32. Malaikat Baik

29 14 2
                                    

Selamat Membaca!!!

Prilly mengintip dipintu kelas Acha. Sudah 2 menit ia disitu menunggu. Bahu Prilly merosot turun, mendudukkan diri dilantai sambil memperhatikan guru yang sedang menjelaskan dikelas sahabat itu.

Guru bertubuh tinggi, dengan kaca mata minus menghiasi wajahnya, menoleh kearah pintu. Menatap sinis Prilly yang tengah duduk didepan pintu kelas.

"Ngapain kamu disitu?" tanya guru tersebut.

"Nonton bola Pak!" celetuk Prilly seraya bangkit dari duduknya.

"Kamu, kalau ditanya. Pergi sana."

"Siapa lo, nyuruh gue pergi?"

"Saya guru!"

"Nggak tanya."

"Pergi dari situ, atau saya lapor kamu ke kepala sekolah akibat mengganggu konsentrasi teman kamu."

"Emang gue menganggu kalian?" tanya Prilly kepada semua siswa. Mereka semua serentak menggeleng sambil menatah tawa.

"Noh, liat pak. Mereka semua menggeleng, itu artinya tidak dong.

"Dasar murid brengshake!" gerutu guru itu.

"Bapak pikir saya nggak denger? Dasar guru jenggotan." ucapan Prilly berhasil membuat semua siswa yang menonton tertawa lepas, benar-benar kocak. Prilly tak salah, memang guru tersebut memiliki sedikit jenggot.

Dengan geram, guru tersebut melemparkan penghapus papan tulis kearah Prilly. Dengan cepat Prilly menghindar lalu kembali mengintip seraya mengejek guru itu.

"Guru jelek, wleee." ejek Prilly seraya menjulurkan lidahnya.

"Awas kamu Prilly!! Nilai kamu saya kasih turun."

"Saya nggak peduli," Prilly lalu pergi dari situ.

Semua siswa yang berada dalam kelas hanya tertawa melihat tingkah laku Prilly dan guru bahasa Mandarin itu. Sudah tidak heran lagi, dengan sikap Prilly yang sangat tidak menyukai guru itu karena memang guru satu ini sangat ngeselin.

"Kalian ngapain ketawa?" tanya Pak Min Hoo selaku guru bahasa Mandarin.

Dengan serentak semua siswa menggeleng. Raut wajah mereka terlihat ketakutan, jika Pak Min Hoo marah, sudah pasti imbasnya ke tugas.

"Pelajaran hari ini saya akhiri. Untuk tugasnya kalian kerjakan halaman 87 - 89 besok dikumpul."

Semua siswa terkejut dengan tugas yang diberikan. Baru juga komat kamit semoga tugasnya sedikit, eh malah dikasih banyak.

"Dasar guru prik!" gumam Vino.

"Guru kayak gini, enak diracuni." celetuk David.

"Semoga aja pulang nanti kecelakaan, biar gak usah masuk lo besok. Guru bangcat." geram Haikal.

Setelah Pak Min Hoo keluar dari kelas, semua siswa menyumpah serapahi guru tersebut. Benar-benar gila jika memberikan tugas. Untung jika tugas itu dikasih nilai, paling cuma dikasih tanda tangannya. Dia pikir kita butuh tanda tangannya yang burik itu? Dih, mending minta tanda tangan artis dari pada tanda tangan dia.

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang