelajaran tuh anak!"

"Emang berani?"

"Berani lah. Bukan Acha namanya kalo gak berani lawan cowok."

"Widihhh... Cewek aku jago juga ya,"

"Iya dong, Acha kan pacarnya David. Hehe." ucap Acha sambil cengengesan.

David mencoba bangkit dari tidurnya. Acha membantu David duduk. Lalu ia memberikan segelas air minum untuk David.

"Mau apa?" tanya Acha seraya menaruh kembali gelas yang sudah kosong itu keatas nakas.

"Mau bareng kamu aja." balas David sambil mengeluarkan puppy eyes andalannya.

Acha menggidik ngeri, "Jijik tau..."

"Kan kamu juga sering begitu,,"

"Dah, aku mau pulang. Kamu gak papa kan tinggal disini sendiri?" tanya Acha sambil mengambil tasnya dibankarnya tadi.

David membulatkan matanya, "Buset, masa kamu tega sih, ninggalin aku sendiri disekolah. Ntar kalo aku digoda sama setan gimana?"

"Gak papa, kan emang kerjaan setan buat ngegoda manusia." jawab Acha santuy.

"Jahat banget sih, Cha." David memanyunkan mulutnya, mirip sekali anak kecil.

"Uuhh... Gemes banget sih, pengen aku bunuh sekarang juga." ucap Acha sambil menarik-narik pipi David dengan gemas.

"Sakit, Cha."

David turun dari bankar. Mengambil tasnya dikursi, lalu menarik pelan Acha keluar dari UKS.

Mereka berdua melihat sekeliling. Sekolah benar-benar sepi, malahan sekarang tengah gerimis.

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang