15.Matcha

47 16 0
                                    

~Happy Reading~

Pagi ini, Acha akan melakukan aktivitasnya seperti biasa ketika libur ia akan joging. Acha melakukan pemanasan dihalaman rumahnya, sebelum keluar untuk berlari.

"Satu...dua...ti- hai mbak Lisa!" Acha menyapa Mbak Lisa yang tengah menyapu halaman rumah. Mbak Lisa menoleh lalu melambaikan tangannya sambil tersenyum.

"Non mau kemana?" Tanya Mbak Lisa.

"Mau joging mbak, mbak mau ikut?"

"Tidak usah, saya banyak kerjaan kapan-kapan saja." Mbak Lisa menolak halus ajakan Acha. Sudah biasa ketika ia sedang menyapu dihalaman dan Acha mau pergi joging pasti ia diajak.

Acha mengangguk paham, bagaimanapun Mbak Lisa juga harus bekerja kalau dia tidak bekerja bisa-bisa ia dipecat sama Dinda.

"Yaudah, Acha mau lari dulu, papay!" Acha berlari dengan santai, meninggalkan halaman rumahnya.

Dengan kaki panjangnya, Acha dapat mengambil langkah sedikit lebar. Setiap ia berlari dan ia bertemu dengan seseorang pasti dia sapa.

"Woy Acha!!!"

Acha langkahnya terhenti, menoleh dengan cepat untuk melihat siapa yang meneriakinya. "Ck! Dia lagi."

Gilang berlari menghampiri Acha. Dengan napas berburu ia berusaha berlari. Saat sampai di depan Acha, ia lalu duduk berjongkok diatas trotoar.

"Kalo habis lari itu, kakinya jangan ditengkuk tapi diluruskan. Mau lo darah lo itu tersumbat?" Kata Acha, sambil melipat kedua tangannya didepan dada.

Gilang menurut, ia pun duduk lalu meluruskan kaki. Gilang merogoh kantong celananya, mengambil sepucuk surat berwarna pink.

"Nih." Gilang memberikan surat tersebut untuk Acha. Acha menerimanya dengan tatapan heran.

"Surat apa nih?" Acha membolak-balik surat tersebut.

"Itu bukan surat, tapi undangan." Ucap Gilang.

Acha menganga. "Eh buset.. undangan dari mana?"

"Besok malam gue ultah, lo datang ya?" Gilang bangkit dari duduknya.

"Astaga Gilang, lo tuh cowok ngapain pake undangan warna pink gini?" Acha tak habis pikir dengan temannya satu ini. Selain suka sama ayam ia ternyata juga suka warna pink.

"Serah gue. Btw untuk baju udah gue tentuin pake baju warna Navi."

"OH. Ya nanti gue datang."

"Lu mau kasih gue hadiah apa? Mobil ferari kah?, lamborghini kah?, penhouse kah?, at-"

"Dih, lo pikir gue bakal kasih lo itu semua? Gak!." Acha memotong ucapan Gilang. Dan membentak semua ucapannya.

"Ye kan siapa tau." Ucap Gilang sambil cengengesan. Acha menatap datar Gilang.

"Gak usah berharap! Dah gue mau lanjut joging." Acha melanjutkan jogingnya, meninggalkan Gilang yang sedari tadi senyum-senyum.

"Argghhhh....salting gue salting... Makkk!!! Calon mantu mu mau datang besok malam!!" Gilang berjingkrak kegirangan. Ia tidak peduli banyaknya orang yang berlalu lalang dijalan.

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang