02.Friendzone?

137 31 1
                                    

HAPPY READING!!

Bel istirahat telah berbunyi menandakan jam pelajaran pertama telah selesai.Semua siswa disetiap kelas telah berhamburan keluar kelas menuju kantin, untuk memberi makan cacing-cacing yang sedari tadi mengadakan konser dadakan diperut mereka. Mana konser dangdut lagi:)

Acha, Lesti and Vino berjalan menyusuri koridor kelas menuju kantin. Ya seperti biasa, setiap mereka jalan bareng, mereka bertiga menjadi perhatian tersendiri bagi siswa siswi yang ada disekitar. Bukannya mengapa, mereka bertiga adalah anak-anak ternama disekolah. Vino yang ganteng dan kaya plus notabennya sebagai ketua OSIS. Lesti yang cantik, baik dan salah satu model terkenal diJakarta. Dan Acha si anak baik, cantik, ramah, dan jangan lupa dia anak pengusaha kaya raya. Tentu saja banyak siswa-siswa lain yang iri kepada mereka.


Setelah sampai didalam kantin mereka duduk dikursi pojok yang sudah menjadi tempat mereka, tidak ada siapapun yang berani duduk disana kecuali temen terdekat mereka bertiga.
Kedatangan mereka menjadi perhatian bagi siswa yang ada disana. Iri? Yap, banyak kaum hawa yang ingin duduk bersama Vino begitu juga dengan kaum adam yang ingin duduk didekat Acha dan Lesti.

Lesti mengedarkan pandangannya. Ia menggidik ngeri saat sadar dirinya dan teman-temannya menjadi sorotan para siswa yang berada dikantin.

"Ada yang salah sama gue? Sampe-sampe mereka liatnya gitu amat." Gumamnya.

Acha yang mendengar ucapan Lesti itu, menoleh. "Seperti biasa."

"Mau pesen apa?" Tanya Vino kepada kedua sahabatnya. "Biar gue yang pesenin." lanjutnya.

Acha meraih selembar kertas yang berisi menu makanan yang tersedia dikantin tersebut.

"Somay bakar sama jus jeruk." ucap Acha dengan mantap.

"Gue juga." kata Lesti singkat.

"Dih ngikut mulu lu." Cibir Acha seraya memutar bola matanya, malas.

"Gak papa sekali-kali biar cepet datang makanannya, kasihan nih cacing gue kelaparan." Lesti memanyunkan mulutnya sambil memegangi perutnya.

Vino terkekeh melihat tingkah laku dua sahabatnya yang begitu lucu. Kek tuyul kan Vin.

"Sebentar ya pren ayang mau pergi bentar, papay." Vino melambaikan tangannya lalu beranjak dari tempat duduk untuk pergi memesan makanan.

Acha dan Lesti melongo melihat penuturan teman cowok mereka.

"Astagafirullah itu Vino apa bukan sih?" Lesti menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

Acha bergidik ngeri melihat tingkah temen cowoknya itu "Kerasukan apaan si Vino" menggeleng kepalanya.

"Reog kali." Tebak Lesti asal-asalan lalu tertawa.

Setelah menunggu beberapa saat, Vino datang membawa nampan yang berisi pesanan mereka. Vino menaruh makanan sesuai pesanan sahabatnya ya walau dua perempuan itu memesan makanan yang sama.

"Nih makan yang banyak yah." ucap Vino lalu duduk dikursinya.

"Makasih vin." ucap Acha sambil mengambil makanannya.

"Maaci pren." ucap Lesti sambil menumpukkan tangannya dengan tangan Vino.

Acha membulatkan mata sempurna, melihat pemandangan membagongkan."Ekhhmmm.." Acha berdehem, sengaja.

Lesti yang sadar apa yang dia lakukan langsung melepas genggaman tangannya "S-sorry vin, gue refleks."

Vino mengangguk "gak papa."

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang