26. Terluka

37 15 1
                                    

~Happy Reading~

"ASSALAMUALAIKUM, ACHA!!!!"

Lesti berjalan naik kelantai dua kamar Acha. Seperti biasa, setiap ia datang ia selalu main masuk saja yang penting ucapkan salam sebelum masuk.

Tanpa pikir panjang Lesti memasuki kamar Acha yang terlihat gelap. Hanya diterangi oleh lampu-lampu berbentuk bintang dilangit kamar. Lesti menarik kasar selimut yang menutupi seluruh tubuh Acha.

"BANGUN WOI! DAH PAGI!!!" teriak Lesti tepat ditelinga Acha. Acha terlonjak kaget dengan teriakan itu. Membuatnya hampir saja terjatuh kelantai. Emang ya kalo cari temen tuh harus yang kalem jangan yang suka ngegas kayak Lesti.

"Apaan sih lo? Gangguin orang tidur." Acha mencoba bangkit namun tenaga nya belum terkumpul sepenuhnya.

Lesti menyalakan lampu kamar. Ia memperhatikan Acha yang sedang termenung dipinggir kasur. Lesti melihat boneka beruang kecil dilantai lalu ia mengambilnya. Tiba-tiba saja terlintas diotaknya sebuah ide.

"Ngekhayal aja lo. Awas ntar kesambet." ucapnya seraya melempar boneka tersebut tepat diwajah Acha.

Acha menatap tajam sahabatnya itu. Lalu ia berdiri dan berjalan menuju kamar mandi. Lesti sendiri sudah takut saat melihat Acha berdiri. Ia pikir Acha bakal menyerangnya, ternyata tidak. Ah, sial! Jantungnya hampir copot.

Sambil menunggu Acha selesai mandi, Lesti memutuskan untuk membaca novel milik Acha. Suara decitan pintu kamar mandi terdengar. Dengan cepat Lesti menoleh, diambang pintu sudah ada Acha yang terlihat begitu cantik habis mandi.

"Wow, so sexy." ucap Lesti meniru ucapan Jaemin.

"Bacot lo." balas Acha. Ia lalu berjalan menuju ruang ganti bajunya yang berada didekat lemarinya.

Setelah selesai memakai seragam sekolahnya, dan sedikit berias agar tak terlalu kelihatan pucat. Acha segera menyusul Lesti yang sudah menunggu didepan pintu.

"Ayo." ajak Acha.

"Kita sarapan dulu Cha, gue laper. Belum makan dari rumah." ucap Lesti seraya memanyunkan mulutnya.

Acha bergidik ngeri melihat ekspresi muka sahabatnya tersebut. "Yaudah ayo turun, dodol."

Sesampainya diruang makan, Lesti lumayan terkejut dengan seorang yang tengah duduk sambil menikmati makanannya.

"Itu siapa?" bisik Lesti tepat ditelinga Acha.

Acha menoleh kearah Lesti. "Itu saudara tiri gue. Namanya Stella."

Lesti ber-oh. Lalu ia mendudukkan dirinya dikursi. Lesti menatap tajam Stella, tatapannya tak berkutik sedikitpun.

Stella yang tengah asik makan, merasa diperhatikan. Ia pun mengangkat pandangannya menatap Lesti.

"Apa lo?!" tanya Stella.

"Apa? Mau bye one?" Tak mau kalah dari Stella, Lesti pun menantangnya.

"Gak usah belagu." balas Stella seraya memutat bola matanya malas.

Acha hanya memperhatikan adu mulut itu. Tak ingin merusak acara makannya, ia lebih mementingkan isi perutnya dari pada mengurus kedua makhluk didepannya.

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang