10. I'm Gone..

51 18 0
                                    

Seperti biasa, jangan lupa vote and komen disetiap paragraf pren😽

。。。。

~Happy Reading~

"Sarapan dulu deh." ucap Acha lalu melenggang keluar kamar. Acha berjalan menuruni tangga dengan riang sambil sesekali bersenandung.

Ketika sampai dianak tangga terakhir. Sorot mata Acha tertuju pada koper besar berwarna ungu. Mata Acha kemudian melihat sekeliling mencari keberadaan pemilik koper tersebut. Koper itu punya Dinda.

Acha mengabaikan koper itu lalu pergi ke ruang makan untuk sarapan sebelum kesekolah. Dimeja makan sudah ada Dinda yang juga tengah sarapan. Sepertinya Dinda akan pergi.

"Pagi mah," Sapa Acha lalu duduk dikursi yang berhadapan dengan Dinda. Dinda tak menggubris dia tetap santai makan.

Selesai makan, Dinda segera pergi dari ruang makan meninggalkan Acha yang masih bingung dengan sikap Dinda.

"Mama kenapa?" Tanya Acha, bermonolog.

Acha pun juga sudah selesai, ia langsung menghampiri Dinda untuk sungkem sebelum berangkat.

Dinda tengah duduk diruang tamu. Acha langsung saja duduk disampingnya. Dinda menoleh melihat Acha yang daritadi tersenyum kecut.

"Ada apa?" tanya Dinda. Acha menggeleng pelan.

"Mama mau pergi lagi," lirih Acha.

"Ya."

"Terus, Acha disini sama siapa? Lagipun esok Acha ada olimpiade, Mama gak mau nemenin Acha?"

"Mama gak bisa, suami mama suruh mama pulang cepat."

"Tapi Mah,"

"Sudahlah Cha, kamu baru mau ikut belum juga menang"

Kata-kata Dinda barusan langsung membuat hati Acha seperti teriris. Bisa-bisanya Dinda berkata seperti itu. Apakah dia tidak berfikir sedikitpun?. Acha butuh supportnya bukan kata-kata yang bikin down.

"Yaudah gak papa kalo Mama gak mau, Acha bisa ajak Papa kok." tandas Acha.

Dinda membulatkan matanya. "Gak!! jangan pernah kamu pergi dengan Papa kamu lagi." Sarkas Dinda.

Acha terlonjak kaget mendengar ucapan Dinda barusan. Dia melarang Acha untuk pergi dengan Papanya, sedangkan ia saja tidak mau menemaninya. Sungguh tidak adil.

"Tapi Mah, Acha harus pergi sama siapa? Lagipun Mama ga mau temenin Acha."

"Kalo Mama bilang jangan ya jangan!"

"Mama maunya apasih?!" Ucap Acha frustasi.

"Ohh.. Berani ya kamu." Balas Dinda.

Plaakkk!!

Satu tamparan mendarat dipipi Acha, membuat Acha meringis kesakitan.

"Salah Acha apa Mah? Acha cuman mau ditemani Mama tapi Mama mau pergi trus Acha mau ditemani Papa juga salah. Mau mama APA?!" Napas Acha berburu. Kali ini ia tidak takut dengan Dinda.

ACHA [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang