Bak aktor yang sedang syuting film mata-mata, Dara mengendap-endap, ia menoleh kanan, kiri, dan belakang untuk memastikan bahwa tidak ada yang melihatnya datang bersama Gamal hari ini.
Untung saja Gamal masuk dari arah belakang sekolah, jadi Dara rasa kemungkinan ia bertemu murid-murid yang suka bergosip jadi sedikit.
Setelah merasa aman, Dara menegakan tubuhnya, ia mulai berjalan dengan santai masuk ke dalam gedung.
Dari arah kejauhan Gamal hanya tersenyum kecil memperhatikan gerak-gerak Dara yang konyol, gadis itu memang menggemaskan.
Gamal menghela napas berat, ia termenung memikirkan kejadian kemarin saat ia melihat Dara dipeluk oleh cowok itu.
Sebenarnya Gamal masih bertanya-tanya siapa cowok itu dan apa hubungannya dengan Dara. Tapi ia berfikir kembali, untuk apa ia mengurusi hal seperti itu.
Gamal berfikir positif, mungkin saja itu hanyalah temannya Dara, dilihat dari gaya bicaranya dengan Dara sih begitu.
"Sebenarnya gue kenapa sih? Lagian gue gak punya hubungan apapun sama Dara,"gumam Gamal.
Gamal memperhatikan pantulan dirinya di kaca mobil yang terparkir tepat disampingnya, ia memperhatikan wajahnya sendiri.
Gamal menghela napas pelan. "Ya! Gue hanya ngefans sama dia. Itu aja,"katanya dengan penuh yakin.
Setelahnya Gamal menyimpan Helm diatas kaca spion, lalu ia turun dari motor karena dirinya sudah merasa cukup aman untuk masuk dan menyusul Dara menuju kelas.
-oOo-
"Hah?! Apa Lo kata?"sentak Gina terkejut, akibatnya orang-orang di kantin yang tidak berdosa jadi terkejut akibat lengkingan suara Gina yang lantang.
Dara menyantap mie ayamnya dengan santai. "Kemarin dia ke rumah gue."
"Kok dia gak ngasih tau gue sih kalo mau balik. Dasar cowok gila! Otak sableng, pengen gue bejek-bejek tuh orang,"ucap Gina menggebu-gebu.
"Kenapa sih Lo? Kayanya dendam banget sama Dika?"tanya Dara penasaran.
"Lo gak inget apa waktu dia pergi ninggalin kita? Gak ngasih tau sedikit pun, tiba-tiba dia ninggalin surat kalo dia pindah ke Inggris,"Gina mengingatkan kenangan yang membuatnya kesal itu pada Dara.
Dara mengingatnya jelas, namun ia sudah melupakan itu, menurutnya pasti selalu ada alasan dibalik sebuah tindakan bukan?
"Dia ngajak kita ketemuan, gimana?"tanya Dara.
"Yaudah, bagus itu, pengen gue jadiin dia ayam penyet sekalian,"Tangan Gina mengepal hebat, mengungkapkan bahwa gadis itu benar-benar akan perkataannya.
Dara meletakan sumpitnya. "Udahlah Gin, Dika itu kan Sahabat kita juga. Kasian dia baru balik dari Inggris."
Gina termenung, wajah amarahnya tiba-tiba pudar.
"Lo gak inget apa waktu dia gantiin Lo jadi kakegurui pas festival SMP waktu itu?"
Gina menghela napas berat, ia jadi flashback mengingat kejadian konyol itu.
"Ya iya sih, tapi tetep aja gue masih kesel karna dia ninggalin kita tanpa cerita sedikitpun sama kita."
"Udahlah, Dika juga pasti tau kalau dia salah, kemarin dia juga sempet minta maaf karna hal itu."
Gina mendesah berat, bagaimanapun yang dikatakan Dara ada benarnya. Mungkin ia kesal dengan apa yang dilakukan Dika padanya, namun ia tahu kalau Dika adalah sahabatnya sejak dulu, mereka sering menghabiskan waktu bersama-sama sejak SD.
"BTW, kemarin sore gue liat Gamal di taman sendirian, gak tau tuh lagi makan nasi goreng kayanya."
Uhuk!
Uhuk!
"Author biadab, gue lagi makan mie enak-enak malah dibikin keselek."
-oOo-
Dara baru saja keluar dari minimarket yang letaknya dekat dengan sekolah. Saat ia keluar, mata Dara tak sengaja menemukan sebuah mobil Toyota Fortuner berwarna hitam yang terparkir di seberang jalan.
Awalnya Dara tak memperdulikan akan hal itu, namun setelah seseorang turun dari mobil itu membuat Dara menganggarkan niatnya untuk pergi dan acuh.
Dara melihat sosok cowok berkemeja hitam yang keluar dari kursi penumpang dan berjalan ke sebelah kiri untuk membukakan pintu penumpang. Tak lama setelahnya sesosok wanita dengan gaun merah muda selutut keluar dari sana.
Gadis itu begitu cantik dengan rambutnya yang tergerai bebas bergelombang.
Dara menyipitkan matanya, sosok cowok itu begitu tak asing dikedua matanya.
"Bukannya itu...?" Dara memastikan lagi. "Faldo?"
Dara yakin dengan apa yang ia lihat, ia tak salah, itu pasti Faldo A.K.A pacar kakanya.
Cowok yang Dara duga Faldo itu masuk berjalan bersama gadis itu ke dalam sebuah restoran, keduanya saling berpegangan tangan terlihat cukup mesra.
Dara tak menyangka melihat kajadian itu dengan kedua matanya.
"Gila tuh cowok. Kalau Vannya tahu hal ini, bisa di cabik-cabik tuh Cowok sampe gak bersisa."
Dara segera pergi, ia ingin melaporkan apa yang dirinya lihat pada sang kaka.
-oOo-
"Tapi gue liat secara langsung kak. Dia pergi sama cewek, cantik... Banget."
Vannya berhenti, sedari tadi gadis itu mondar-mandir bagai setrikaan.
"Itu sepupunya kali, dia pernah cerita kalau dia punya sepupu dan ciri-cirinya persis kaya yang Lo ceritain tadi,"kata Vannya, dia masih mencoba berfikir positif.
Dara tak habis pikir, apa yang merasuki gadis ini sampai-sampai ia tergila-gila dengan yang cowok buaya seperti Faldo.
"Emang Lo pernah ketemu sepupunya itu?"
Pertanyaan itu membuat Vannya langsung diam. "Ya... Enggak pernah sih."
Dara menyandarkan tubuhnya di sandaran sofa, ia melipat kedua tangannya didepan dada.
"Nah kan, lagi pula emang ada cowok yang gandeng sepupunya ke restoran kaya gitu? Mesra banget lagih."
"Ya mungkin..."
"Udah deh kak, harus gue bilang berapa kali sih kalau Faldo tuh bukan cowok yang baik-baik. Semua yang Lo pikirin tentang Faldo itu salah."
Vannya berdecih. "Bocah ingusan kaya Lo gak akan paham Ra. Udah deh gue sama Faldo saling percaya satu sama lain, gak mungkin dia khiantin gue."
Dara berdecik, ia menghela napas sedikit kesal. "Udahlah, gue capek ladenin Lo. Yang terpenting gue udah ngasih tau Lo soal apa yang gue liat tadi sore. Semoga aja apa yang gue lihat enggak sama kaya yang gue duga Sekarang."
Setelah mengucapkan itu, Dara langsung pergi menuju kamarnya meninggalkan Vannya sendirian di ruang tengah.
Sementara itu Vannya dihantui dengan apa yang Dara duga, ia takut jika yang dikatakan adiknya itu benar. Ia takut bahwa Faldo benar-benar mengkhianatinya.
-oOo-
Authornya lagi stress, alangkah baiknya pencet bintangnya sebelum kalian di santet.
Makasih:))

KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow (COMPLETED)
Novela JuvenilDara adalah seorang selebgram terkenal yang sering meng-cover lagu, namun ia menyembunyikan identitasnya. Suatu hari tanpa dia duga sebuah akun Instagram mengikutinya. Dara terkejut mengetahui siapa pemilik akun tersebut, pemiliknya tak lain adalah...