Hari-hari berlalu, tepat 1 Minggu Dara menghilang dalam waktu itu juga semuanya berjalan dengan cepat.
Hari sudah di depan mata, band sekolah SMA Mentari sudah melakukan semuanya, dari mulai latihan setiap hari, hingga demo didepan seluruh murid SMA Mentari.
Namun dengan begitu banyaknya hal yang terlewatkan begitu saja, tak membuat sedikitpun Gamal melupakan satu nama itu, meski kini entah dimana gadis itu sekarang, namun ia terus berharap bahwa gadis itu akan kembali dan menemui dirinya lagi.
Pagi hingga siang, Gamal habiskan waktunya dengan sekolah, siang hingga menjelang malam cowok itu sibuk membantu Nathan untuk mengurus cafènya.
Namun setidaknya itu bisa membuat perhatian Gamal sejenak teralihkan, meski tak sepenuhnya begitu.
"Karna bokap gue yang nyuruh, nyokap gue gak bisa bantu gue,"
Gamal yang tengah menyantap kentang gorengnya, menatap ke arah Nathan yang duduk didepannya dengan menangkup wajahnya dengan kedua tangan, tatapan cowok itu kosong dan wajahnya suram, seperti ada masalah.
"Kalo gue minta uang lagi, katanya dia gak mau ngasih uang lagi,"lanjut Nathan.
"Gimana kalo Lo kerja?"usul Gamal.
"Kerja?"Nathan berdecik, tak semangat sama sekali. "Kayanya bukan ide yang bagus."
Nathan menghela napas jengah. "Lo juga. Lebih baik Lo balik ke rumah Lo. Atau seenggaknya Lo pergi ke rumah keluarga Lo yang lain. Kakek, om, Tante atau siapapun itu. Apa Lo gak ngerasa tersiksa kaya gini?"
Gamal hanya diam, tak menanggapi. Sejujurnya apa yang Nathan katakan tak ada salahnya, Gamal memang terasa cukup tersiksa dengan ini semua, namun apa mau dikata? Ia sudah sejauh ini, mengapa ia harus menyerah begitu saja?
"Terus Lo gimana sama pacar Lo?"
Gamal langsung menatap Nathan dengan sedikit tak santai. "Kenapa tiba-tiba bahas dia?"
"Ada masalah?"
Gamal tak menjawab, dia langsung membuang wajahnya.
Setelah melihat ekspresi dari Gamal barusan, Nathan langsung menghela napas berat kemudian ia meneguk orange juicenya.
"Kayanya Lo lagi bener-bener di Landa banyak masalah ya? Pasti Lo lagi berantem sama dia kan? Lo ngenalin dia ke gue aja belum, dan sekarang Lo udh berantem?"
"Bahkan gue gak tau dia sekarang ada di mana,"kata Gamal.
Uhuk!
Uhuk!
Sial! Nathan langsung tersedak mendengar hal itu, cowok itu buru-buru mengambil tisue diatas meja lalu mengelap minuman yang jatuh ke kemeja putihnya.
"Kok bisa? Lo di ghosting gitu?"
Nathan melirik malas. "Entahlah."
Nathan menyipitkan matanya, menatap Gamal dengan tatapan menyelidik. "Tapi firasat gue bener kayanya, Lo punya masalah sama dia sampai dia pergi ninggalin Lo."
Nathan menghela napas panjang. "Dasar anak-anak SMA jaman sekarang, udah pinter banget soal percintaan." Kemudian Nathan bangkit dari kursinya. "Gue mau ke kamar mandi dulu, kalau ada yang datang bilang aja cafenya udah tutup."
Nathan pergi, berjalan dengan langkah yang tergontai-gontai, cowok itu nampak terlihat lelah karena bekerja, lalu kuliah, dan bekerja lagi mengurus cafènya ini.
-oOo-
Dika, ia baru saja usai membersihkan dirinya. Cowok itu keluar kamar mandi dengan handuk kecil yang berada di kepalanya, ia mengusap-usapnya agar rambutnya cepat kering.
![](https://img.wattpad.com/cover/300917782-288-k41192.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tomorrow (COMPLETED)
Fiksi RemajaDara adalah seorang selebgram terkenal yang sering meng-cover lagu, namun ia menyembunyikan identitasnya. Suatu hari tanpa dia duga sebuah akun Instagram mengikutinya. Dara terkejut mengetahui siapa pemilik akun tersebut, pemiliknya tak lain adalah...