25. Your Moment

41 14 0
                                    

~Happy Reading~

Acha duduk disebuah kursi dibalkon kamarnya. Mencoba untuk merilekskan pikiran dan hatinya yang sedang tidak baik-baik saja. Ia selalu dihantui oleh perasaan saat akan melakukan operasi yang tak tahu kapan akan dilaksanakan.

Nasib seorang Acha tak seperti yang orang lain liat. Anak yang baik, ramah dan sangat sopan ini, banyak menyimpan lukanya sendirian. Kehilangan orang terdekat saat tahu penyakitnya adalah ketakutan terbesar bagi Acha. Ia tak tahu harus berbagi cerita dengan siapa, seakan semua orang begitu baik dan tidak bisa untuk mengungkapkan semuanya.

"Ini obat apa Cha?" .

"Lo sakit apa?"

"Lo nyembunyiin apa sama gue?"

"JAWAB CHA!!"

perkataan Lesti saat ditoilet tadi kembali berputar diotak Acha. Ia sungguh frustasi dengan ini semua. Ia bingung harus mengatakan yang sebenarnya, harus dimulai dari mana? Ia benar-benar bingung.

"Pengen mati aja, Tuhan." lirih Acha seraya menatap kedepan. Air matanya jatuh begitu saja membasahi pipinya.

"Acha capek dengan ini semua. Acha pengen pergi dari dunia ini, "

Matahari mulai tenggelam. Angin malam mulai mengusik keheningan. Acha menyembunyikan wajahnya diantara lututnya. Tubuhnya bergetar, air matanya mulai berjatuhan.

"Acha banyak bohong sama semua orang. Semuanya pada baik sama Acha, tapi Acha malah membalas kebaikan mereka dengan kebohongan ini." lirih Acha dalam tangisannya.

"Tuhan, apakah Acha salah sudah menyembunyikan semua ini? Apakah Acha salah sudah membohongi semua orang?"

"Mungkin waktu ku sudah tak banyak. Namun, ku pinta kepadamu Tuhan, berilah aku kesempatan untuk membuat mereka bahagia sebelum aku pergi untuk selamanya."

Pandangan Acha naik menatap langit yang dihiasi ribuan bintang yang bersinar disana. Seperti sedang menghibur kesedihan Acha, bintang tersebut berkilau-kilau. Senyuman Acha terukir, perasaannya mulai membaik.

"Terima kasih selalu menghiburku dengan keindahan kalian." ucapnya sambil tersenyum.

****

Seorang perempuan turun dari taksi tepat didepan rumah Acha. Ia berjalan menuju pintu rumah Acha. Sebelum mengetuk pintu, ia menata rapi pakaian dan juga make upnya.

Tok..
Tok..
Tok...

"Ya sebentar.."

Bi Inah membukakan pintu rumah. Ia tampak bingung dengan kedatangan perempuan itu. Sebelumnya ia belum pernah bertemu, jadi sudah pasti Bi Inah bingung.

"Cari siapa ya?" tanyanya.

Perempuan itu langsung masuk kedalam rumah, tanpa menjawab pertanyaan Bi Inah. Dengan kesalnya Bi Inah menutup pintu lumayan keras.

Mbak Lisa yang sedang beres-beres didapur bersih, terkejut. Segera ia menuju ruang tamu dan melihat Bi Inah yang sedang meremuk-remukan kain lapnya. Pandangan Mbak Lisa tertuju kepada perempuan tadi yang sedang duduk anteng disofa.

Lalu ia menghampiri tamu tersebut. "Cari siapa ya?"

Perempuan itu menoleh, "Acha ada?"

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang